Dia menghilang

8 2 0
                                    

Terlihat pria berkacamata dengan setelan auror nya berlari sepanjang koridor kantor. Ia tak menghiraukan ketika ia menabrak rekan satu kantornya. Kepalanya sakit, tampak jelas wajahnya kelihatan ketakutan dan cemas. Ia buru-buru menuju perapian yang tak jauh dari letak ruang kantornya. Dibelakangnya ada Kingsley yang mengejarnya.

" Mr. Potter tunggu!"

Harry tak mengindahkan perintah Kingsley dan buru-buru meneriakkan tempat yang ia tuju yakni  peron 9 ³/⁴ ,  begitu Harry meneriakkan tujuannya. Asap Flo dengan cepat membawanya ketempat tujuannya.

Begitu tiba, Harry dengan buru-buru menuju kerumunan orang tak jauh dari kereta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Begitu tiba, Harry dengan buru-buru menuju kerumunan orang tak jauh dari kereta. Ia melihat istrinya Ginny Potter, tampak menangis dan ketakutan. Disamping Ginny ada Harmione, Ron dan ayah mertuanya Arthur Weasley.  Harry memeluk Ginny, menyalurkan perasaan yang sama antara ia dan istrinya. 

"Harry, aku takut" lirih Ginny dalam pelukan Harry.
"Semua akan baik-baik saja Gin, aku janji kita akan menemukan Albus segera"

Tak lama datang dari arah jam 3 Johan, salah satu rekan auror Harry yang berada di divisi intelligence dan mata-mata. Ia memberikan sebuah benda kecil berwarna keunguan dan seperti berlian.

"Mr. Potter kami hanya menemukan ini didalam kereta.  Benda ini ditemukan ditempat Albus terakhir kali terlihat "

Harry mengamati benda tersebut dengan teliti, tak lama sekelebat ingatan memenuhi kepala Harry.

"Bloody hell, itu bukannya barang yang aku dan George jual di toko" ujar Ron terkejut melihat benda itu.

"Apa maksud mu Ron?" Harmione memandang suaminya penuh tanya.

" Itu adalah benda sihir untuk berpindah tempat kemanapun kita mau mione, tak peduli jauh atau dekat. Namun pemakaian nya hanya satu kali saja,  Aku dan George memesannya dari Mexico dan menjualnya bukan ke sembarang orang." Jelas Ron

" Maksudmu ini tak dijual ke sembarang orang itu siapa saja Mr. Weasley?" Johan bertanya

" Kami hanya menjual ini kepada kolega kami yang bekerja di kementerian ataupun di auror Mr. Maven, itulah mengapa aku terkejut mengapa Albus bisa memilikinya "

Harry menyimak penjelasan Ron dengan seksama, sangat sulit untuk mereka mencari Albus sekarang . Terlebih pada peta Marauders Albus tidak terdeteksi. Dengan kata lain Albus tidak ada di kawasan dunia sihir.

" Albus, dia pasti sekarang ada di kawasan Muggle " ujar Harry

" Bagaimana kau tau Harry?" Harmione terkesiap dengan pernyataan Harry.

" Di peta Marauders dia tak terdeteksi sekalipun, aku khawatir dia sudah pergi jauh dari kawasan para penyihir "  Harry terlihat pucat dan cemas.

"Untuk apa dia pergi kesana Harry, dia masih terlalu kecil. Oh ya tuhan" Ginny tak bisa membendung emosi khawatir dan sedih nya.

"Mr. Potter, saran ku agar lebih baik kita mengadakan pencaharian secepatnya sekaligus menanyakan hal ini kapada para siswa yang melihat putera anda terakhir kali" Johan memberikan.

Harry mengangguk dengan setuju. Ia berpikir mengapa Albus melakukan hal ini, mereka berdua baru saja berbaikan. Sebagai ayah Harry merasa gagal, ia tak mampu memahami putera nya sendiri sehingga puteranya pergi dan menghilang.

" Untuk saat ini lebih baik kalian kembali kekediaman masing -masing untuk menenangkan diri. Aku dan divisi ku akan berusaha sebaik mungkin untuk mencari keberadaan putera kalian" Johan menyarankan kepada Harry dan Ginny untuk pulang

Johan sangat kasian pada Ginny, keluarganya Baru saja ditimpa musibah beberapa bulan yang lalu dan Kini puteranya menghilang entah kemana.

" Aku akan ikut dengan mu Johan. Sebagai ayah aku tak mungkin membiarkan puteraku hilang dan membiarkan kalian sendirian mencarinya.

" Baiklah kalau kau memaksa Mr. Potter. Namun aku ingin mengingatkan bahwa tugas anda juga sebagai kepala auror. Biarkan aku dan divisi ku bergerak aktif untuk kasus ini" Johan mengingatkan Harry

Harry mengangguk pasrah, dengan jabatan yang kini ia pegang Harry tidak bisa lalai akan tugasnya. Meskipun itu puteranya sendiri, Harry harus dengan penuh kerelaan membiarkan Johan untuk mencari puteranya.

.
.
.
.

Sampai sini dulu ya , yuk tunggu kelanjutannya

AFTER DARK, POTTER!!!Where stories live. Discover now