untuk pertama kalinya menginap.

Start from the beginning
                                    

" Pahlawan masalalu . Ishikawa Haruu.!". Ucap Husky.

Tiba-tiba saja udara disekitar mereka terlihat mencekam bahkan pepohonan mulai layu. Setelah Husky berbicara.

Pria itu terlihat muda 20 tahun tidak berubah sejak dia terpanggil 100 tahun lalu.

" Apa kau ingin bertarung anjing tua. " Senyum menantang.

" Tidak, saat ini aku tidak punya waktu untuk bermain dengan mu. Jika kau tidak memerlukan mayat monster itu. Aku ingin mengambil nya. "

Pepohonan sekiranya menjadi kering bahkan tanah menjadi tandus dalam sekejap.

" Membosankan,,.. anjing tua kau tidak menyenangkan. " Terlihat cemberut.

" Saat ini namaku adalah Husky ."

"Apa?... Bagaimana bisa fenrir agung diberi nama anjing Siberian Husky. Apa kau melakukan kontrak Familiar dengan seseorang. Bagaimana bisa. Kau dulu menolak menjadi familiar ku. Dengan alasan tidak ingin di kendalikan. Apa-apaan itu." Ucap mengebu Haruu yang seolah tidak percaya dan tidak menerimanya.

" Hehe , kau pikir aku mau melakukannya. Tapi menjadi familiar orang itu tidak buruk juga. Saudara mu lebih baik dari mu." Seringai  Dan tumpukan mayat monster itu pun hilang.

" Apa kata mu?!." Kejutan Haruu.

" Kau akan bertemu dengannya. Kalian *sekeluarga memang memiliki sifat yang sama." ucap Husky menghilang setelahnya.

Kata sekeluarga yang dimaksud merujuk pada Riyuu yang sifatnya haus darah turun bapaknya.

" Apa yang anjing tua itu katakan... mungkin kah. Apa yang Dewi sialan itu lakukan." Terguncang dengan kemarahan yang tiba-tiba meluap.

Sepertinya Kedua saudara memiliki kebencian yang sama dengan sang Dewi.

*

Sebuah Minor yang bak istana di depan mata. Bangunan dengan arsitektur Eropa kuno.

" Besar... " Seru Riyuu.

Master gulid telah menunggu di depan pintu utama. Menyambut mereka.

" Akhirnya kalian datang Yunna dan Nak Riyuu.".

" Ketua gulid.!" Yunna menyapa.

" Ayo masuk. Sepertinya kalian harus membersihkan diri sebelum makan malam. Hahaha anak muda sungguh bersemangat."

Kamar mandi dengan luas setengah lapangan bola dengan koleksi patung yang berhiaskan berlian dan batu mana. Kolam pemanjat yang luas dengan patung dewi di tengah nya mengeluarkan Sumber air mancur. Dengan di kelilingi pepohonan dan Tamanan hias yang asri. Pemandangan dengan dinding terbuka memperlihatkan malam yang indah dengan gugusan bintang serta sederet bulan.

" Aaah... Terasa hidup.... " Desah Riyuu mencelupkan dirinya kedalam kolam. ' Tapi... Apa tidak terlalu besar untuk ukuran kamar mandi. Paman juga terlihat tenang dan seolah tidak terjadi apapun. Apa yang paman pikir. '

Menenggelamkan setengah wajahnya dan membuat gelembung .

' hanya... Siapa dia yang melihat ku seperti ingin menelan ku... ' melirik kesamping.

Pemuda pirang yang terlihat memiliki masalah seperti kau berhutang kepadanya.

" Dekat... Terlalu dekat. Siapa kau?." Teriak Riyuu menjauh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

{Original Story }  Isekai to YunnaWhere stories live. Discover now