( 1 ) Positive

3.1K 173 7
                                    

{ OUR STORY }



Seorang wanita terlihat diam menatap benda panjang nan tipis yang kini ia pegang

"Dua garis"

~tok! tok!

"Jennie cepatlah! Aku kebelet"

Wanita itu masih diam walaupun sudah di panggil temannya dari luar

"KIM JENNIE!"

Jennie langsung tersadar dan segera membuka pintu kamar mandi

"Maaf"

Rose, teman Jennie itu tak pedulikannya. Ia sudah tidak tahan menahan kencing

Di sisi lain Jennie berjalan menuju ruang tengah sambil melamun, sampai tak sadar ia menabrak suami temannya sekaligus temannya juga

"Kenapa Kau melamun?"

Jennie menggeleng lalu mengambil duduk di sofa, astaga apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia bahkan tak tahu siapa pria yang menghamilinya. Ia ingat wajahnya tapi ia tak tahu siapa pria itu

"Kim Jennie!"

Jennie menoleh "Ada apa Jung?"

"Apa yang Kau pikirkan? Kau terus melamun"

Jennie menggeleng lagi "Aku tidak apa"

Jungkook menatapnya tidak yakin "Katakan jika terjadi sesuatu padamu"

Jennie senyum "Tidak a--"

"Kau hamil, Jennie?"

Baik Jennie dan Jungkook langsung menoleh ke Rose yang datang dengan membawa Testpack di tangannya

"Jennie?"

Melihat Jennie yang diam dan dengan mata yang berkaca-kaca membuat Jungkook dan Rose langsung mendekat, terutama Rose yang langsung memeluknya

"Sudah ku duga Kau pasti ada masalah. Sejak kepulangan mu dari Paris, Kau berubah. Apa Kau di lecehkan disana?"

Melihat Jungkook yang emosi membuat Jennie menangis. Mereka sudah berteman sejak kecil, bahkan saat kedua orangtua Jennie meninggal, Jennie ikut di rawat oleh Ibu Jungkook yang seorang Ibu tunggal

"Sayang tenanglah, kita dengarkan Jennie dulu. Kau duduklah"

Jungkook menghela nafas kasar, ia pun menurut pada sang istri dan duduk dengan tenang, walaupun sebenarnya ia merasa sangat marah

"Jennie, Kau mau cerita kan?" Rose sambil tersenyum walaupun sebenarnya ia juga merasa sakit mengetahui fakta ini

Jennie menghela nafas, sungguh dadanya terasa sesak "Saat penerbangan pulang dari Paris, ya benar, Aku di lecehkan, dan Aku tidak tahu siapa Dia. Apa yang harus Aku lakukan sekarang? Aku tidak yakin bisa melanjutkan ini--"

"Kim Jennie" Rose menggenggam erat tangan Jennie "Kita ada untukmu, Kau tidak boleh menyerah. Bagaimana pun anak ini tidak bersalah. Kau harus bertahan. Jika Kau tak bisa merawat nya, Kami akan merawat nya. Kau tidak perlu khawatir"

OUR STORY ✓Where stories live. Discover now