Tikungan

230 34 19
                                    

"Woah Hyung tak pakai baju ??"

Sesaat setelah meletakkan kembali Jin keatas ranjang, pemuda itu langsung menyadari bahwa Hyung tirinya belum memakai baju.

Dengan takut-takut Jin kembali bergulung di dalam selimut sambil melihat Namjoon yang melongo dengan matanya yang jernih.

Wajah Jin yang polos, matanya yang jernih, tingkahnya yang nampak malu-malu dan takut-takut di depannya membuat Namjoon seketika kembali menekuk-nekukkan wajahnya seolah pegal dibagian atas tubuhnya.

Namun yang terjadi sesungguhnya dia merasa pegal dibagian bawah tubuhnya.

Dia memutuskan keluar dari kamar beberapa waktu yang lalu karena bingung menemukan kenyataan kakak tirinya tersebut belum pernah melakukan sex dengan siapapun. Perempuan atau laki-laki.
Sehingga akan menjadi beban berat baginya jika terjadi sesuatu pada Jin.

Dan Namjoon yang sudah dewasa dan jauh lebih punya pengalaman dari Jin meski usianya lebih muda.

Dan ia juga menyadari bahwa dirinya tak akan sanggup mengontrol dirinya jika benar-benar melakukan apa yang ada di kepalanya saat itu.

Namun pemuda itu juga sadar bahwa mereka berdua sangat paham bahwa tujuan mereka pergi berdua ke rumah ini untuk apa.

"Hyung....!!"

"Hmmm ??"

"Jangan melihatku seperti itu" ujar Namjoon sambil duduk ditepi ranjang disebelah Jin terbaring.

"Kenapa ??" tanya Jin polos seolah tak paham maksudnya.

"Kau melihatku seolah minta ditiduri" jawab Namjoon sambil menarik sedikit selimut yang menutupi dada Jin.

"Mmmm...." desah Jin sambil mengambil tangan Namjoon dan menciumnya.

"Jangan begitu Hyung, aku takut, sumpah, kau itu...kau...setelah membuat semuanya tadi aku jadi takut" jawab Namjoon seperti merajuk.

"Aku kenapa ??" tanya Jin lagi sambil mengulum telunjuk dan jari tengah Namjoon.

"Tuh kan....owh Hyung....kau terlalu cantik, aku tak berani. Bahkan kau....kau tahu penismu begitu cantik..." Namjoon menjawab sambil menggigit giginya merasakan jemari-jemarinya dihisap-hisap oleh mulut dan lidah lembut Jin.

"Hmmm...."

"Aku...aku bukan...orang yang lembut ketika...di...di ranjang... kau...harus tahu itu...hei Hyung jemariku bau oli...jangan...oh Tuhan...."

"Aku tahu kau akan kasar diranjang, makanya aku suka padamu" dengan santai Jin melepaskan jemari Namjoon lalu membuka selimut hingga menampakkan seluruh tubuhnya.

Tak ada takut-takut atau malu-malu lagi yang tersisa dari Jin.

Hal itu membuat kepala Namjoon penuh dengan bayangan wajah tuan Beom, mama dan adiknya.

Namun ketika setan di kepalanya menghapus bayangan wajah-wajah anggota keluarganya maka yang tertinggal adalah wajah Jin yang menggoda.

"Kau akan menyesal nanti Hyung"

Namjoon melepaskan kemeja lalu bergabung dengan sosok indah di ranjangnya.

"Bagaimana kalau kita cari tahu apa aku nanti akan menyesal atau tidak ??" jawab Jin memprovokasi dan itu ditanggap Namjoon dengan membuka celananya.

"Baiklah jangan sampai menyesal nanti"

"Oh Tuhan tidak !!"

Namun yang terjadi kemudian membaut Namjoon heran karena tiba-tiba Jin kembali mengambil selimut dan mundur hingga punggungnya menyentuh kepala ranjang.

Step Brothers Where stories live. Discover now