Chapter 4

67 9 2
                                    

"Siapa kau"

***













(Author POV)

(Name) menghentikan langkahnya, jantungnya berdegup kencang mendengar suara seseorang di belakangnya

"Sekali lagi aku bertanya, Siapa kau?"

Sang pemilik suara menatap (Name) tajam, dan memasang posisi waspada tetapi tenang

(Name) tak berkutik dan masih membeku di tempat

'Apa yang harus ku lakukan sekarang?! Apa lebih baik aku mengakui identitas ku? Tidak! Ini bukan waktu yang tepat..'

(Name) bergelut di dalam pikirannya dan mengabaikan orang di belakangnya

"Apa itu kau, (Name)?," tanyanya tak lain adalah Tokito yang mulai mendekat ke arah (Name)

(Name) mulai berkeringat dingin,saat suara langkah kaki yang mulai mendekat ke arahnya.

Tokito sudah ada tepat di belakang (Name) tapi ketika Tokito ingin menyentuh pundak (Name), (Name) langsung lari ke balkon dan melompat ke bawah

Tokito terdiam tangannya yang ingin menyentuh (Name) ia kepalkan

".. Siapa dia? Apa maksud dari 'maaf' ?..," Tokito bergumam kecil

Sebelum pergi (Name) mengucapkan kata maaf secara singkat yang membuat Tokito heran

"Aku harus memastikannya"

***

"Sial, ini karena kecerobohan ku. Setelah ini Tokito-san pasti akan benar benar curiga padaku," ucap (Name) sembari berlari kencang ke arah selatan

Butuh waktu cukup lama untuk sampai ke desa Hukugakure. Setelah sekitar 1 setengah jam, akhirnya (Name) sampai di desa tujuan.

Menurut informasi dari gagak kasugai, iblis itu selalu beraksi di dekat sungai desa ini dan (Name) sekarang sudah berada di sungai tersebut.

"Aku harus mengawasi daerah ini untuk beberapa saat, sepertinya mengawasi di atas pohon cukup bagus untuk bersembunyi"

Setelah itu (name) duduk di dahan pohon yang lumayan tinggi,

"Rumornya, iblis ini ahli berpedang sepertinya cukup rumit. Aku sepertinya harus menggunakan beberapa teknik pernapasan, kecuali jika itu genting sekali aku akan menggunakan teknik darah"

Tak lama setelah itu, tiba tiba seorang wanita menggunakan kimono salur hijau dengan haori hitam polos dan rambut di gulung atas datang dan duduk di tepi sungai itu

'Apa dia iblis? Bukan, dari auranya dia manusia'

Perempuan itu mengambil air sungai menggunakan ember yang terbuat dari kayu. (Name) memperhatikan wanita itu hingga wanita itu beranjak dan hendak pergi. (Name) pun melihat ke arah lain memperhatikan sekitar

"KYAAA!! "

Baru saja (name) lengah beberapa detik, wanita tadi sudah terjatuh di tanah dengan darah mengalir dari perutnya dan mulai menggenang di sekitarnya

(Name) langsung berdiri di atas dahan terkesiap untuk melawan, (name) menunggu kehadiran makhluk yang biasa di sebut iblis itu,

"T-Tolong! Oni.. Oni menyerangku!" Wanita itu berteriak, walau pun begitu teriakkan nya tidak akan terdengar karna jauh dari area pemukiman dan tercampur suara air terjun di arah barat

"Berteriak lah, aku menyukai wanita yang tidak berdaya sepertimu. Berteriak lah lebih keras, lebih keras! Tidak akan ada yang mendengarnya, tenang saja"

Mine (Sequel From 'Moon') Where stories live. Discover now