03.

7 1 0
                                    

"Andai aku juga bisa merasakan hangat nya punya keluarga".

-senja-

" Lo terlalu indah untuk hancur senja".

-langit-

"Pada akhir nya lo menghindar dari gue, sebenci itu kah lo sama gue?".

-devandra-

🥀🥀🥀

Senja sebenarnya sangat lapar, tapi dia berusaha untuk menahan lapar dari pada membeli makanan di kantin. Lagi pula dia masih bisa makan setelah pulang sekolah.

Langit mengeluarkan biskuit yang dia beli sebelum berangkat ke sekolah. Dia membuka biskuit itu dan memberikan juga kepada senja.

"Makan ini aja nja, biar bisa ganjil lapar". Ujar langit.

" Lo makan aja lang". Jawab senja.

"Kita makan berdua aja". Jawab langit.

" Huft, okay". Jawab senja.

Mereka memakan biskuit itu berdua. Mungkin langit baru saja mengenal senja, tapi dia merasakan senja adalah gadis yang baik.

"Lo sering gak jajan ya nja? ". Tanya langit.

" Bisa di bilang gitu. Sebenar nya gue mau nabung buat beli motor". Jawab senja.

"Emang lo gak punya kendaraan?". Tanya langit.

" Gak punya, orang tua gue benci sama gue, jadi gue harus nabung kalo beli apa apa". Jawab senja.

"Ternyata nasib kita gak jauh beda". Ujar langit.

" Maksud lo?". Tanya senja.

"Gue juga di benci sama keluarga gue, karna gue anak di luar nikah. Mereka gak nerima kehadiran gue karna anak dari pelacur". Jawab langit.

" Semua anak yang lahir itu suci, tapi mereka yang menganggap anak itu tidak suci". Ujar senja.

"Lo benar, kita bakalan jadi teman yang saling membutuhkan dan juga teman yang selalu menyemangati kalo salah satu dari kita putus aja". Ujar langit.

" Lo bisa cerita apa pun sama gue, kalo ada masalah dan lo butuh tempat cerita. Gue siap kok". Ujar senja.

"Makasih ya nja". Ucap langit.

" Sama sama". Jawab senja.

Langit tersenyum mendengar itu. Selama ini tidak ada orang yang hangat kepada nya.

Di keluarga ayah nya, dia selalu di hina dan di caci maki karena anak haram.

'Gue harap lo selalu ada di sisi gue nja'. Batin langit.

Dari kejauhan, Devan melihat interaksi senja dengan langit. Hati nya terasa sangat sakit, tapi melihat senja bisa tersenyum sudah membuat nya bahagia.

Bagi Devan, senja itu segalanya dan gak akan bisa di ganti dengan apa pun. Senja beharga bagi nya dan harus di jaga sebaik mungkin.

Devan berjalan ke arah meja senja, cowok itu meletakkan makanan yang dia beli ke atas meja senja. Gadis itu menatap kearah Devan.

LangitsenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang