- Player Rules -
Harap berbijak dalam membaca, cerita ini menggandung konten 20+, kata-kata kasar, sex toy dll.
Hujan turun begitu deras, Jendela yang terbuka lebar membuat hembusan angin mulai melambai masuk. Ada lima sosok yang kini tengah duduk di atas kasur lantai dengan selimut yang menutupi bagian bawah mereka, alasanya karena suhu yang begitu dingin.
Dia terperangkap dari empat bersaudara yang tengah berada di sampingnya, rasa yang begitu berdebar dia rasakan, seperti gejolak luar biasa di dalam hatinya.
Sebuah aturan telah mereka sepakati saat awal menghuni asrama mereka, empat orang yang terkenal dingin dan jarang bicara itu sering di juluki Player Rules karena siapapun yang di dekat mereka akan bermain dalam aturan yang dibuat.
Seperti Jaemin, dia terjebak dalam permainan ini. Bukan takut, melainkan dia sangat memalukan, salah satu dari mereka dia sukai saat awal pertama mereka bertemu.
Karena terbiasah, dia jadi perlahan-lahan mengikuti semua perintah mereka, seperti mantra yang membuatnya tersihir begitu saja, seolah-olah yang dikatakan mereka adalah sebuah perintah yang harus di laksanakan.
Hendery, sebagai senior pelatihan atas tengah menyetel sebuah film di layar laptop miliknya. Film porno yang dia gunakan untuk membuat suasana yang dingin menjadi panas.
Yang lain menatap kearah layar itu dengan fokus, pada satu film dimana tokoh utamanya sedang merebahkan diri di atas ranjang tanpa busana, tidur begitu saja tanpa menghiraukan keadaan di sekelilingnya.
Jaemin menggigit bibir bawahnya, ini adalah pertama kali dia menonton film dewasa, tentu saja pengalaman pertama pasti akan terasa aneh di bagian bawahnya.
Film berjalan dengan baik, hanya ada suara hening diantara mereka berlima. Namun beberapa detik kemudian, disaat tokoh utama di film tersebut mulai mengeluarkan desahanya.
Aturan pertama, Jaemin sama sekali dilarang menggunakan celana beserta dalamanya. Detik ini dia masih terasa hangat karena selimut yang melapisi kulit telanjangnya, hanya tubuh yang masih terbalut hodie besar milik Jisung yang dia pakai.
Kecipak cium dan desahan mulai terdengar di layar laptop, keempatnya hening, namun Jaemin merasa kalau holenya terasa basah di bawah sana.
Jaemin memjamkan mata dan sedikit menutup telinganya, ini mungkin akan berefek besar pada tubuhnya yang begitu sensitif. Namun beberapa saat dimana ada tangan di bawah selimut yang tiba-tiba memegang kedua belah pantatnya.
Jeno yang masih fokus pada layar kini harus menatap Jaemin yang menggelinjang geli. Tanganya dia raba kebawa selimut, menuntut Jaemin agar pemuda itu bersandar pada bahunya.
Jaemin tak berani protes, semua yang di lakukan mereka murni aturan yang di sepakatinya. Kakinya mengakang di bawah selimut, penis kecil yang sudah tegak sedari tadi membuatnya ingin ereksi.
Hanya sentuhan yang diberikan tapi berhasil meremangkan kulit sensitif nya.
Jari panjangnya menyentuh kulit hole dengan sentuhan melingkar, benar saja, Jaemin sudah ereksi setelah melihat adegan panas di hadapanya. Tak mau ketinggalan kesempatan, Jeno melesakan dua jari kedalam lubangnya.
"Ngkk Eunghh" Jaemin melenguh merasakan benda yang menusuk analnya. Jaehyun yang berada di samping lainya menoleh, menatap Jaemin yang tengah bersandar di bahu jeno dengan jari yang dia gigit sendiri.
Setelah itu Jaehyun memposisikan dirinya menghadap Jaemin, di bawah selimut tanganya menuntun paha mulus itu untuk lebih membuka agar lubangnya tampak. Dia belai tulang selakang milik Jaemin, hingga si manis menggelengkan kepala karena memahan geli.
