Letupan kembang api yang tak terlalu besar masih bisa terdengar orang-orang di jalanan, berpadu dengan sisa tetes hujan dari atas genting yang sudah reda beberapa waktu yang lalu. Sementara embusan angin dingin yang masih bertiup pelan tak membuat beberapa orang mundur melewati waktu yang seolah berlalu cepat malam ini. Tahun baru.
Waktu sesaat yang entah kenapa punya arti tersendiri bagi manusia itu selalu saja memiliki suasana yang berbeda. Dingin? Setidaknya bagi makhluk yang kini sedang melayang perlahan di atas bumi. Waktu yang penuh akan sesal dan harapan. Ia sendiri tak tahu baiknya menyebut itu apa.
Terlalu sensitif dengan perasaan manusia yang seolah meluap ke atas langit malam.
Mungkin itu yang membuat Erza merasakan sesuatu yang tak enak tiap tahunnya. Namun, hal yang akan segera hadir di hadapannya—mungkin—akan merubah persepsinya.
Sebagai seseorang yang bukan manusia, melihat dari kejauhan saja tidak cukup. Jadi, ketika ‘kabar’ itu tiba dan membawanya sampai ke tempat ini, ia yakin kalau ia akan memiliki pengalaman lebih hingga mengubah sesuatu menjadi hal yang lebih baik.
Ya, setidaknya itu tak akan berakhir menjadi sebuah penyesalan.
Bahkan dengan satu tetes air yang sekelebat mengalir di pipinya.
Sepertinya hujan turun lagi.
***
Bogor, 31 Desember 2023
Selalu jadi hari yang spesial untuk series ini sejak dulu.
![](https://img.wattpad.com/cover/303677556-288-k300903.jpg)
YOU ARE READING
Transparent Heart
Teen FictionTak ingin mengulang kesalahan yang sama, Helen sudah bertekad untuk berhenti memikirkan hal berbau perasaan selama masa sekolahnya. Pengungkapan perasaan nan kekanakannya yang berakhir tragis empat tahun lalu cukup untuk disebut pelajaran. Selama wa...