ෆ Uno

93 22 0
                                    

Kringg!

"Bangsat, telat!"

Hari ini mungkin menjadi hari kesialan bagi Asya. Karena, ia harus terlambat datang ke sekolah sementara gerbang akan ditutup 5 menit lagi.

"Anjing, pake acara macet segala lagi. Trabas aja kak! Asya udah telat ini!" Keluh Asya

"Gausah toxic Sya, salah kamu sendiri bangun kesiangan! auto dihukum di tengah lapangan nih, haha" Ledek Alen dengan tawa mengejek adiknya itu.

Memutar bola matanya malas, Asya yang diejek pun lantas menampilkan raut emosi yang menurut Alen malah menggemaskan.

"Dih, dikira bikin takut muka kamu kayak gitu?"

"IHH, NGESELIN BANGET!" Asya yang tak tahan pun lantas memukul lengan Alen dengan kencang.

"Aduhhh, gila sakit banget!" Alen berakting dengan raut kesakitan padahal sebenarnya ia tidak merasakan sakit sama sekali.


•••

"YAELAH, TUHKAN GERBANGNYA UDAH DITUTUP"

"PAK TOLONG DONG BUKAIN GERBANGNYA!" Seru Asya dengan suara berteriak, berharap satpam itu mau membukakan gerbang.

"Gabisa! Udah terlambat 10 menit kamu, saya buka tapi ketika jam istirahat." Balas satpam itu dengan raut wajah cuek.

"Cuman terlambat 10 menit doang pak! bukain dongg, nanti Asya kasih, ee kasih tiket ke Timezone deh!" Asya berusaha merayu dengan menampilkan raut puppy eyes nya.

Pak satpam yang melihat raut wajah memelas Asya hanya memutar bola matanya.

"Ck, yaudah cepet masuk. mukanya biasa aja dong, bikin saya pusing tau gasih?"

"YEYY, makasi pakk" Segera ia berlari memasuki ruang kelas dengan tergesa-gesa.


Cklek!


"Huh huh, akhirnya. eh? gurunya ga dateng?" Ucap Asya ketika sampai di kelas dengan nafas memburu.

"Tumben baru dateng Sya? kena macet kah?" Balas Shella yang menyadari kedatangan Asya.

"Iya, tadi kesiangan, sampe gerbang harus ngerayu satpamnya dulu. Ck!"

"Bu ratih katanya ga dateng, anaknya sakit makanya dia izin" Jawab Lisa

"Oalah, bagus deh, jadinya gaada pelajaran hehe" Seru Asya dengan wajah sumringah.

"Tapi bosen kalau gini terus, main apa yuk biar ga bosen" Sahut Hazel dengan mata terpejam.

"Uno? mau main uno ga?" Tawar Bryan yang mendengar ucapan mereka.

"Ide bagus! tumben otak lo connect Bry" Jawab Arhan yang diikuti dengan tawa mereka.

"Ck! gue dari dulu pinter anjing" Balas Bryan dengan raut wajah kesal.

"Udah-Udah, ada yang bawa uno emang?" Tanya Lisa yang menjadi penengah antara Arhan dan Bryan.

"Gue, habis beli kemarin" Sahut Bryan sembari berjalan menuju mejanya untuk mengambil kartu Uno.

"Yaudah, Ayo"


1  2  3  4  5  6

_______________________________________

📢: Haii, jangan lupa votenya ya! 😚
Baru pertama kali bikin, kalau ada typo/ kesalahan dalam letak titik, koma. mohon dikoreksi puh🙏🏻 terimakasih, Have a nice day!🌟

Silver Eyes in the Dark [On Process]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang