1. BaEgu !!!

135 80 119
                                    

"Rasa sakit adalah pengingat bahwa kita masih hidup, bahwa kita memiliki kapasitas untuk merasakan. Meski ia menyesakkan, dari rasa sakit pulalah kita bisa belajar, tumbuh, dan menjadi lebih kuat"

 Meski ia menyesakkan, dari rasa sakit pulalah kita bisa belajar, tumbuh, dan menjadi lebih kuat"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Embun pagi memeluk bunga-bunga yang baru mekar. Suasana tenang memeluk sekumpulan rahasia yang menanti di sudut-sudut ruangan. Benang-benang kisah mulai teranyam, menuntunnya pada hal yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Aldrich menaikkan sebelah alis nya kala mendapati seorang wanita  tengah duduk berhadapan dengan sang bunda, Diana. Sorot mata Aldrich terpaku pada sosok yang asing. Tatapan wanita itu seakan menyimpan sejuta cerita yang belum terungkap.

"Ah, pagi tante," ucap Aldrich menundukkan sedikit kepalanya.

Tanpa aba-aba wanita itu melingkarkan kedua lengannya di pinggang Aldrich. Namun Aldrich melepaskan pelukan itu karena tak nyaman.

"A-apa...kenapa anda memeluk saya !"

Wanita itu tak menjawab apapun, sorot mata Aldrich teralihkan kala mendapati Diana yang masih duduk itu menangis.

Aldrich mendekatkan tubuhnya pada Diana,"Bunda...ada apa, kenapa menangis ?"

Wanita itu mendekat, memeluk Aldrich sekali lagi sekaan tak ingin lelaki berkulit sawo matang itu mendekat pada sang bunda.

"Nak...aku...aku ibumu, ibu kandungmu"

"Jangan mengatakan hal aneh !," Aldrich menghempas kasar lengan wanita itu. "Apa yang kau perbuat pada bundaku sampai dia menangis seperti ini !"

Diana menggenggam erat jemari Aldrich, matanya tampak berat, dan seperti enggan bersua .

"Aldrich...,dia... Ibumu."

Ucapan Diana seperti sambaran petir yang berhasil membuat jantung Aldrich berdetak tak karuan. Tubuhnya terasa lemas dan serasa ingin goyah.

"Hah , bagaimana bisa ? Kau bahkan tak terlihat seperti seorang ibu yang memiliki anak seusiaku !. Jangan bercanda !"

Aldrich tak ingin lagi mendengar ucapan wanita itu, begitupun dengan Diana. Rasa tak percaya menyelimuti pikirannya. Keningnya mengerut, ia masuk kedalam kamar dan menguncinya kasar.

"Haaah , gak mungkin, pasti tadi cuma prank bunda aja ," ujar Aldrich. menepuk pipinya dengan kedua telapak tangan.

Aldrich mulai mengalihkan fokusnya dengan menyalakan ponsel dengan case hitam miliknya, dering notifikasi bersahutan. Lelaki itu berdecih kasar.

Jemarinya dengan cekatan mengambil kunci motor dan helm yang tak jauh dari tempatnya singgah. Ia membuka pintu kamarnya dan bergegas keluar rumah.

"Nak....dengar...Bunda gak bohong !"

"Maaf, aku akan dengar semua nanti," ujar Aldrich

Pesan di ponsel itu, memimpin langkah Aldrich menuju motor . Dengan hati yang berdebar ia menarik  gas motor, siap merasakan getaran mesin
yang membawanya menuju tempat tujuan. Aldrich berkeliaran di gang sempit, menemui pintu tua dengan ukiran berbentuk bola voli. Ia menarik gagangnya dan terhenti.

Impianku ada di tempat ini

Hawa terasa panas kala Aldrich memasuki ruangan gym, banyak pasang mata yang menatap lelaki itu tajam.

"KAU TAU ALDRICH ! AKU BAHKAN MENELPON MU LEBIH DARI 10 KALI DAN KAU SAMA SEKALI TAK MERESPON PANGGILAN KU !," teriak Eun Ho

Aldrich memutar bola matanya malas,"Apa pentingnya itu, yang jelas sekarang aku sudah disini !"

Lelaki bertubuh tinggi menengahi obrolan keduanya, sebut saja Yisoo. Aura mengintimidasi seakan terpampang jelas darinya, mata tajamnya mengarah ke Aldrich dan mulai menarik kedua sudut bibirnya hingga menampakkan gigi putih yang berjejer rapi.

"Hmph, mukamu jelek tau," Aldrich ikut
menampakkan smirk nya.

Hawa mengintimidasi lelaki itu seketika buyar, semua orang didalam gym berusaha menahan tawa. Bagaimana tidak, lelaki yang diakui ketampanan oleh satu sekolah malah dibilang jelek.

"Sialan kau Aldrich, hidupmu gak akan tenang !" umpat Yisoo. Mengacungkan telunjuknya.

"Udah-udah, karena Aldrich udah dateng kita bisa mulai," ucap Lucas

Lucas adalah lelaki yang bisa dibilang paling waras diantara yang lain, kemampuannya dalam mengatur strategi dan memimpin tim menjadikannya sebagai ketua tim klub voli Hanlim.

"Ada berita baik sekaligus buruk buat kita, kalian ingin dengar yang mana dulu?" tanya Lucas

Eun Ho merapatkan jaketnya, mendekat pada Lucas seraya membisikkan sesuatu.

"OI EUN HO BODOH ! KATAKAN DENGAN JELAS !," seru Aldrich

"Seorang atlet voli terkemuka, bernama Kang Eun Ho meng-"

"Berita buruk"

"ARGHH DAJOON ! BERANINYA KAU, AKU BELUM SELESAI BICARA, KAU AKAN TERKENA KARMA JIKA ME-"

"Bicaralah sebelum aku membunuhmu,"

Eun Ho bergidik ngeri, Dajoon memang jarang berbicara, tetapi sekalinya berbicara ucapannya pedas dan menakutkan.

Eun Ho menirukan pose selayak nya superman,"Atlet super keren Kang Eun Ho mengatakan, berita buruk harus didengar dulu, karena rasa sakit saat mendengar berita buruk akan terobati dengan berita baik"

"Menurutku sama saja, pada akhirnya kita akan mendengar keduanya kan?" sahut Yisoo

Eun Ho mengangguk "kan tadi disuruh milih !"

"Baiklah pertama berita buruk dulu, manager tim voli kita mengundurkan diri," ucap Lucas




To Be Continue

BaEgu !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang