#2 Annoying Neighbor

412 74 8
                                    

Sunoo menyerahkan bungkusan kue begitu saja diiringi dengan senyuman canggung dan langsung berlari masuk ke dalam unit apartemennya sendiri. Masa bodoh jika dosen muda itu akan menganggapnya tak sopan atau apalah.

"Dia benar - bener penghuni unit sebelah? Kenapa dari semua banyaknya manusia di bumi ini, kenapa harus dia yang menjadi tetangga sebelah apartemenku?!" Ucapnya sembari mengusap kasar wajahnya, jujur sja dia sudah terlanjur tak suka dengan dosen muda itu walau sebenarnya tak ada yang salah dengan cara mengajarnya tapi kebiasaannya yang suka menunjuk Sunoo untuk maju atau menjawab pertanyaan darinya itu yang membuat Sunoo jadi kesal sendiri.

"Ah sudahlah, yang penting aku sudah memberikan kuenya dan sekarang lebih baik aku tidur cepat." Gumamnya sembari melangkah menuju kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi setelah itu menggantinya pakaiannya dengan piyama dan langsung bergelung selimut yang tebal nan nyaman.

"Benar kata Karina, kasurnya luas sekali, selimutnya juga tebal. Aku tak perlu takut jatuh saat tidur." Ucapnya dengan senang, Sunoo pun memejamkan matanya tak lama kemudian ia sudah berada dalam mimpi yang indah.

Sementara di unit sebalah sedang asik menonton berita malam sembari menikmati kue coklat pemberian Sunoo yang sudah tersaji beberapa potong.

"Kuenya enak, kira - kira dia beli kuenya dimana ya?"

▪︎▪︎▪︎


Pagi hari ini mentari yanv sudah memancarkan sinarnya tapi suasana kamar masih gelap dengan mata yang masih terbuka Sunoo melirik kalender di atas nakas. "Hari kamis, jadwal kelasku hari ini jam satu siang, sekarang masih jam sepuluh."

Pemuda manis itu memutuskan untuk bangun dan mandi sembari mencuci pakaian yang dipakainya seharian. Sunoo memang tak suka menumpuk baju kotor dari dulu setiap pagi ia pasti akan sempatkan mencuci baju diantara waktu mandinya pikirnya kalau di tumpuk malas mencuci. Dia sayang dengan uangnya makanya tak mau laundry lebih baik uangnya untuk membeli makanan, perut kenyang hati pun senang.

Selesai mandi dan mencuci, Sunoo memakai kaos putih simpel yang nantinya hanya perlu dilapisi kemeja atau vet kalau berangkat kuliah nanti dan untuk celananya Sunoo memakai bokser kalau memakai celana jeans langsung takutnya celananya akan basah karena harus menjemur pakaian yang dia cuci tadi sembari menjemur sesekali Sunoo melirik unit kamar Sunghoon yang hanya ada rak jemuran kecil untuk menjemur handuk dan pakaian dalam. Oang sibuk seperti Sunghoon sudah jelas akan laundry pakaiannya. 

Begitu semuanya selesai Sunoo beralih menuju dapur untuk membuat sarapan, ia membuka kulkas lalu mengambil sebagian daging dan sayur yang dibeli oleh ibunya kemarin, "Nasi goreng kimchi kelihatannya enak, oke! Ayo buat!"

Sunoo merasa sangat senang bisa masak sesukanya karena waktu di rumahnya dulu ia harus menunggu sang ibu selesai memakai dapur baru dirinya bisa ganti memakainya, "Ternyata enak juga tinggal sendiri, hehehe." Gumam Sunoo diiringi dengan kekehan.

Waktu menunjukkan pukul dua belas saat Sunoo sedang menikmati sarapannya dengan enak, ia baru saja akan mengambil minum tapi suara bel apartemennya berbunyi.

"Siapa yang datang?"

Suno beranjak dari kursinya untuk membuka pintu seketika pula ia lupa jntuk melihat siapa yang berkunjung ke apartemennya, "Sia-- pa?"

"Aku."

Detik ini ia bingung harus bersikap bagaimana sekarang, saat ini di depannya ada dosennya berdiri di unit apartemennya yang sudah berpenampian rapih. Melihat sang dosen masih ada di apartemennya Sunoo berpikir hari kamis Sunghoon mengajar siang hari.

My Neighbor | SUNSUN Where stories live. Discover now