"Terimakasih, Yang Mulia!" Senyum manis terbit di wajah Thalia, setelah ia mendengar keputusan Raja Liam pada Ricard. "Jika Yang Mulia tidak keberatan, saya mempunyai sedikit keinginan untuk merombak Peraturan dan Pelayanan Rumah Sakit di pusat kota Orthello." Jawab Thalia.

Raja Liam mengangkat sebelah alisnya. "Mengapa kau tertarik dengan hal itu, Lady?"

"Saya tertarik, karena mengingat tempo hari saya pernah berkunjung ke Rumah Sakit Pusat di kota Denally. Pelayanannya mohon maaf, menurut saya sungguh buruk, dan saya tahu bahwa kematian Ibu serta kasus keguguran di Kerajaan Orthello ini juga mulai beranjak naik." Jawab Thalia yang membuat Duke Aaron dan Xandros terkejut mendengarnya, tak luput dengan keterkejutan semua orang yang berdiri di Singhasana yang menghadap Raja Liam.

Raja Liam mengangguk, ia mengetahui kalau pelayanan Rumah Sakit di Orthello ini memang buruk dan angka kematian Ibu dan Keguguran mulai beranjak naik.

"Kalau seperti itu kau akan pergi dan menetap di Denally sampai masalahmu selesai, Nat. Dan kau tahu, usulanmu itu memiliki tanggung jawab berat!" Xandros menyela karena sedikit keberatan.

"Xandros benar, Sayang! Kau mengusulkan akan ke Denally untuk merubah kualitas Rumah Sakit disana, terutama kasus banyaknya kematian Ibu hamil dan Keguguran," Duke Aaron menghela nafas panjang. "Kau tahu, itu tugas berat dan aku tidak yakin kau bisa mengatasinya," Duke Aaron mencoba memberikan Thalia pengertian.

Thalia tersenyum, ia sangat antusias. "Semua tidak akan berat Kakakku serta Ayah tampanku. Karena memang rencana ini merupakan keinginanku. Aku ingin suatu saat bisa membangun Rumah Sakitku sendiri. Makanya, aku tertantang sekali untuk bisa bergabung di RS Pusat dan ikut memajukan kualitas pelayanan RS. Jadi, aku membutuhkan pengalamannya. Aku yakin, aku bisa mengembangkannya dan merubahnya menjadi lebih baik."

Xandros terdiam, ia ragu pada Nathalia karena dari awal gadis itu tidak pernah bepergian hingga menginap selama beberapa hari. Akan kah Thalia sanggup melewati hari-harinya di luar sana.

Duke Aaron mengangguk. "Baiklah, jika itu keputusanmu. Aku akan mendukungmu. Katakan pada Ayah jika kau membutuhkan bantuan, Sayang!" Duke Aaron pun mau tidak mau menyetujui keputusan Putrinya.

Thalia mengangguk. "Terimakasih, Ayah!"

Raja memberikan keputusannya, setelah mempertimbangkan keinginan, alasan dan keputusan Thalia. Pada akhirnya, Raja Liam mengeluarkan persetujuan untuk mengakhiri pertunangan antara Ricard dan Nathalia dengan Konsekuensi untuk keduanya juga sudah di berikan.

Thalia di beri tugas oleh Raja sesuai keinginannya sendiri-Raja Liam terlihat sangat menyayangi Nathalia, meskipun gadis cantik itu terkenal akan keburukannya. Thalia sampai heran sendiri, bagaimana bisa Nathalia asli membuat Raja Liam begitu percaya padanya?

Flasback END

Thalia akan pergi ke Denally dengan waktu yang tak terbatas-ia di tugaskan memperbaiki kualitas Rumah Sakit Pusat di Denally, sesuai dengan keinginan Thalia.

Seperti pepatah yang mengatakan sekali tepuk dua lalat kena. Thalia juga tak akan membuang waktunya untuk segera membuka bisnis butiknya, mumpung dia akan tinggal di Denally.

Beruntungnya, Thalia mendapat kebebasan pulang kembali, jika ia merasa rindu akan rumahnya--kurang baik apa Raja Liam padanya? Dia juga diizinkan kembali jika sudah terlihat adanya perubahan meskipun itu hanya memakan waktu singkat misalnya.

Tak henti-hentinya Thalia bersenandung, ia merasa lega dan bebas telah lepas dari ikatan pertunangannya. Thalia sempat terkejut, ketika Pangeran Ricard tak menyetujui tindakannya. Thalia tak peduli lagi, terpenting ia bebas dari nasib buruknya.

I WANT YOU (END)Where stories live. Discover now