Devil's Claw • [ JAEYONG ] • [ END ]

19

Bisa Taeyong lihat jika Jaehyun sedang menyuruh anak buahnya untuk menjaga mobilnya.la meninggalkan empat orang anak buahnya. Tetap saja, Taeyong takut. Perasaannya tidak enak. Kepalanya terus saja memberitahukan jika hal buruk akan segera
terjadi.

Jaehyun berjalan pelan memasuki gudang besar keluarga Park, ia tidak perlu lagi mencari. Anak-anaknya terikat di kursi di hadapannya. Rosaline sungguh bodoh. la dibutakan dan diracuni oleh Choi Hyun Suk yang licik. Bahkan begitu tega dia mengikat
anaknya sendiri. Jaehyun menggeretakkan giginya melihat kulit anak-anaknya yang sudah banyak tergores. Bahkan kepala Mark mengeluarkan sedikit darah.

"Kembalikan anak-anakku," ujar Jaehyun sambil menatap Rosaline dan Hyun Suk yang berdiri tepat di belakang anak-anaknya. Jaehyun begitu terluka melihat anak-anaknya yang tampak sangat ketakutan. Mereka menangis.

"Anak-anakmu? Tidakkah kau ingat, jika aku yang melahirkannya? Ace! Mereka juga anak-anakku! Oh! Apa kau berpikir jika mereka ini anak-anakmu... bersama...dengan selingkuhanmu? JANGAN MEMBUATKU TERTAWA!" jerit Rosaline di penghujung kalimatnya. Mark dan Alana menangis semakin keras. Mereka takut kepada Ibu mereka yang gila seperti ini.

"Aku tidak tau jika kau serendahan ini, Ace? Selingkuh? Begitu tega dirimu menyelingkuhi wanita secantik Rosaline." Hyun Suk ikut berbicara. Apa yang dikatakannya hanya memperkeruh suasana saja. Rosaline itu gampang terpengaruh. Sedikit rayuan saja sudah membuatnya melayang.

"Diamlah, Choi! . Kau tidak ada hubungannya dengan semua ini. Kau pikir aku tidak tau, Rosaline? Kau sama jalangnya dengan semua jalang yang ada di dunia ini. Pria yang menidurimu semenjak kita sudah bersama, aku bahkan tidak bisa menghitungnya. Bahkan aku harus melakukan tes DNA untuk mengetahui apakah Mark dan Alana adalah anak-anakku yang sah atau bukan. Aku bersyukur karena mereka memang benar-benar darah dagingku. Untung kau bermain pintar, Rosaline Park--Jung. Ah tidak, sebentar lagi kau akan kembali ke margamu, Rosaline Aku harus menghilangkan margaku padamu."

"APA? Kau mau menceraikanku? Jangan bodoh, Ace! Apa yang akan dikatakan orangtuaku jika kau--"

"Kau pikir aku peduli? Atau, kau menikah saja dengan seorang Choi di sampingmu itu. Kalian sudah pernah bersenggama sekali. Kenapa tidak mencoba untuk menjadi lebih serius?"

"Kau... tau?"

"Jangan berpikir aku bodoh, Rosaline. Aku tidak sebodoh itu. Mobil yang digunakan Choi Hyun Suk itu sekarang berasal dari uangku kan? Aku tahu semua hal yang kau beli, Rosaline.Sekalipun itu hanya segelas air."

"Sebegitu tidak percayanya kau kepada istrimu, Ace? Sehingga kau sampai memata-matainya seekstrim ini?" Hyun Suk ikut berbicara dan mulai memanas-manasi Rosaline yang kelihatannya sebentar lagi akan menangis itu.

"Aku tidak butuh pendapatmu, Hyun Suk. Jadi diamlah. Tapi berhubung kau sudah terlanjur bertanya, aku akan menjawabnya. Aku tidak percaya kepada istriku setelah apa yang dia lakukan selama ini? Benar, aku tidak percaya. Sekarang, kembalikan anak-anakku."

"TIDAK AKAN!" Rosaline kembali menjerit.

"Jika kau tidak ingin memberikannya, aku akan mengambil mereka dengan
paksa."

"Kau tidak akan mungkin melakukan itu, Ace. Aku sudah memasang bom di setiap sisi gudang ini. Sekali kau ceroboh, aku bisa saja meledakkan kita semua," ujar Hyun Suk sambil menatap licik ke arah Jaehyun.

"Apa? Kau tidak mengatakan apa-apa soal bom padaku!" Akhirnya Rosaline sadar jika dirinya hanya digunakan sebagai alat oleh grup itu.

"Maafkan aku, Sayang." Hyun Suk segera memukul tengkuk Rosaline, wanita itu pingsan seketika. Jaehyun tidak khawatir, dia hanya pingsan. Yang ia khawatirkan saat ini adalah anak-anaknya. Tidak ada Rosaline lagi di sana yang bisa melindungi anak-anaknya.