Pintu ruangan dibuka tepat pada saat itu. Xiao Chunsheng segera berjalan kembali masih dengan ekspresi bingung. Dia menoleh sebentar pada Lei Yu dan lelaki itu masih berdiri di tempatnya dengan senyum kecil.

Saat melihat kembali ke depan, Xiao Chunsheng menghela nafas panjang dan tersenyum. Perasaan gugupnya tiba-tiba sudah berkurang meski dia telah masuk ke dalam ruangan. Dia mengusap tangannya dan memasukan sapu tangan Lei Yu ke dalam saku celana.

Lima belas menit Lei Yu menunggu di sana, Xiao Chunsheng akhirnya keluar dari ruangan tersebut. Laki-laki itu melihatnya sambil setengah berlari menghampiri dan langsung menarik lengan Lei Yu berjalan pergi. Sebelum lelaki itu bertanya bagaimana wawancara tadi berjalan, Xiao Chunsheng sudah menjawab lebih dulu.

"Aku rasa aku menjawab lebih baik daripada yang lain," bisik laki-laki itu.

"Itu bagus."

"Tidak gugup apalagi terbata-bata. Menurutmu berapa persen aku akan diterima? Menurutku sekitar delapan puluh."

Lei Yu mengikuti kecepatan langkah Xiao Chunsheng yang terburu-buru karena pasti rasa gugup dari dalam ruangan tadi masih membekas.

"Kalau kau seyakin ini, aku bertaruh untuk seratus persen," jawab lelaki itu.

Xiao Chunsheng tersenyum lebar, "Lei Yu, aku akan mentraktir makan siang. Pukul berapa keretamu berangkat?"

Lelaki itu langsung menjawab sedikit keras, "Aku terima traktiranmu."

Mereka sempat terhenti sebentar karena komandan Lei Yu tadi akan naik ke atas menemui keponakannya yang masih mengantri. Xiao Chunsheng sempat tercengang saat melihat bagaimana sikap Lei Yu berubah saat berbicara dengan atasannya meski hanya dia lihat sebentar. Lalu mereka keluar dari gedung tersebut.

"Apa kau selalu berbicara seperti itu?" Xiao Chunsheng bertanya saat mereka sudah berada di mobil. "...Seperti apa?" tanya lelaki itu kembali.

"Seperti bukan kau saat berbicara denganku. Mau makan siang apa?"

Kening Lei Yu mengerut, tetapi tidak menjawab. Dia pikir dirinya sama saja saat berbicara dengan siapa pun. Hanya tentu saja harus bersikap layaknya tentara dan bawahan dihadapan seseorang yang pangkatnya lebih tinggi.

"Aku ingin sup daging waktu itu, enak," jawab Lei Yu.

Laki-laki itu tersenyum, "Sedikit lebih mahal boleh. Aku sudah menyiapkan uang untuk mentraktirmu. Terima kasih sudah meminjamkan uang tanpa bunga."

"Um... kalau begitu, dua mangkuk?"

Xiao Chunsheng melihat lelaki itu heran, lalu tertawa. Mereka pergi ke restaurant yang sama saat laki-laki itu membawa Lei Yu beberapa hari yang lalu. Xiao Chunsheng masih bercerita tentang kesannya selama wawancara dan Lei Yu kebanyakan hanya mendengar dan menimpali sesekali di beberapa bagian. Atau ketika Xiao Chunsheng bertanya sesuatu, dia baru berbicara.

Lei Yu masih menunjukkan sikap biasa setelah Xiao Chunsheng mengatakan akan mengantar ke stasiun. Mobil miliknya akan diambil oleh ayahnya nanti, jadi tidak masalah untuk meningalkannya di stasiun. Sementara Xiao Chunsheng akan pulang dengan bus atau kereta seperti biasa.

"Aku juga menggunakan kereta ini setiap kali menjengkuk kakakku," ujar laki-laki itu.

Mereka berdiri di luar batas pengantar penumpang. Kereta jarak jauh itu bisa terlihat dari sana. Xiao Chunshung berkata dengan serius sebelum Lei Yu masuk.

"Lei Yu, aku benar-benar serius, kau sangat membantuku beberapa hari ini. Aku pasti akan mengganti uangmu. Kau juga mengantar dan menemaniku, aku sangat berterima kasih. Jadi, kalau kau butuh bantuan meskipun tidak mungkin karena Pilot Lei bisa melakukan semuanya sendiri. Tetapi, apa pun itu, aku bersedia diganggu...kecuali saat bekerja." Xiao Chunsheng mengangguk dan tersenyum.

More Than Blue Sky [COMPLETED]Where stories live. Discover now