"Kamu tanya aku balik dong. Kalau kamu jadi bunga kamu jadi bunga apa. Ayo cepet!"

"Bocah ini," melirik Gea sinis, Arka bertanya terpaksa agar cepat selesai. "Kalau gue jadi bunga, gue jadi bunga apa wahai Geandra yang cantik jelita sejagat alam jin?"

Terlihat sekali, Arka menahan emosi.

Gea berdiri lalu terdiam sejenak, ia ingin berbisik di telinga Arka tapi tidak sampai. Arka terlalu tinggi. Alhasil Gea naik ke atas kursi, gadis itu lupa jika ada roda di bagian bawah kursi. Dia hampir terjatuh tapi kaki Arka terulur cepat menahan kursinya.

"Pffttff ... kamu jangan ketawa, ya. Ini lucu banget please. Aku nggak kuat."

"Buruan, apa nggak?!" Arka sudah terlampau emosi.

Gea lalu mendekat, berbisik di telinga Arka dengan suara pelan. "Bunga bank," katanya. "HUAHAHAHHAA LUCU BANGET, GA KUAT. MAU NANGIS."

"Mama, tolong telpon rumah sakit jiwa. Arka nyerah," kebetulan Arka melihat Agatha datang mendekat dengan buket pesanan di tangannya. Wanita itu tersenyum lucu.

"Bawa Gea, Ma. Arka nggak kuat lagi." Arka sampai mengangkat kedua tangannya tinggi tanda menyerah.

"Gea, turun sayang. Nanti jatuh," ucap Agatha. Gea mengangguk, menerima uluran tangan Agatha dan turun dari kursi. "Gea nggak sibuk kan? Temenin Arka antar pesanan bunga, ya?"

"Siap, Tante! Ayo Arka! Kita pergi!"

Agatha geleng-geleng kepala. Melihat Gea seperti melihat dirinya yang dulu. Gea sangat ceria, berisik, pecicilan. Benar-benar sepertinya saat muda. Bedanya, otak Gea tidak kotor sepertinya. Gea sangat polos, meski tidak terlihat tapi sebenarnya gadis itu tidak mengerti apapun. Jiwanya murni seperti anak kecil.

"Awas!" Arka menarik Gea yang hampir terjedot pintu karena menunduk melihat ponsel. Wajahnya mengeras, menatap Gea marah. Gadis itu merinding, tatapan Arka sangat mengerikan.

"Simpen HP lo kalau jalan. Dari pada gue retakin itu barang. Simpen sekarang!" bentak Arka.

Buru-buru Gea menyimpannya. Arka melepaskan celakan tangannya. Gea berjalan mengikuti Arka dari belakang menuju mobil laki-laki itu. Hening yang aneh membuat Arka menoleh. Bibirnya mengumpat kecil saat melihat Gea menyeka pipinya.

"Nangis lagi, nangis lagi, bisa lo cuma nangis doang?!" gertaknya.

Gea mengerucutkan bibirnya. Tidak berani menatap Arka sama sekali.

"Lo yang salah, lo yang nangis. Bocah banget." Arka berdecak lalu membuka pintu bagian penumpang dengan kasar. "Buruan masuk, lelet banget jadi cewek."

Setelah gadis itu memasuki mobilnya, Arka berlari kecil menuju bagian pengemudi. Gea masih diam dan memainkan jarinya. Mobil Arka belum menyala, membuat Gea melirik penasaran.

"Arka ngapain?"

Arka tidak menjawab.

"Arka, itu kan pesanan orang."

Arka masih tidak merespon. Beberapa saat kemudian ia menatap Gea sambil memberikan hasil tangannya. Sebuah kerajinan tangan dari bunga, berbentuk melingkar. Saat kecil mereka mamakai itu sebagai mahkota.

"Lo nanya kan kalau lo jadi bunga cocok jadi bunga apa?" tanya Arka. "Ini jawaban gue," ucapnya sembari memasangkan mahkota bunga ke kepala Gea. Bunga Aster putih.

Rupanya itu tidak menghibur Gea. Ia malah kembali menatap ke depan.

"Ge," panggil Arka. Saat Gea menoleh ia menarik kepala gadis itu mendekat dan menaruhnya di antara ketiak, memitingnya. Gea mengap-mengap tidak bisa bernafas. Arka menyeringai. "Nggak gue lepas kalau lo masih diemin gue kaya gini."

"IYA! IYA! AMPUN ARKA!"

Arka tersenyum puas dan melepasnya. Bagi Geandra Liona, Arka adalah ibu tiri! Lihat saja kelakuan kejamnya. Jika suatu saat hanya Arka laki-laki yang tersisa di bumi. Gea akan memilih mencintai sesama jenisnya dari pada Arka! Catat itu!

****

Geandra Liona

Geandra Liona

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arkanza Archeron

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arkanza Archeron

Arkanza Archeron

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

Gimana kesan pertamanya ke Arka-Gea? WKWKWK.

Tebak, Gea anak siapa?

Sifatnya Arka nih Raka banget. Bedanya lebih DAR DER DOR si Arka😭🙏

Spam komen di sini kalau mau aku lanjut.


My Lethal Boy Friend Where stories live. Discover now