Devil's Claw • [ JAEYONG ] • [ END ]

20

Dan benar. Rambut gadis cantik itu berubah menjadi merah jambu seketika.Merah jambu pucat nan kalem. "Papa bisa menemani kamu, Lana." Apapun yang baru dikatakan Taeyong, membuat Jaehyun dan Mark terbelalak seketika. Mereka belum siap untuk kehilangan orang yang mereka sayangi lagi. Seindah-indahnya tempat ini, Jaehyun dan Mark tahu jika belum waktunya mereka bisa bersantai di tempat ini.

Gadis cantik--Alana- itu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin Papa di sini, belum. Aku ingin Papa membawa adik kecilku keluar ke dunia dan mengajaknya berjalan-jalan melihat dunia. Aku bisa menunggu. Aku tidak akan mungkin kesepian di sini. Aku memiliki semua yang ku butuhkan." Beberapa wanita bersayap putih pun datang dan menyapa Alana, salah seorang dari mereka membisikkan sesuatu kepada Alana. Dan hal itu dihadiahi sebuah anggukan dari Alana. "Sudah waktunya untuk kalian pergi, akan berbahaya jika kalian tinggal di sini lebih lama lagi. Biarkan aku mengantarkan kalian."

Jaehyun, Mark dan Taeyong berjalan pelan mengikuti kemanapun langkah kaki Alana mengajak mereka. Gadis itu mengajak mereka ke sebuah pintu. Jaehyun dan Mark jelas mengingat pintu itu. Jangankan mereka, Taeyong jelas juga mengingat pintu itu karena ia juga masuk dari pintu itu. "Aku ingin kalian tau. Aku mencintai kalian. Sangat. Tapi kumohon, berhenti bersedih. Itu juga menyiksaku, terlebih Papa. Jika bukan Papa, siapa lagi yang akan merawat Daddy dan Kak Mark Suatu saat nanti, kita pasti akan berkumpul kembali di sini, termasuk adikku juga. Jadi bersabarlah dan jangan melupakanku. Aku mencintai kalian."

Alana membuka pintu itu cepat. Cahaya yang menyilaukan tiba-tiba muncul dari pintu itu, bukan lagi kegelapan yang pekat. Atap rumah sakit menyapa pengelihatan Taeyong. Sofa rumah sakit menyapa pengelihatan Jaehyun. Nakas rumah sakit menyapa pengelihatan Mark. Jaehyun, Mark dan Taeyong terlempar kembali ke dunia dimana seharusnya mereka berada. Dunia kejam yang sebisa manusia itu sendiri bagaimana mereka membuatnya menjadi tergolong bahagia.

Jaehyun dan Mark mengangkat kepala mereka setelah mereka mendengar suara isakan kecil. Taeyong menangis, dia sadar. Mark menggenggam tangan Taeyong,ia tahu yang baru saja ia temui di mimpinya adalah Ayah , Papa, dan Alana. la kecewa kepada dirinya sendiri jika perasaannya yang terus bersedih membuat Alana juga menjadi sedih. Lebih dari itu, pasti Taeyong yang lebih menyesal. Karena Papa-nya lah yang berubah sangat signifikan. Jaehyun mengelus kepala Taeyong pelan, berusaha menenangkan. Beberapa kali Taeyong menggumamkan betapa dirinya menyesal dan merindukan Alana. Kata maaf pun ikut mengisi tangisannya.

Mereka semua sama. Yang ada di ruangan itu sama.

Mereka hanya terlalu merindukan Alana.

Hari demi hari mereka lalui di rumah sakit. Bahkan Jaehyun lebih sering membawa pekerjaannya ke rumah sakit. Tidak hanya pemimpin keluarga Jung itu, tapi pewaris utama keluarga Jung pun sama saja. Dia membawa segala tugasnya ke rumah sakit. Kadang dia datang dengan keadaan biasa-biasa saja, tapi kadang dia juga datang dalam keadaan sedikit terluka. Sekali, bibirnya pernah robek entah karena berkelahi dengan siapa lagi. Taeyong yang seharusnya full bedrest itu tidak tahan dan berakhir mengobati putranya.

Semakin hari pun, kondisi Taeyong semakin membaik. Dia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Jaehyun sebenarnya menolak, mengingat Taeyong akan melahirkan sebentar lagi. Tapi ingatkan Jaehyun untuk tidak menolak keinginan orang hamil. la kalah telak dari Taeyong. Akhirnya hari ini mereka pulang. Alan membawakan koper yang berisikan segala keperluan Taeyong, Mark dan Jaehyun di saat mereka di rumah sakit.

Taeyong tersenyum kecut melihat kediaman keluarga Jung. la belum mau kembali ke rumahnya. Terlalu banyak kenangan tentang Alana di dalam sana. Suatu saat nanti, ia pasti bisa ke sana. Tapi tidak untuk sekarang. Jadilah sekarang dirinya justru terdampar di rumah keluarga Jung. Semua pembantu bahkan kaki
tangan Jaehyun sangat menghormatinya, mengingat Taeyong sekarang adalah Nyonya Jung yang baru. Angelin yang sangat membenci Taeyong pun tidak bisa apa-apa,ia masih sangat menyayangi nyawanya.