Color 2.5 | The Last Tears of The Year

0 0 0
                                    

Letupan kembang api yang tak terlalu besar masih bisa terdengar orang-orang di jalanan, berpadu dengan sisa tetes hujan dari atas genting yang sudah reda beberapa waktu yang lalu. Sementara embusan angin dingin yang masih bertiup pelan tak membuat beberapa orang mundur melewati waktu yang seolah berlalu cepat malam ini. Tahun baru.

Waktu sesaat yang entah kenapa punya arti tersendiri bagi manusia itu selalu saja memiliki suasana yang berbeda. Dingin? Setidaknya bagi makhluk yang kini sedang melayang perlahan di atas bumi. Waktu yang penuh akan sesal dan harapan. Ia sendiri tak tahu baiknya menyebut itu apa.

Terlalu sensitif dengan perasaan manusia yang seolah meluap ke atas langit malam.

Mungkin itu yang membuat Erza merasakan sesuatu yang tak enak tiap tahunnya. Namun, hal yang akan segera hadir di hadapannya—mungkin—akan merubah persepsinya.

Sebagai seseorang yang bukan manusia, melihat dari kejauhan saja tidak cukup. Jadi, ketika ‘kabar’ itu tiba dan membawanya sampai ke tempat ini, ia yakin kalau ia akan memiliki pengalaman lebih hingga mengubah sesuatu menjadi hal yang lebih baik.

Ya, setidaknya itu tak akan berakhir menjadi sebuah penyesalan.

Bahkan dengan satu tetes air yang sekelebat mengalir di pipinya.

Sepertinya hujan turun lagi.

***

Bogor, 31 Desember 2023

Selalu jadi hari yang spesial untuk series ini sejak dulu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 31, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Transparent HeartWhere stories live. Discover now