#6 Motive

308 58 0
                                    

"Aku keluar dulu untuk beli minuman."

Sunoo mendelik ke arah Karina yang sudah berlari cepat ke arah pintu apartemennya, belum sempat mencegah Karina sudah menghilang lebih dulu.

'Cih! Beli minuman apanya padahal di kulkas jelas - jelas ada banyak minuman!' Batin Sunoo kesal, ia lalu beralih menatap Sunghoon yang masih berdiri di depannya.

"Mau bicara apa?" Tanya Sunoo dengan ketus sembari mendudukkan dirinya di sofa sedangkan Sunghoon ikut duduk di hadapnnya dan jelas ia bisa melihag bagaimana mata yang cantik itu memandangnya drngan penuh emosi.

"Aku ingin meminta maaf padamu."

"Karina bilang apa saja?"

"Dia memberitahu semuanya, aku tidak tahu kalau ternyata kau berpikir seperti itu tentang aku."

"Memang benar bukan? Anda memang ingin mempermalukan saya karena nilai mata kuliah umum saya paling lemah kan? Dan bukannya itu kesenangan anda menghukum mahasiswa yang telat?"

"Aku tidak bermaksud mempermalukanmu Sunoo-ssi, aku ha--"

"Sudahlah, saya rasa anda tak perlu sampai minta maaf begitu. Dosen selalu benar kan? Dari awal saya sudah mengatakan jika di kelas pagi saya sudah pasti telat karena jarak antara rumah dengan kampus yang jauh. Orang tua saya sebelumnya tidak mengizinkan saua untuk tinggal sendiri dan saya tak punya pilihan lain selain menuruti orang tua saya." Ucap Sunoo berdiri dari duduknya dengan penuh emosi dan napas yang memburu.

"Saya sudah mengatakan semua itu pada anda di awal semester, saya selalu mengatakannya pada semua dosen jika saya mempunyai jadwal kelas pagi bahkan ayah saya sampai membuatkan surat pernyataan dan mereka paham sedangkan anda dari awal memang sudah berniat mempermalukan saya bukan?"

Sunghoon sadar, Sunoo sudah terlalu membencinya dan itu membuatnya semakin sulit mendapat maaf dari Sunoo.

"Kalau sudah tidak ada yang perlu dibicarakan silahkan anda keluar. Park ssaem tak perlu khawatir mencari hukuman yang tepat karena saya tidak akan pernah lagi terlambat."

Setelah berucap Sunoo langsung pergi meninggalkan Sunghoon yang masih setia di posisinya menuju kamarnya dan menutup pintunya rapat. Ia baru akan keluar jika Sunghoon sudah pergi dengan langkah lesu Sunghoon berjalan keluar dari unit apartemen Sunoo dan melihat Karina yang baru saja keluar dari lift.

"Park ssaem sudah selesai? Apa kata Sunoo oppa?"

"Sunoo sudah terlalu membenciku."

Karina terdiam, melihat Sunghoon yang tak bersemangat begitu membuatnya jadi kasihan sendiri.

"Jangan menyerah ssaem, lain kali coba bicara lagi saja dengan Sunoo oppa mungkin hari ini suasana hatinya sedang tidak baik."

Sunghoon tersenyum kecil melihat Karina yang menyemangatinya. Gadis itu mengeluarkan sebotol minuman rasa jeruk dari kantong belanjaannya lalu diberikannya pada Sunghoon.

"Terima kasih ya, saya masuk dulu."

Karina mengangguk membiarkan Sunghoon masuk ke unit apartemennya sendiri setelah Sunghoon menutup pintu Karina masuk ke dalam apartemen Sunoo. Dilihatnya Sunoo yang sedang menjemur pakainnya di balkon apartemennya.

"Oppa bicara apa dengan Park ssaem? Kenapa dia jadi lesu begitu?"

Sunoo mengedikkan bahunya acuh, Katina jadi gemas sendiri melihatnya. "Oppa mau kuberi tahu sesuatu rahasaia tidak?"

"Apa?"

"Park ssem menyukai oppa."

"Oh."

Karina yang kaget mendapati reaksi Sunoo yang begitu datar, "Kenapa reaksi oppa hanya gitu?"

My Neighbor | SUNSUN Where stories live. Discover now