chapter 9

347 16 8
                                    

Kejadian yang terhadi sebelumnya membuat para mentor serta ketua teras berfikir keras akan suatu hal..

Namun ada beberapa hal yang membuat para ketua teras curiga.. mereka mencurigai salah satu ejen muda yang bahkan tak terlihat saat MATA sedang dalam masalah...

"Mungkin, bisa saja budak tu yang buat hal cam ni.. kalau tak, tak mungkin ada orang lain yang tau keberadaan MATA... apalagi dengan mudah" -ucap Ejen Ganz yang berfikir keras.

"Bagaimanapun, kejadian tadi terbukti bahwa tak semua orang bisa kita bohongi.. malah sekarang terdapat dua orang yang membobol MATA dengan mudah... kita benar-benar harus mengetatkan penjagaan MATA serta mingkatkan pelatihan para ejen muda" -ucap Ejen Zain.

"Ya, apa yang dikatakan Zain memang benar.. tapi, jika kita meningkatkan pelatihan ejen muda tu... bukankah itu terlalu cepat? Bagaimanapun, diorang baru berusia 12 tahun.. dan itu masih muda" -ucap Ejen Dayang yang mengkhawatirkan kondisi ejen muda jika dipaksa.

"Aku yakin diorang kuat, di usia diorang yang baru berusia 12 tahun namun sudah mencapai skor tinggi saat berlatih menunjukkan bahwa diorang berbakat dan layak untuk ditingkatkan pelatihannya.. aku yakin para ejen muda merasa bosan dengan pelatihan yabg tidak berubah itu" -ucap Ejen Djin.

Ejen Dayang yang mendengar ucapan Ketua teras yang lainnya hanya menghelaa nafas dan mengangguk.

"Baiklah, tapi mungkin akan lebih bagus kalau kita turun tangan untuk langsung melatih para ejen muda agar diorang dapat meningkat dengan cepat.." -ucap Ganz.

Mendengar itu, ketua teras lainnya mengangguk setuju kemudian memberitau pengumuman ini kepada mentor dan merahasiakan rencana ini dari ejen muda..

Namun sesulit apapun latihan yang akan dibut oleh para ketua teras, pasti akan mudah untuk dilewati oleh satu ejen muda...

Disisi para ejen muda yang sedang berkumpul dan dengan suasana damai dan para ejen muda berbicara satu sama lain itu..

Di satu sisi juga, ada satu ejen muda yang duduk menyendiri sembari menutup matanya dengan tenang.. jika orang biasa melihatnya, mungkin orang itu berfikir bahwa dia tidur namun dimata orang yang tidak biasa... maka bisa dilihat bahwa ejen muda itu sedang berusaha menstabilkan energi yang bergelonjak yang ada pada dalam dirinya...

Beberapa keringat bercucuran di dahi ejen muda itu, karena kesusahan dalam menstabilkan energi yang ada didalam dirinya, hampir seluruh tubuhnya terasa berat dan kesakitan akibat energi yang terus melunjak itu..

Ejen muda itu dengan kuat menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang menyeruak ke sekujur tubuhnya...

Membuat beberapa ejen muda yang menatapnya terheran, mereka berpikiran bahwa ejen itu mungkin sedang mengalami mimpi buruk di tidurnya sehingga membuatnya menjadi keringatan dan seperti itu.

Beberapa saat terlewat, akhirnya pemuda itu mulai membuka matanya dan segera mengelap keringatnya.. ia merasa sangat lelah setelah akhirnya selesai menstabilkan energi di dalam dirinya.

'Aku tidak menyangka kekuatanku akan meningkat pesat bahkan aku tak sempat menstabilkan energiku..' -batin pemuda itu.

"Ali" -suara familiar terdengar di telinga pemuda itu.

"Oh, cikgu Rizwan.. ada apa?" -tanya pemuda bernama Ali itu.

"Takde, hanya saja sepertinya kekuatan kamu meningkat pesat.. apa karena kau terus berlatih akhir-akhir ini...?" -tanya Rizwan dengan suara kecil namun mampu di dengar oleh Ali.

"Ah.. umm, ya... akhir-akhir ini, kekuatanku terus meningkat dengan sendirinya, walau begiru.. aku juga terus berlatih, jadi.... mungkin karena itulah kekuatanku meningkat lebih cepat dibanding biasanya" -ucap Ali dengan suara kecil yang hanya bisa didengar oleh Rizwan sendiri.

Mendengar itu membuat Rizwan mengernyit heran, dulu Ali memang akan bisa mengejutkan seseorang dengan kekuatannya yang tiba-tiba meningkat pesat saat ia berusia 5 tahun... dan peningkatan kekuatannya tetap sama hingga ratusan tahun terlewati... namun kali ini berbeda.. kali ini kekuatannya meningkat berkali lipat lebih cepat dari sebelumnya.

Mungkin cerita seperi ini memang terdengar sangat membahagiakan.. namun juga ada akibatnya, menerima terlalu banyak energi karena kekuatan yang meningkat pesat akan membuat sang pemilik kekuatan kesulitan mengendalikan energinya dan auranya.

Namun... jika pemiliknya sudah terbiasa, mungkin saja bisa berhasil.. untuk mengendalikan kekuatan, energi, serta aura dengan mudah.

Namun untuk Ali yang masih dalam kondisi tubuh seperti anak kecil.. ini terlalu mengejutkan dan mustahil...

"Ali, aku tau kamu pasti bisa mengendalikannya dengan benar selama kau terbiasa.. tapi... untuk umurmu yang sekarang, kau.. terlalu muda" -ucap Rizwan dengan serius dan tatapan yang tertuju tepat pada Ali.

"Ya, aku tau itu.. tapi aku berjanji untuk tidak mengecewakan ayah dan ibu yang berarti.. aku harus bisa mengendalikan seluruh kekuatan yang ada di tubuhku ini... apapun itu konsekuensinya" -ucap Ali dengan percaya diri yang tinggi.

"Panggil aku jika kau kesulitan" -ucap Rizwan yang dijawab dengan anggukan oleh Ali.

Kekuatan yang terdapat di dalam diri Ali benar-benar sangat gila, bagaikan arus yang terus mengalir dengan cepat tanpa berhenti..

Namun bagaimanapun, kehidupan itu tak sempurna.. jika mendapat keuntungan, maka juga ada kerugiannya... dan seperti itulah kehidupan berjalan.

Ali memang sangat beruntung bisa mendapatkan kekuatan besar yang kemungkinan didapat karena kedua spesies orang tuanya yang merupakan spesies legendaris dengan kekuatan dahsyat.. namun, juga ada kerugian efek sampingnya... dan kerugian itu tentu tak bisa dihindar.

Ali hanya bisa bernafas lega setelah ia berhasil menstabilkan energi luar biasanya itu karena tidak ada yang mengganggunya..

'Sial... ternyata mengendalikan kekuatan sebesar ini memang tidak semudah yang dipikirkan' -batin Ali...

Namun tiba-tiba sebuah pikiran terlewat di benak Ali, ibu dan ayahnya pernah mengatakan bahwa tubuhnya akan perlahan tumbuh dewasa ketika sudah bertemu sang soulmate(bisa diartikan belahan jiwa atau seseorang yang cocok untuk orang lain sebagai teman dekat atau pasangan romantis), mengingat akan hal itu.. membuat Ali segera tersadar bahwa tubuhnya juga perlahan sudah mulai bertumbuh tinggi yang membuatnya terpikir bahwa siapa soulmate nya...

Namun karena tak ingin sakit kepala, Ali segera menghilangkan pikiran itu dan memfokuskan dirinya untuk memikirkan tentang kekuatan yang akan ditampung dirinya.

"Ini benar-benar kondisi yang sulit.. bagaimana cara aku agar bisa mendapat solusinya" -gumam Ali sembari menyipitkan matanya.

To Be Continued~

"SECRET" [Nine Tail Fox Ali AU] 「EA FANFIC」Where stories live. Discover now