.•° Chapter 6

489 53 7
                                    

"Tinggalah bersamaku dan lupakan mereka." Gun'hara berkata sambil mengulurkan tangannya. Airla dan Yaya saling menatap, apa yang harus mereka lakuksn. Yaya membutuhkan obat agar dapat sembuh, tapi mereka masih ragu apakah sosok siren dalam jiwa Gun'hara tidak seperti mitos yang tersebar di masyarakat. Akhirnya Airla menerima uluran tangan itu dan memeluk Gun'hara sebagai keluarganya yang hilang.

"Aku membawa temanku, Yaya. Dia berasal dari Bumi, tolong dia agar bisa menjadi normal lagi dan bisa kembali ke Bumi." ucap Airla setelah melepas dekapannya, Gun'hara menatap Yaya dari ujung kepala sampai ekornya.

"Dia sepertiku dulu, tapi tenang saja aku punya penawarnya. Ayo ikut denganku." Gun'hara berenang ke Lautan Utara, Airla dan Yaya mengikutinya.

"Siapkan ekor kalian, ini akan menjadi perjalanan yang cukup panjang." ucap Gun'hara.

"Bibi, jika ada penawarnya kenapa Bibi mengatakan Bibi seorang siren?" tanya Airla.

"Aku terlambat menemukannya, sekarang aku berharap orang yang terinfeksi dapat sembuh." jawab Gun'hara.

"Kita tidak akan hidup sendiri disana, aku punya keluarga baru. Mereka sama seperti Yaya, dan berhasil sembuh."

.•.•°•.•.

Jenderal bersama beberapa pasukan menyusuri seluruh istana bawah laut, namun jauh mana mereka mencari, Airla dan Yaya enggan ditemukan.

Airon yang turut ikut serta merasa heran, ia berpikir mungkin Airla dan Yaya sedang pergi ke suatu tempat dan belum kembali. Namun mereka bertanya pada duyung-duyung disana termasuk Mentri Kelautan yang pastinya datang lebih dulu mengatakan tidak melihat mereka berdua semenjak tiba di istana.

Airon memutuskan untuk ke permukaan, mencari sekumpulan lumba-lumba yang kita tau dia akan menemui siapa.

"Noise!"

Airon melambai-lambaikan tangannya, Noise melihatnya tapi dia seperti sedang merajuk. Akhirnya Airon menghampiri lumba-lumba itu.

"Apa kamu melihat Airla?"

"Entahlah, tadi siang kami memang bermain bersama. Tapi setelah aku mengambil nafas di permukaan, mereka sudah tidak ada." jawab Noise ketus.

"Kalian bermain dimana?"

"Hanya di sekitar kapal yang tenggelam, itu tempat biasa kami bermain."

"Tapi tadi aku kesana ngga ada." ucap Airon, Noise tambah merajuk. "Ya memang ngga ada!"

"Cari saja lagi, aku akan menemui Hula Huila. Dia mungkin bisa meramal keberadaan Yaya dan Airla."

Airon mengangguk, tak lupa dia mengucapkan terimakasih dan permohonan maaf karena Airla sudah meninggalkannya di taman kapal tenggelam. Noise tidak semerajuk itu, dia akan tetap luluh jika Airon meminta maaf. Karena bagaimanapun, mereka sudah bersahabat sejak kecil.

Airon mengajak Noise menemui Boboiboy dan teman-temannya yang menaiki boat untuk langsung menyambut Yaya dan Airla. Jendral, Mentri Kelautan dan beberapa prajurit sudah muncul ke permukaan, Jendral dan Mentri Kelautan mengisyaratkan bahwa Yaya dan Airla belum ditemukan.

"Boboiboy, hari ini Yaya dan Airla belum bisa ditemukan. Mungkin mereka sedang ke suatu tempat yang kami ngga ketahui. Kami akan melanjutkan pencarian besok, malam ini kami akan mengirimkan surat pada seluruh kerajaan untuk meminta bantuan."

OTLANTOSA : BoYa In UnderwaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang