9DYB [2]

336 42 5
                                    

Maafkan jika banyak typo

Enjoy and Happy reading!

×××

"Dor!"

Yudan langsung menoleh tanpa kaget menatap lelaki yang masih mengenakan seragam SMA nya dan menenteng satu kresek plastik berwarna Hitam.

Dia adalah Galvin Ratfik, Abang nya yang paling tengil dan paling ia sayangi.

Lelaki jangkung itu tersenyum hingga menunjukan gigi gigi putihnya serta kaki yang masih terus berjalan untuk menghampiri Yudan.

"Kamu pasti belum makan, kan, cil?" Tanya Galvin sambil duduk di sebelah Yudan.

Posisi nya saat ini Yudan berada di belakang sekolah SMP nya dan tengah menyendiri di kursi usang yang rasanya sudah menjadi tempat nya hibernasi setiap istirahat.

Jangan heran ketika melihat Galvin disini, karena sekolah keduanya masih dalam satu lingkungan. Hanya ber bataskan pagar yang setiap istirahat pasti pagar penghubung antara SMP dan SMA akan terbuka.

"Nih liat, Abang bawa jajan banyak buat kamu!" Kata Galvin dengan sumringah sambil mengangkat kreseknya tinggi tinggi.

Yudan tersenyum kecil lalu dia meletakan bukunya di pangkuan dan menggerakkan tangan nya.

"Aku udah makan, jajan nya tinggal di makan Abang aja. Masa setiap istirahat Abang selalu kesini buat bawain aku jajan, nanti uang Abang habis cuman buat aku."

Gerakan tangan dan jari milik Yudan cukup bersuara bagi Galvin, lelaki itu menggelengkan kepalanya keras. Pertanda bahwa ia tidak setuju dengan apa yang adik nya ucapkan.

"Kita makan bareng, uang Abang nggak pernah habis, Abang kan Miliarder," kata Galvin membuat Yudan tertawa. Walaupun tanpa suara Tapi Galvin selalu ingin melihat senyuman dan tawa milik adik nya itu. Galvin bersumpah tidak akan rela jika ada seorang pun yang mampu menghilangkan senyuman Milik Seorang Yudan Uzairi.

Dan satu Lagi, Galvin terlampau tau kalau Yudan tidak pernah ke kantin.

Galvin Tau dan paham, tapi dia tidak ingin langsung bertanya pada Yudan, Takut bocah itu merasa tidak nyaman. Dia hanya perlu menjaga nya, walau Galvin tidak yakin kalau Yudan baik baik saja, begitupun dengan saudara nya yang lain.

×××

"Sa coba ini Lo ajuin ke tata usaha."

"Oke."

"Sa, tolong bagiin surat surat ini ke anak anak yang mau ikut lomba ya."

"Iya."

"Sa, Charger in Handphone gue dong yang masih di kelas."

"Oh oke."

"Sa, coba sapuin lantai dong. Kotor banget nih."

"Iyaa."

"Sa beliin minum dong."

"Mana duitnya?"

"Aelah pake duit Lo dulu."

"Sa kalo abis beli minum, Lo kesini lagi terus tolong bantuin ngetik proposal buat ngadain Event abis uas, ya?"

Harsa mengangguk dengan Hela nafas panjang nan pelan.

9 Darah Yang Berbeda [Zb1]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon