Skandal 1

2K 251 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Sejak pagi Korea Selatan di landa hujan yang tidak kunjung reda, gerimis menemani anak anak pergi ke sekolah...
menyertai setiap langkah para si pekerja keras...

Nyonya Renjun juga mengeluhkan suhu yang dingin, itu lah yang membuat nya kini memakai pakaian hangat dengan secangkir susu sambil duduk di teras rumah... untuk melihat bagaimana indah nya hujan...

Nyonya Renjun itu penyuka hujan akut sejak muda, dulu saat masih belum menikah ia juga menikmati hujan bersama Tuan Jeno... masihkah kalian mengingat itu?

"Berjalan bersama mu dalam terik dan hujan, berlarian kesana kemari dan tertawa..." Suara Tuan Jeno memecah lamunan Nyonya Renjun yang duduk di kursi roda

mendengar itu Nyonya Renjun tersenyum, ia masih sangat mengingat kalimat itu yang sudah menyertai mereka berdua selama puluhan tahun...

Tuan Jeno membawa diri untuk memeluk istrinya dari belakang, Renjun turut membelai tangan Jeno yang kini melingkari bahu dan dada nya.

"sejauh ini, apa kau menyesal?" tanya Nyonya Renjun

"untuk?"

"Menikahi ku..." tambah Renjun

"Setelah selama itu, kau baru bertanya sekarang?" kini giliran Jeno yang bertanya

"Aku ingin tahu apakah perasaan mu bertahan sekuat itu..." gumam Renjun menatap rintik hujan

Tuan Jeno melepas pelukan nya, ia berjalan kesamping Nyonya Renjun dan duduk di satu kursi kayu

"aku sangat menyesal..." jawab Jeno

jawaban yang membuat atensi Nyonya Renjun beralih padanya

"Menyesal karna pernah melupakan mu..."

"kau tahu? bahagia nya hati ku saat duduk berdua dengan mu, berjalan bersama mu..." tambah Jeno

Dulu setelah masalah itu usai, Renjun tidak pernah membicarakan apapun lagi... tentang masih kah Jeno memikirkan Jaemin, atau masihkah Jeno mencintai Jaemin...

Renjun menjalani hidup seakan tidak pernah ada hal terjadi.
bagi Renjun saat itu...

Cinta nya pada Jeno adalah urusan nya, jika Jeno tidak lagi mencintai nya... itu adalah urusan Jeno.

Renjun hanya ingin hidup dengan memberi cinta... walau mungkin tidak diberi cinta.

Tapi nyata nya, setelah mengingat tentang Renjun... Jeno kembali pada sifat nya yang dahulu, selalu mendahulukan Renjun dari apapun itu...
Dan memberikan banyak hal baik...

Setelah sekian lama semuanya berjalan layak nya air mengalir, Nyonya Renjun baru bertanya sekarang tentang perasaan Tuan Jeno.

"Aku tidak pernah menemukan ada manusia sebaik Huang Renjun... sosok ceria yang pernah berbohong tentang obeng, sosok yang banyak bicara dan membuat tawa ku lepas setiap bertemu..."

HALMEONITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang