43. Keluarga Besar

Start from the beginning
                                    

"Apaan Helena sama Vior aja baru dateng juga itu" sahut Anin

"Ck boong dikit kenapa kak" balas Helena

"Dosa boong tuh" jawab Dimas

"Nimbrung aja orangtua" ucap Helena

"Udah jangan ribut dulu, anak-anak ini kalo ketemu pasti ribut" lerai Mama Wulan

"Tauk, tuh liat pasangan kalian adem ayem" sambung Ibu Kirana

"Duduk dulu kalian" ucap Papi Bagas pada Ara dan Chika

"Iya Pi" balas Ara dan Chika

Ayah Wisnu langsung memanggil pelayan untuk memesan. Semuanya memesan beberapa menu makanan dengan porsi besar agar puas. Sembari menunggu makanan datang, mereka mengobrol saling bertukar cerita mengenai kesibukannya masing-masing.

"Berarti kontrak ngajar kamu diperpanjang dong?" Tanya Vior pada Ara

"Iya Bang, betah soalnya" jawab Ara

"Pak Bian pasti betah, kan kerjanya bareng sama Bu Chika" goda Rey

"Lingkungannya juga asik Rey, makanya betah" balas Ara

"Sekalian bisa jagain si kembar" ucap Ajeng

"Nah itu" ucap Ara tersenyum pada istri kakaknya

"Itu anak-anak dipanggil aja, suruh kesini" ucap Ibu Kirana

"Biar aku sama Ara aja yang panggil" ucap Dimas

Ara dan Dimas pun beranjak dari tempat duduknya. Kakak beradik itu berjalan menghampiri anak dan keponakannya. Meskipun sedikit susah karena para bocah masih ingin bermain, tapi akhirnya mereka luluh dan ikut duduk.

"Seru banget mainnya" ucap Chika sembari mengusap peluh Heejun dengan tisu

"Seru, kami lama tidak bertemu dengan para sepupu" balas Heejun

"Sini giliran Heejin" ucap Chika

Heejin mendekatkan dirinya pada Chika. Chika langsung menghapus keringat di dahi dan leher putrinya. Sesekali tangannya juga memperbaiki rambut Heejin yang terurai bebas.

"Ara sama Chika gimana? Tawaran Papi yang waktu itu masih belum dapet jawaban loh" ucap Bagas

Chika dan Ara saling tatap dan semua menunggu jawaban mereka. Tawaran Papi Bagas saat mereka kumpul keluarga besar pertama kalinya adalah tentang sebuah pernikahan. Papi Bagas menawarkan mereka untuk menikah di luar negeri.

"Udah kami pikirin Pi, maaf kami menolak. Chika pikir hubungan kami gak bakal berubah meskipun nanti status kami udah nikah atau belum. Tapi bukan berarti kami gak mau nikah, aku sama Ara pengen banget nikah. Tapi kayanya percuma, meskipun nantinya resmi tapi tetap gak berarti di negara kita" jelas Chika

Ara menggenggam tangan Chika, "Iya, Ara juga ngerasa ini udah cukup. Komitmen yang kami bangun juga sudah cukup membuat kami bersama seumur hidup. Itu jawaban kami dan untuk tawaran Papi mending uangnya buat biaya honeymoon Papi sama Mama Wulan" ucap Ara sedikit bercanda

"Kamu ini bisa aja. Ya udah kalo itu keputusan kalian berdua, Papi dukung" ucap Papi Bagas

"Kalian tenang aja, kami semua selalu dukung kalian apapun yang terjadi" ucap Ayah Wisnu

Ara dan Chika tersenyum mendengar pernyataan dari kedua cinta pertama mereka. Dan yang lainnya tersenyum memberikan arti dukungan untuk Chika dan Ara. Beberapa menit kemudian satu persatu pesanan mereka datang. Mereka langsung menikmati makan malamnya dengan penuh suka cita.

••

Kini Chika dan Ara baru saja sampai di rumah. Jam menunjukkan pukul setengah 12 malam. Dengan pelan mereka menggendong Heejin dan Heejun yang sudah tertidur. Mereka membawa anak-anaknya ke kamarnya masing-masing.

CHIKA ARA • ✓Where stories live. Discover now