prolog

1K 109 32
                                    








'Jimin'.

'Jimin'.

'Jimin'.

Mata itu terbuka seiring suaranya yang semakin keras menggema dalam ruangan gelap. Pria pucat berkulit pucat itu menghapus peluhnya seiring dia berusaha bangun karena tak mendapati seseorang yang namanya di sebut tadi.

Matanya melebar saat melihat balkon kamar di apartemennya terbuka, dengan tirai yang berterbangan tertiup angin.

Secepat itu dia turun dan berlari keluar , matanya mengedar berteriak saat melihat pria berambut hitam itu berdiri di dekat pagar. Dengan begitu gesit dia berlari dan menarik pria yang lebih kecil ke dalam pelukannya.

"Jimin, hiks apa yang kau lakukan? Apa yang kau lakukan disini? Apa yang kau pikirkan? Kau akan meninggalkanku?".

Pria dalam pelukannya tertegun. Matanya sendu dengan sebelah tangannya terangkat menyentuh rambut berwarna kelam seperti miliknya. Dia mencoba tersenyum menampakkan senyuman yang sangat indah dan menenangkan walau mungkin pria pucat itu tak akan melihatnya menunjukkan senyumnya seperti itu.

"Yoongi ah".

"Kau akan meninggalkanku begitu saja? Kau tidak memikirkanku?".

"Aku tidak akan pergi kemanapun, aku hanya mencari udara segar karena udaranya panas di dalam. Kau lupa memperbaiki AC nya".

Perkataan pria bernama jimin itu terdengar, dia yang berwajah cantik mendorong tubuh kurus dan terkesan lebih tinggi dan lebih besar dari tubuhnya.

Mata pria yang lebih tajam, memperhatikan wajah jimin yang terlihat indah di bawah sisa sinar bulan dan akan di gantikan matahari sebentar lagi. senyumnya terlihat begitu penuh kedamaian. Tangannya yang selalu mampu menghangatkan hatinya saat semua begitu sulit menyentuh rahang tegasnya dan mengusap pipinya yang penuh dengan air mata.

"Kau bermimpi buruk lagi?".

"Sangat buruk". Ucap Yoongi, pria itu membiarkan jimin menghapus air mata dengan jemari pendek dan halus itu. Jimin juga meraba wajah dan membelai rambut basahnya karena keringat.

"Kau tidak minum obatmu?".

Pandangan jimin membuat Yoongi kembali menangis. Dan dia menunduk menempelkan dahinya pada pundak sempit pria yang lebih pendek darinya.

"Tarik nafasmu pelan pelan sayang". Ucap Jimin dengan begitu lembut .

"Mianhae".

"Heiii cepat lakukan, Kau lihat aku masih disini dan baik baik saja bukan?". Jimin berusaha menenangkan dirinya lagi . "Palliwa, tutup mata dan

Yoongi kemudian mengangkat wajahnya menegakkan punggung kemudian membiarkan langit malam menerbangkan angin yang membelai wajahnya.

Dia mendengarkan dengan baik apa yang jimin ucapkan.

"Tarik nafas dan hembuskan".

"Hufttt".

"Lakukan dengan benar Yoongi".

Dan pria itu kembali menarik nafas dan menghembuskannya dengan perlahan.

"Bagus, ulangi lagi".

Sekali lagi Yoongi mendengarkan dengan baik. Dan hal tak terduga terjadi pada pria cantik itu. Yoongi membuka sebelah matanya kemudian memajukan wajahnya setelah menunduk sebentar. dia mengecup bibir Jimin .

Mata indah dengan warna coklat yang menghipnotis Yoongi. Hidung mungil dan mancung, bibir tebal plumpy serta kulit bersinar itu. Segalanya dari jimin dan mata favoritnya itu adalah hal yang tidak bisa Yoongi hindari.

Silent Tears(Yoonminkook)✔️Where stories live. Discover now