Chapter 13

8K 163 16
                                    

Tok... Tok....

Wanita berusia 39 tahun itu berjalan cepat, bahkan terkesan seperti berlari kecil untuk segera dapat membuka pintu.

Namun saat pintu rumah telah terbuka, Shella malah menghela napas kecewa saat ternyata yang datang adalah Egi.

"Kenapa kamu kayak gak suka sama kedatanganku?"

Shella langsung tersenyum manis yang terkesan dibuat-buat pada Egi, "Bukan gak suka, tapi kamu tumben udah pulang cepet, Sayang."

"Hari ini aku sedikit kurang enak badan, jadi izin ke kantor untuk pulang lebih awal," jelas Egi dengan nada lesunya.

Shella mengangguk-anggukan kepala dan meminta Egi untuk duduk di sofa, sementara ia pergi ke dapur untuk mengambilkan teh hangat.

"Kenapa sih dia sering banget sakit-sakitan," keluh Shella yang tengah ogah-ogahan menuangkan gula ke dalam gelas yang berisi teh hangat, "Kalau gini terus, mana bisa aku cepet-cepet bisa pergi dari rumah gubuk kayak gini."

Rasanya beberapa bulan ini kehidupan Shella berubah drastis, dari yang awalnya tinggal di istana megah tapi terpaksa harus pindah ke rumah dua lantai yang terkesan kecil dan berada di pinggiran kota Jakarta, bahkan rumah yang telah dibeli Egi ini tidak difasilitasi bel pintu, sehingga cukup merepotkan untuk Shella seperti tadi.

Shella tahu ia mencintai dan menyanyangi Egi, tapi untuk kenyamanan hidup yang terjamin, ia lebih memilih Davin yang sangat sempurna memanjakan hidupnya.

Andai saja perselingkuhannya dengan Egi tidak terbongkar, sudah dipastikan hidup Shella masih sangat layak dan tercukupi.

Sebenarnya perselingkuhan yang terjadi tidak sepenuhnya salah Shella, kalau saja Davin bisa menyisihkan separuh waktunya untuk Shella, bukan malah sibuk pergi keluar kota ataupun keluar negeri demi urusan pekerjaan.

Maka dari itu Shella membutuhkan kehangatan yang didapatnya dari Egi yang merupakan mantan pacarnya saat SMA, saat itu Egi senior Shella dan jarak usia mereka terpaut dua tahun, sama seperti usianya dengan Davin.

Shella dan Egi kembali dipertemukan setelah sekian lama saat acara reuni sekolah dua tahun yang lalu, sehingga setelah itu perselingkuhan mereka pun di mulai. Shella yang kesepian dan Egi yang tengah bosan dengan pernikahannya, seakan menambah jalan mulus untuk keduanya bermain api.

Walaupun Shella selingkuh dengan Egi, tapi Shella tidak pernah berencana untuk pisah dengan Davin, karena baginya Egi hanya untuk bersenang-senang, bukan untuk dijadikan teman hidup seperti sekarang.

Tapi rencana hanya jadi sebuah rencana, nyatanya Shella harus tinggal dengan Egi karena orangtuanya berada di luar pulau, tidak memungkinkan juga untuk Shella pulang karena ia malu akan pernikahannya yang gagal.

"Shella! Kenapa lama sekali membuat teh?!"

Shella langsung mendengus kesal karena teriakan Egi yang nyaring, seumur hidup pernikahan dengan Davin, tidak pernah Shella bersusah payah membuatkan teh seperti ini, karena sudah ada banyak asisten rumah yang melakukannya.

"Iya, sebentar!" Shella menghentakkan kakinya kesal sebelum pergi meninggalkan dapur.

"Kamu lama sekali, Shella. Ada tamu yang mencari kamu," tutur Egi sambil mengarahkan matanya ke arah pemuda yang duduk di sebrang sofanya.

"Hah?" Shella membelalakkan matanya lebar saat melihat siapa tamu yang dimaksud Egi.

"Maaf ya Bu karena sedikit terlambat datang. Ini saya bawakan hasil foto yang ibu perintahkan."

"Foto apa ini?" Egi bergerak lebih cepat dari Shella untuk mengambil amplop yang ternyata benar berisi banyak foto dari... "Davin? Untuk apa kamu memata-matai dia, Shella?"

SUGAR DADDY (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang