Selamat Hari Holi, Annand!

Start from the beginning
                                    


"Kau memang harus menceritakannya nanti, mate. Waktuku tak begitu banyak sekarang."


"I'm sorry, aku sudah mengganggu mu dengan cerita tak jelasku, Kapten Raichand.." Annand melihat Ammar merapikan seragam upacaranya.

Ammar berdecak. "Aku akan selalu meluangkan waktu untuk cerita bodohmu, kau tahu itu. Tapi kali ini aku ada persiapan sebelum keberangkatanku lusa."


"Ah ya.. Aku hampir lupa kakakku ini akan dikirim ke perbatasan. Kau yakin akan pergi, Ammar? Aku dengar keadaan Kashmir sedang tidak baik-baik saja.."

Ammar menarik kecil sudut bibirnya. Wajah Annand kini terlihat muram. "Aku dikirim ke sana karena memang keadaannya sedang seperti itu."

"Will you be alright?"


"I hope so.." Ammar mengangkat bahu. "Hei, tenanglah. Lagipula aku kan sudah janji akan ke London setelah tugasku ini."


"Promise?"


Ammar tersenyum. "Beyond a doubt. Dan aku akan memutuskan gadis itu cocok atau tidak untuk adikku tersayang." Lesung di kedua pipi Annand kembali terlihat. "Annand.. Siapa nama gadismu tadi?" Tanya Ammar lagi.

Yang dipanggil memutar bola mata sebelum menjawab, "Meera.. Meera Chopra. Ayolah Ammar, itu nama yang indah. Masa kau melupakannya begitu saja.."

Ammar berdecak. "Yang sedang jatuh cinta itu kau, bukan aku.." Ucapan Ammar, kembali membuat tersipu sang adik. "Perlihatkan, seperti apa dia?"

Ammar tersenyum miring. "Aku tak mau memperlihatkan wajah Meera padamu. Nanti kau malah jatuh cinta juga.." Kekehnya.

"Ayolah, Annand.. seleramu dan aku berbeda. Memangnya secantik apa Meera-mu itu?"

Senyum laki-laki di layar terus mengembang. "Kau tak akan bisa membayangkannya, Ammar.." 


Sang kakak tersenyum akan adiknya yang terlihat begitu bahagia. Ia kini sudah memakai topi tentaranya. "Sorry, my times is up. Talk to you again sooner, Bhai. Berikan salamku untuk ibu dan suami barunya.."


"Give dad a kiss from me too!"

Kini Ammar yang memutar bola matanya yang membuat Annand tertawa. "You know, I won't do that.."


"Selamat hari Holi, Ammar!" Ucap Annand sebelum mengakhiri panggilan video mereka.





***

.Present Time.


Tangan Ammar bergerak, secara tak sadar gerakannya itu membuat pergelangan tangan seseorang didekatnya tergenggam. "Annand.." bisiknya, air mata mengalir dari sudut mata yang masih terpejam.

"Annand.. Kau baik-baik saja?" Suara khawatir Meera terdengar lagi. Ia melewatkan kata pertama yang diucapakan laki-laki di hadapannya itu setelah berjam-jam tak sadarkan diri. Ternyata tangan yang Ammar genggam adalah tangan Meera. Sang putri Chopra sudah seharian tak meninggalkan sisi Ammar yang masih terbaring di ranjang rumah sakit. "Ayo buka matamu. Aku mohon, Annand.." Sambil terisak, ia langsung menggenggam tangan yang menggenggamnya, dengan kedua tangan. Berharap laki-laki itu mendengarnya.

INCOMPLETED LOVE [✓]Where stories live. Discover now