ෆ Jogging

65 15 3
                                    

Hari ini adalah hari libur, waktu yang Asya tunggu untuk bermalas-malasan di rumah. Tidur seharian, bangun lalu makan. Urusan mandi mah belakangan kata Asya. Agak pemalas memang. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan Sya.

Matahari sudah muncul daritadi, sinarnya menerobos masuk kedalam jendela yang tertutup oleh gorden. Tetapi tidak membuat seseorang yang tengah tertidur pulas di ranjangnya.

Alen sengaja tidak membangunkan adiknya itu, karena percuma saja jika dibangunkan tetapi tidak bangun-bangun. Jadi dia membiarkan Asya untuk beristirahat seharian.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Kringg!
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
~Aiyaiya im your little butterfly

~Aiyaiya im your little

~Aiyaiy-
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Ponsel Asya yang ia letakkan diatas nakas itu pun berdering. Tanpa melihat nama yang tertera di ponselnya itu, ia sudah tau bahwa yang menelponnya itu.. Shella!.

Ia sebenarnya tidak suka dengan nada deringnya tetapi ia takut jika dimarahi kembali oleh Shella karena waktu itu ia ditelpon tetapi tidak ia angkat.

Lama-lama Asya tidak tahan dengan suara itu, sehingga dengan gerakan kasar ia merebut benda itu, dan "Ya ampun ada apasih Shel?! aku lagi tidur nih!" Geram Asya karena waktu untuk ia tidur malah diganggu.

"JAM SEGINI MASIH TIDUR?! YA AMPUN SYA! INI UDAH JAM SETENGAH 6! KEBO BANGET SIH" Pekik Shella membuat Asya meringis pelan. Ia langsung menjauhkan ponselnya dari telinganya, bisa-bisa telinganya budek lagi!

"Shella! gausah teriak ih! sakit nih kuping" Tegur Asya.

"Hehe, sorry Sya" Memutar bola matanya jengah. Dari sekian sahabatnya itu, hanya Shella yang sangat cerewet. Awalnya sih Asya kira dia kalem, ternyata dugaannya salah.

"Yaudah, mau apa Shel pagi-pagi gini nelpon? kalau gaada kepentingan, kututup nih. Mau lanjut tidur!" Tidur, tidur dan tidur. Untuk kali ini Asya hanya ingin tidur seharian dan tidak ingin diganggu!

"JANGAN TIDUR LAGI SYA! Ayo jogging, di Alun-alun. Sama Hazel, Lisa, Arhan, Bryan." Kebiasaan memang Shella tidak bisa pelan waktu bicara.

"Jam segini jogging? mending tidur Shel!"

"GAK! Gaada penolakan ya Sya! cepetan siap-siap! 10 menit lagi udah sampe" Perkataan Shella sukses membulatkan matanya. Apa?! 10 menit lagi?! Argh!

Menghela nafas pelan, Asya lalu menyetujuinya "Huft, yaudah deh." Ia tidak ingin berdebat hari ini maka ia memutuskan untuk mengalah. Segera ia meletakkan ponselnya diatas nakas dan pergi ke kamar mandi.

Ia menanggalkan seluruh pakaiannya dan mulai menggosok tubuhnya dibawah pancuran shower. Dingin, itu yang pertama kali ia rasakan. Sialan! harusnya ia tidur dengan nyenyak hari ini!

Setelah selesai mandi ia langsung memakai pakaiannya, ia mengenakan sweater abu-abu polos, celana pendek diatas lutut, dan sepatu warna abu-putih polos, serta rambutnya itu ia kuncir kuda. Ia segera mengambil ponsel dan dompetnya, lalu segera turun kebawah.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dibawah ada kak Alen yang tengah fokus memperhatikan laptopnya, menyadari kedatangan Asya ia lalu menoleh "Mau kemana Sya?" Tanya Kak Alen

"Mau jogging kak" Balas Asya disertai anggukan kak Alen. "Tumben jogging, biasanya masih molor" Ejek Alen.

"Abisnya Asya dipaksa sih, pengennya juga tidur" Gerutu Asya menampilkan raut marahnya. Alen hanya menanggapi dengan kekehan, menurutnya adiknya itu sangat lucu jika sedang marah.

"Yaudah Asya pergi dulu kak!"

"Iya"

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
•••

Sesampainya di gerbang ia melihat sahabat-sahabatnya yang sudah sampai. Mereka tinggal di komplek perumahan, rumah mereka juga tidak terlalu jauh sebenarnya.

Huh!

"Eh tuan putri udah bangun, biasanya masih molor, Haha!" Ucapan Arhan kepada Asya pun sontak mengundang gelak tawa Bryan, tetapi tidak dengan yang lainnya.

"Kebiasaan ihh, udah berapa kali kubilang sih?! jangan gangguin Asya!" Siapa lagi kalau bukan Shella? ya, dia paling tidak suka jika Asya diganggu, baginya hanya ia yang boleh menganggunya. Ia berjalan kearah mereka berdua dan menjewer telinganya sampai memerah.

"Awh! ampun Shel! sakit banget tolong!" Erang Bryan mencoba memohon kepada Shella.

Melihat itu, Asya tersenyum puas. "HAHAHA, MAMPUS KALIAN! SIAPA SURUH EJEK ASYA!" ledek Hazel.

"Udah-udah, mendingan langsung ke Alun-alun. Takutnya kesiangan!" Seperti biasa Lisa sebagai penengah antara mereka.

Menyadari itu, mereka langsung mengangguk dan pergi ke Alun-alun. Jarak Alun-alun dari komplek mereka tidak terlalu jauh, kira-kira 20menitan.

***
Alun-alun itu sangat ramai, karena ini hari libur jadi banyak orang yang mengunjungi tempat ini. Makanan yang ada disana juga tidak kalah banyaknya. Bisa-bisa kalap nih!

Asya memandang takjub melihat pemandangan disekitarnya itu, dan yang pasti makanan yang Asya incar. "Zel,Shel,Lis, ayo jajann" Ajak Asya kepada mereka. Arhan dan Bryan? mereka sedang berjalan santai mengelilingi Alun-alun.

"Ayo" Sahut Hazel, mereka mulai berkeliling untuk mencari makanan. Itu kesukaan mereka, pergi ke alun-alun hanya untuk membeli makanan sebenarnya.

Saking sibuknya memilih jajanan, Asya lupa bahwa tangannya kini sudah penuh dengan aneka makanan yang ia beli. Begitu juga dengan sahabatnya yang lain, kalau soal makanan jangan ditanya deh! haha. Sorry khilaf.

Menjelang siang mereka segera bergegas pulang supaya tidak terlalu panas, jangan lupakan bahwa ditangan mereka penuh dengan bungkus makanan.

_______________________________________

📢: Haii, jangan lupa votenya ya! 😚
Baru pertama kali bikin, kalau ada typo/ kesalahan dalam letak titik, koma. mohon dikoreksi puh🙏🏻 terimakasih, Have a nice day!🌟

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Silver Eyes in the Dark [On Process]Where stories live. Discover now