KJK KAMAR NOMOR 9.

179 2 2
                                    

Jika ditanya kamar mana yang sangat sulit untuk Khair taklukan adalah kamar nomor 9 jawaban nya. Kamar ini dihuni oleh laki-laki berkulit putih yang juga sangat tampan, berstatus sebagai mahasiswa, serta salah satu penghuni kost yang sangat alim dan rajin menjalankan ibadah. Nama penghuni kamar nomor 9 ialah Bram.

Biasanya misi yang Khair jalani akan terasa sangat lancar, tapi nyatanya ketika berhadapan dengan Bram, Khair seperti kehabisan ide. Sebagai bapak kost bahkan Khair juga belum mengetahui informasi yang seharusnya dia ketahui dari sosok Bram. Jarak antara kedua nya terlihat sangat jauh, mampukah Khair menaklukan laki-laki alim seperti Bram?

                                       (..)

CUPLIKAN :

...

(Khair POV)
 
Sejak pertemuan pertama antara gua dengan Bram, rasa penasaran dan rasa tertarik yang gua miliki semakin besar. Tapi sayang, Bram cenderung susah didekati dibandingkan dengan anak-anak kost lainnya. Anak itu memang tampan dan murah senyum, tapi terlihat sangat pendiam ke anak-anak kost yang lain.
 
Kehidupan perkuliahan Bram juga sepertinya berjalan lancar, dia selalu pulang tepat waktu dan selalu izin ke satpam atau ke gua sendiri ketika akan pulang lebih malam dari biasanya. Walaupun gua belum sepenuhnya mengetahui kehidupan pribadi Bram seperti apa, tapi gua bisa memastikan kalau kehidupan Bram terlihat sangat sempurna dari luar.
 
Mungkin itu adalah buah dari sikap Bram yang taat pada ajaran agama yang dia anut. Jujur, gua sebagai sesama muslim pun sangat kagum dengan sikap Bram yang selalu beribadah tepat waktu dan selalu menjalankan sunnah. Bram sebisa mungkin selalu beribadah di masjid, berbeda dengan gua yang sering melaksanakan shalat subuh di kamar, Bram biasanya akan melaksanakan shalat subuh di masjid dekat kost.

...

“Hmm... kebetulan saya cuma beli satu dan... saya juga ngerasa belum terlalu dekat dengan kamu, jadi saya pikir nggak ada salahnya buat memberikan ini ke kamu.” Khair masih berusaha menjelaskan semuanya dengan sabar.
 
Dalam hatinya Khair benar-benar berharap laki-laki tampan ini mau menerima makanan yang sudah dia belikan. Masih melihat raut wajah yang ragu-ragu di wajah Bram, Khair akhirnya mengatakan sesuatu yang mungkin bisa meluluhkan hatinya Bram.
 
“Hmm... biar nggak mubadzir jadi kamu makan aja Bram, saya nggak racunin atau apa kok, beneran.”
 
Mendengar ucapan Khair barusan, Bram tertawa pelan dan membuka pintu kamar nya lebih lebar. Khair bisa melihat Bram memakai kaus coklat yang lumayan besar sehingga menutupi lekuk tubuh sempurnanya, dan dipadukan dengan sarung berwarna hitam yang pas menjuntai menutupi area bawah. Wajah Bram yang sehabis wudhu pun terlihat lebih tampan dari biasanya.

...

“Kalau itu mau Mas Khair, insyaallah saya mau kok, saya ikut aja.” Bram menganggukan kepala nya.
 
Selama sesi makan tersebut, Khair tidak henti-hentinya mengulas senyum sambil memikirkan semua kejadian yang mungkin akan terjadi malam ini antara dirinya dengan Bram.

...

                                       (..)

KETERANGAN :

Bentuk file : PDF
Jumlah halaman : 96
Jumlah bagian : 8
Jumlah kata : +9500

Untuk keterangan lebih lanjut dan pembelian, silahkan hubungi nomor yang tertera di bio atau silahkan ke karya karsa

karyakarsa.com/keinothere

com/keinothere

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Dec 27, 2023 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

Kost Jalan Kenanga | KaryakarsaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz