TWO²

140 26 0
                                    

Hari dimana aku mengunjungi Diagon Alley adalah hari yang padat. Dengan koper yang di beri mantra perbesaran ruang. Aku siap untuk berbelanja tumpukan buku serta tidak sabar juga untuk mencicipi makanan-makanan yang ada di Diagon Alley. Toko Ice Cream terkenal tidak akan luput dari listku.

Dengan senandung ringan aku berjalan bersama Luna yang tangannya tergenggam erat di tanganku. Dia melihat sekeliling dengan mata besar nya dan tersenyum lebar melihat banyak orang-orang sekitar. Sesekali bersenandung kecil. Mengangkat tangannya seolah-olah mencoba menyentuh sesuatu.

Ya... Luna menjadi Luna.

Aku menarik tangannya dengan lembut untuk menuju ke tokoh Ice cream populer di Diagon Alley. Florean Fortescue's Ice Cream Parlour.

"Halo nona-nona apa yang ingin dipesan?" Dia bertanya sopan. Aku menunjuk menu rasa Coklat cabai dan rasa Greentea lime. Coba tebak yang mana rasa yang aku pesan dan yang mana rasa Luna pesan?

Tentu saja coklat cabai adalah Ice cream pesananku. Coklat cabai dan menu-menu tidak biasa lainnya hanya ada beberapa hari dalam sebulan dan hari ini aku beruntung mendapatkan coklat cabai pada hari sibuk seperti ini.

"Thank you Miss " Aku memberikan nya 4 keping sickle.

Sambil mendengarkan Luna bersenandung dan menghabiskan Ice cream nya aku melihat-lihat sekeliling. Ketika mataku menjelajahi padatnya diagon Alley aku menangkap manusia setengah raksasa dengan anak laki-laki berkacamata bulat.

Hagrid dan anak laki-laki itu adalah Harry Potter. Sesuatu membisikkan bahwa aku menebak dengan benar. Aku menepuk lembut bahu Luna yang sedang melihat-lihat hewan peliharaan di depan tokoh Ice Cream tempat kami baru saja datangi.

"Look that Harry Potter." Aku membisikinya agar orang-orang tidak mendengar nya.

"Cool. Tapi bukankah keluarga Potter kaya? Mengapa dia memakai baju Muggle yang terlihat seperti lap kotor?" Luna bertanya, benar-benar hanya bertanya. Itu poin yang bagus jujur.

"Bukan lap kotor hanya saja sedikit lusuh. Mungkin dia buru-buru memakainya dan salah mengambil baju." Itu tidak mungkin.

Baju yang lusuh salah satu tanda-tanda pengabaian, lalu dia terlalu mungil untuk usianya dia nampak seumuran dengan Luna. Aku harus berbicara tentang hal ini pada ayah atau profesor Hogwarts.

Baiklah aku selalu bisa melakukannya saat tiba di rumah dan Hogwarts, saat ini aku harus ke toko buku. "Ayo Luna, ada puluhan buku yang siap masuk ke dalam koperku."

Kami masuk ke toko buku. Flourish & Blotts surgaku dalam menyelami ribuan judul, jenis, bahasa buku yang berbeda. Aku dengan senyuman lebar menatap satu persatu buku yang ada di tumpukan tebal buku Flourish & Blotts.

Sebelum memasukkan semua buku wajib yang harus di bawa ke Hogwarts dan mengambil beberapa buku bacaan tambahan. Guide to Advanced Occlumency. Buku yang menarik perhatianku ayah pasti tidak keberatan jika aku menyelundupkan beberapa buku terlarang untuk anak di bawah umur.

Luna juga mengambil buku yang berjudul A creature that might be real. Dia jelas ingin mencari gambar Narggles.

Kasir Flour & Blotts menatapku dengan tatapan terkejut. Melihat buku yang aku ingin beli tentang Occlumency. Sebelum dia mengeluarkan nya dari daftar buku yang akan aku beli aku mengeluarkan tumpukan galleon. Itu adalah 25 galleon atau sekitar 125 pound. Itu adalah setengah tabunganku selama musim panas.

Boros memang, tapi apasih yang tidak untuk ilmu pengetahuan.

Mata kasir itu dengan cepat berubah menjadi bentuk $ aneh. Aku tidak tahu sihir bisa melakukan itu. Anyway, aku berhasil menyelinap keluar toko itu dengan buku terlarang untuk anak bawa umur. Sungguh sangat mudah melakukan hal ilegal dengan uang. Ini akan baik-baik saja selama aku tidak ketahuan.

SOFT SPOT - NEVILLE LONGBOTTOMWhere stories live. Discover now