Dimana Cerita itu Bermula

Start from the beginning
                                    

Annand Raichand!

Annand Raichand!

Annand menaruh tas biolanya di lantai, membuka dan meraih alat musik favoritnya itu. "Aku akan mulai menghibur kalian semua. Aku harap permainan biolaku ini tak membuat kalian semakin mencintaiku.." Annand tersenyum percaya diri. "Let the dance.. begin!"

Dengan elegan, Annand menempelkan body biola di bahu, menaruh dagu pada bagian chin rest dan mengayunkan lengan kanannya yang memegang bow. Ia mulai menutup mata, menarik napas perlahan, sebelum akhirnya menggesekkan bow pada senar dan menarikan jemari kirinya di atas papan jari, hingga menimbulkan melodi biola yang mengalun indah.


    < Mohabbatein - Aankhein Khuli (intro) >


Dengan senyum yang tak terlepas dari wajah dan mata yang masih terpejam, Annand bernapas lega akan performance yang ia mainkan dengan sepenuh hati itu. Hingga sebuah tepuk tangan terdengar, yang membuat kedua matanya kini terbelalak. Annand langsung melihat sekeliling untuk menangkap orang yang telah memberi apresiasi tersebut. Tapi nihil, tepukannya terhenti dan orang tersebut tak Annand temukan.

Apa tepukan tadi hanya bagian dari imajinasinya?

Atau... hantu? Annand terkekeh sendiri dengan permainan otaknya itu.

Tak mau berpikir macam-macam, Annand yang kembali akan memainkan biola, tersentak saat pintu belakang auditorium di lantai dua terbuka. Pintu yang langsung menuju balkon. Itu membuat perhatiannya kini tertuju pada keributan di atas. Tapi karena dinding pembatas balkon yang cukup tinggi, ia jadi tak bisa melihat siapa orang-orang itu.

"Oh God! Aku dari tadi mencarimu, dan tentu saja kau selalu menyendiri disini-"


Suara yang tampaknya seorang mahasiswi itu, berhenti sebentar seperti tersadar akan sesuatu. "Kenapa kau berjongkok seperti itu, Meera??"


"Ssst- Diamlah, Pia!"


Walaupun samar, Annand masih bisa mendengar suara bisikan lembut gadis yang sepertinya kepergok sang teman sedang bersembunyi. Dengan penasaran, Annand pun berjalan ke arah tangga untuk menuju balkon lantai dua.

"What ssst? Sstt? Sebentar lagi kelas Professor Akash! Kita akan terlambat, come on!"


"Oke, fine!"


Dan saat Annand mencapai anak tangga teratas, ia melihat punggung seorang gadis berambut panjang bergelombang yang terburu-buru bangkit dari persembunyiannya dibalik tembok balkon dan berlari keluar pintu.


Sesaat Annand berpikir untuk mengejar, terlalu penasaran siapa yang diam-diam menonton permainan biolanya. Tapi pandangannya teralihkan pada sebuah buku terbuka dan tertinggal di atas kursi. Ia meraih buku itu yang ternyata sebuah sketchbook. Dan lembar yang sedang terbuka itu adalah sketsa dirinya di atas panggung auditorium tadi.


Sketsa itu benar-benar membuat Annand terpana sampai lupa bernapas. Senyumnya kembali merekah. Walau hanya goresan-goresan kasar pensil, tapi bisa menggambarkan dirinya yang terlihat bersinar dan bersayap diatas panggung dengan biola yang sedang dimainkan. Ia sangat menyukai penggambaran dirinya diatas kertas yang bisa dibuat dalam hitungan detik itu.

INCOMPLETED LOVE [✓]Where stories live. Discover now