Author : Hanhyori
Genre : -
Type : Short Story
Main cast :
- Kim bum
- Kim so eun
Other cast :
- Roh Yeon Soo
- Kang Tae Oh
- Lee Si Woo
- Wi Ha Joon
- Kim Hye Jun
- Kim Hwa Yeon
- dll
@@@@@@@
Kim bum dan So eun tinggal dirumah keluarga Kim beberapa hari saja, karena Kim bum ngotot ingin kembali ke kantor. Pria itu tidak betah hanya berbaring dirumah dari pagi sampai pagi lagi. Tiap kali ia ingin melakukan aktivitas si ibu pasti mengomel. Awalnya Hwa Yeon tidak memperbolehkan putranya bekerja tapi karena watak Kim bum yang keras, maka Hwa Yeon akhirnya pasrah, asal Si Woo dan Tae Oh membantu dan menjaganya disana. So eun juga ikut pamit pulang, ia beralasan kalau ada beberapa pekerjaan yang menunggunya di Busan. Sebenarnya Hwa Yeon berat melepas So eun yang beberapa hari ini bersedia menemani dan membantunya merawat Kim bum, wanita paruh baya itu sungguh menyayanginya. Hwa Yeon melihat So eun sebagai wanita yang lembut, telaten bahkan sigap saat siapapun meminta bantuannya. Apalagi saat melihat interaksi dan keakraban mereka berdua jadi ingin cepat-cepat menikahkannya saja.
"Hati-hati dijalan ya?," Hwa Yeon.
"Ne, ajumma."
"Kalau kau ke Seoul, menginap disini saja."
So eun tersenyum dan menunduk berpamitan untuk segera pergi.
"Akhirnya aku pulang juga," ucap Kim bum setelah masuk mobil.
"Ini kan rumahmu," So eun bersiap-siap karena kali ini ia akan menyetir.
"Ini rumah orangtuaku," ralat Kim bum.
So eun mulai tancap gas menuju apartemen Kim bum. Mereka berdua lega akhirnya bisa kembali ke apartemen dan So eun bisa istirahat nyaman di naungan bunga mawar putih miliknya. Saat mareka masuk apartemen mereka dikejutkan dengan kehadiran Si Woo yang ditugaskan Hwa Yeon untuk membersihkan apartemen dengan membawa 2 petugas kebersihan. Mereka makin terkejut karena Si Woo tengah memegang bunga naungan So eun yang tampak kusam.
"Sedang apa kau disini?," Kim bum.
"Aku diperintahkan Nyonya untuk membersihkan apartemen Direktur," jawab Si woo polos.
"Lalu mau kau bawa kemana bunga itu?"
"Ini sudah kusam, Direktur. Sepertinya tidak lama lagi akan busuk. Aku akan membuangnya dan mengganti yang baru saja," Si Woo.
So eun terkejut namun ia diam saja, tidak dengan Kim bum yang tampak marah.
"Ani....ani.....taruh kembali di kamarku," Kim bum menolak keras.
"Tapi ini....."
"Taruh saja!," Kim bum makin terlihat menyeramkan membuat Si Woo tak berani membantahnya dan kembali menaruhnya di tempat asal.
"Kau tak perlu semarah itu," ucap So eun pelan.
Kim bum yang keras itu tak bisa langsung luluh, ia segera duduk dengan nyaman di sofa untuk meredam amarah. Siapa yang tidak takut kalau Kim bum tersulut emosi seperti ini?
"Maaf, Direktur. Aku sudah menaruhnya kembali di dalam," Si Woo datang.
"Kalau sudah selesai, bawa mereka keluar dari sini! Aku ingin istirahat dengan nyaman," ucap Kim bum lebih santai.
