01.

91 2 0
                                    

"Luka yang ada di tubuh ku tidak sebanding dengan rasa sakit hati ku yang kalian ciptakan"

-senja-

🥀🥀🥀

Bugh!

Bugh!

"Ayah berhenti, hiks Sa... Kit, senja sakit ayah hiks". Ujar senja meminta agar ayah nya berhenti memukuli nya.

Bukannya berhenti, aryo semakin naik pintam dan memukul senja dengan kuat tanpa memperdulikan keadaan nya. Gadis itu merintih ke sakitan.

Ini bukan yang pertama kali senja mendapatkan kekeras dari orang tua nya. Dia sudah sering mendapatkan luka dari orang tua nya.

Dia berfikir, kalo orang tua nya akan kembali sayang kepada nya. Selama ini dia hanya bisa berharap.

Tapi sampai kapan harapan itu akan datang. Senja juga lelah dengan rasa sakit di tubuh nya.

Senja juga lelah di perlakukan seperti ini, senja juga lelah di siksa. Rasa nya fisik dan mental nya benar benar lelah.

Dia tidak punya rumah untuk pulang, dia tidak punya bahu untuk bersandar dia juga tidak punya telinga untuk bercerita. Dia hanya seorang diri yang di temani oleh kegelapan.

Senja mau mempunyai rumah tempat nya pulang, senja juga mah mempunyai bahu untuk diri nya bersandar. Sayang nya itu tidak akan terjadi.

Mereka semua hanya akan menciptakan luka untuk nya. Mereka tidak benar benar baik terhadap nya, semua nya palsu.

Usai menyiksa senja, aryo pergi dari sana tanpa melihat keadaan senja yang terluka. Gadis itu menatap kepergian aryo dengan tatapan kosong.

Salah satu pelayan yang baru saja bekerja langsung membantu senja. Pelayan itu membawa senja ke kamar nya untuk di obati.

"Non senja tunggu duluan, bibi bersihin dulu luka nya". Ujar bi lilis.

Senja hanya diam saja dengan tatapan kosong. Bi lilis pergi mencari kotak obat dan langsung membersihkan luka senja.

Bi lilis sebenar nya tidak tega melihat anak majikan nya di perlakukan seperti ini. Dia juga hampir menangis melihat senja yang di siksa tanpa ampun.

Kini tatapan gadis itu menjadi kosong. Tak kuasa menahan air mata nya, bi lilis menangis sembari mengobati luka anak majikan nya.

" Non senja kalo mau cerita, cerita sama bi lilis aja ya, bibi siap kok dengarin cerita non senja". Ujar bi lilis.

Senja menatap bi lilis dengan tatapan kosong nya.

"Kalo aku mati, apa mereka bakalan sayang sama ku bi? ". Ujar senja.

" Sst, non senja gak boleh ngomong gitu, masih ada yang sayang sama non senja, bibi sayang banget sama non senja". Ujar bi lilis.

"Makasih ya bi". Ucap senja.

" Sama sama non, habis ini non langsung istirahat ya". Ujar bi lilis.

Senja menganggukkan kepala nya, bi lilis keluar dari kamar senja. Gadis itu menatap ke arah pintu.

"Apa yang bakalan lo lakuin senja?, lo masih berharap mereka sayang sama lo?". Ujar sebuah suara.

" Diam". Ujar senja dengan nada dingin nya.

"Hei ayo lah, Jangan berharap mereka akan sayang sama lo senja, mereka cuma sayang sama devandra". Ujar suara itu lagi.

" Mereka emang lebih sayang sama devandra di bandingkan gue, eileen? ". Ujar senja.

LangitsenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang