O1.

5 1 0
                                    

Cuaca hari ini sangat cerah. Para murid SMP Xavirna berlari keluar dari kelasnya. Taman yang awalnya sepi, di isi dengan kedatangan seorang siswi dan temannya.

Siswi itu bernama Okizawa [Name], seorang siswi dari kelas 9-2. Perempuan itu duduk di kursi taman, menatap teman laki-lakinya yang berdiri dihadapannya.

"Hei Rin, jadi, apa yang ingin kau katakan?" tanya [Name] kepada temannya, Itoshi Rin.

"[Name] aku menyukai mu." Rin menundukkan kepalanya karena malu. Mendengar hal itu, [Name] mengerjai temannya itu.

"Coba katakan sekali lagi, aku tidak mendengar nya." Ujar [Name].

"Aku menyukaimu, [Name]. Aku sangat bahagia karena bisa bertemu denganmu saat kita berumur 5 tahun dulu. Aku—" Rin berhenti melanjutkan kalimatnya sejenak.

"Maaf, aku harus meninggalkanmu, [Name]. Please, don't be in love with someone else. Tolong, tunggu aku." Mata Rin tampak berkaca-kaca, begitu pula dengan gadis yang ada dihadapannya.

[Name] memiringkan kepalanya, "Jadi kau benar-benar akan mengejar mimpi mu menjadi pemain sepak bola, ya?" Senyum hangat terukir diwajah [Name].

"Aku senang jika kau bisa meraih cita-cita mu itu. Aku juga menyukaimu, Rin. I will be waiting for you." lanjut [Name].

Tak mampu menahan tangisnya, perlahan, [Name] mulai menitikkan air mata. Melihat itu, Rin meraih pipi gadis yang berada dihadapannya. Mengusap air mata yang jatuh. "Terimakasih, aku akan segera kembali, aku janji." Ujar Rin.

"Rin, apa sepulang sekolah nanti, kau ada waktu luang? kelulusan tersisa tiga hari lagi, ayo kita habiskan waktu yang tersisa." Ajak [Name].

Tentu saja Rin menerima ajakan itu, "Tentu, ayo kita pergi setelah pulang sekolah nanti." Senyum terlihat diwajah kedua siswa itu. Indahnya kisah cinta masa muda.

Sepulang sekolah, mereka berjalan bersama menujur gerbang sekolah.
"Jadi kita mau kemana, cebol?" Tanya Rin.

"Berhenti memanggilku cebol! Ayo kita pergi ke taman!" Raut wajah [Name] menunjukkan bahwa ia sedang kesal. Rin terkekeh melihat itu.

Ditengah perjalanan mereka, [Name] tiba-tiba berlari ke arah sebuah toko, meninggalkan Rin yang berada dibelakangnya. Sontak, Rin menyusul gadis yang disukainya itu.

"Hei Rin, gelangnya bagus ya?" [Name] menoleh ke arah Rin, lalu tangganya mengambil sebuah gelang.

"Rin, biarkan aku melihat tanganmu." Mendengar itu, Rin mengulurkan tangannya. [Name] memasangkan gelang yang diambil tadi ke tangan Rin.

"Lihat, itu benar-benar cocok untukmu. Warnanya sama seperti warna rambut mu."

"Ah, iya, itu benar." [Name] nampak gembira saat ini dan Rin sangat menyukai hal itu.

[Name] bertanya harga gelang yang dikenakan Rin, "Gelang ini harganya berapa?" lalu ia membayar gelang itu.

Setelah keluar dari toko, Rin kembali membuka suara, "[Name] gelang ini—"
[Name] berbalik kebelakang, memutus ucapan Rin, "Terimalah, hadiah kenang-kenangan dariku, jangan dilepas, ya?"

"Ya! Tentu saja, aku mencintaimu, [Name]." Mendengar itu, wajah [Name] memerah, ia berlari meninggalkan Rin sendiri.

"[NAMEEE] TUNGGU!" Teriak Rin, untungnya, jalanan sedang sepi saat itu.

Aku sangat menyukai hadiah yang kau berikan, terimakasih.

TBC.

Still Waiting For You || Itoshi Rin.Where stories live. Discover now