Ketiga pelayan rumah So eun sedang sibuk dengan urusan perdapuran. Para tamu sungguh takjub dengan kesigapan mereka karena ini masih pukul 7 pagi, tapi makanan sudah banyak yang tersedia di meja makan panjang yang antik milik mendiang kakek Uhm itu. Mereka juga tak tahu kapan memulai pekerjaan perdapuran ini, tiba-tiba bau masakan sudah tercium menggoda perut di pagi hari. Para tamu tidak boleh melakukan pekerjaan apapun, kalau tidak So eun akan marah. Hwa Yeon dan Hye Jun kini sedang menikmati teh hangat di taman tengah, Si Woo dan Tae Oh ngobrol sambil nonton TV sedangkan Kim bum bingung mencari kekasihnya ada dimana. Rumah itu luas dan banyak ruangannya, pintunya pun membuatnya bingung.
"Tuan sedang mencari Nona?," tanya Gong min.
"Ne, aku ketuk pintunya tidak dijawab. Apa dia belum bangun?," Kim bum.
"Aniyo, Nona sedang berolahraga. Mari aku antar."
Ternyata So eun sedang melakukan olahraga favoritnya yaitu Pilates. Wanita itu sungguh rindu dengan aktivitas pagi hari seperti dulu. Dulu meskipun ia tinggal di dalam bunga mawar putih, tapi ia masih sering pulang atau pergi ke tempat-tempat olahraga di kota untuk refresh otak dengan melakukan yoga atau pilates. Entah kenapa saat So eun ditempatkan di toko bunga apalagi tinggal di dalam apartemen Kim bum, ia malah tak pernah melakukannya sama sekali. Kim bum masuk ke ruangan itu tanpa disadari So eun. Tampak sekali Kim bum tersenyum mengagumi tubuh So eun yang proposional dan lihai sekali melakukan gerakan pilates yang sulit. Kim bum tak mau mengganggu, ia duduk sambil menikmati pemandangan cantik didepannya sampai puas.
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
"Sedang apa kau disana?," So eun tanpa melihatpun sesungguhnya ia tahu ada orang disana apalagi bau parfum yang melekat pada kekasihnya.
"Sedang mengagumi kekasihku."
"Auhhh.....tanganku sakit," keluh So eun begitu mengakhiri pilatesnya dan menghampiri Kim bum.
"Jangan terlalu keras dalam berolahraga! Semampunya saja," Kim bum meraih tangan So eun yang terasa sakit.
"Dulu aku rutin melakukannya, sekarang seperti mengawali lagi."
Kim bum melakukan pijatan agar tangan So eun lebih baik lalu menciumnya. Hal ini membuat So eun menampakkan wajah yang aneh karena Kim bum selalu modus apapun moment-nya.
