LS 2

50 2 1
                                    

Hujan deras turun membuat langkah Peach terhenti di depan pintu utama perusahaan. Hari ini sungguh melelahkan untuknya. Itu karena sekarang kerjaannya menjadi lebih padat mengurusi boss barunya.

Peach terbawa lamunan karena kejadian tadi pagi. Orang di lift yang dikiranya hantu adalah anak dari Pak Naraya. Lalu melihatnya di ruang meeting dengan aromanya yang mendominasi. Dan juga tangannya yang tersembunyi di balik saku celana bahannya, akhirnya menyentuh bahkan menggenggam tangan Peach.

Tidak bisa Peach ingkari, Lan memang lelaki sempurna dari segi fisik. Dan hari ini sudah menjadi bahan pembicaraan para karyawan wanita. Di hari pertama Peach bekerja dengan Lan, membuat Peach seperti bermain roller coaster dengan sikap Lan.

Sampai sebuah mobil berhenti tepat di depan Peach. Seorang pria turun dengan payung ditangan kirinya. Posturnya tegap menjulang tinggi dan juga memiliki wajah oriental seperti yang dimiliki Peach perlahan menghampiri Peach.

" Hei, kenapa melamun? " Tangannya melambai di depan wajah Peach

Peach tersadar lalu tersenyum. " Sejak kapan datang? " Tanya Peach

" Bahkan kamu tidak menyadari kedatanganku " Lirihnya dengan menyisipkan sedikit tawa

" Maaf. Aku sepertinya melamun lagi " Peach tersenyum manis

" As your habit, baby " Balasnya lalu menggenggam tangan Peach. " Let's go home "

Mata pria itu menyipit dan kulit putihnya bersinar karena ada sedikit air hujan mengenainya. Tangannya menggenggam tangan Peach dengan erat membuat Peach tersenyum sumringah. Mereka berdua kemudian memasuki mobil dan melesat pergi dari kantor.

Tanpa mereka sadari, sepasang mata sedang mengamati Peach sejak tadi sampai akhirnya Pria menjemputnya dan membuat Peach tersenyum senang.

Matanya menatap tajam sampai mobil yang membawa Peach melesat pergi dan meninggalkan gedung kantor.

" Maaf Pak " Teguran membuatnya mengalihkan pandangannya.

" Mobil Pak Lan sudah ada di depan. " Kata pria yang di name tag nya bernama Toni menyodorkan kunci mobil Lan.

" Terima kasih Pak. " Balas Lan sembari mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan menyodorkannya pada Toni

Tangan Toni kedepan untuk menolak" Maaf Pak, ini sudah tugas saya "

" Tidak apa apa. Ambil saja untuk istri atau anakmu mungkin "

Lan menahan tangan Toni lalu menyimpan uangnya. " Tidak baik menolak Pak. Sekali lagi maaf merepotkan Pak Toni. Saya permisi "

Setelah mengambil kunci mobilnya, Lan bergegas menuju mobilnya dengan menerobos sedikit hujan yang sudah berganti menjadi gerimis.

Toni memandang uang di tangannya dan Lan yang hampir sampai di mobilnya bergantian . " Aku pikir dia orang yang dingin. Tapi ternyata baik seperti ayahnya. "

-----------------------------------------------------------------------

" Aaaaaaahhhhhhhhhhhhhhh kenyang sekali "

Peach menyandarkan punggung nya pada sofa lalu merenggangkan tangannya sebentar. " Thank you, sayang "

Hanya elusan di kepalanya menjadi balasan dari ucapan terima kasih Peach pada pria di sebelahnya.

" Kamu seperti tidak makan seharian. Apa begitu padat kerjaannya, hm? "

Sedikit menggeser bokongnya, peach akhirnya merebahkan kepalanya di pundak pria tersebut. " Hari ini aku punya pekerjaan baru, kenzi "

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LOVE STORM  ( P E A C H ) Where stories live. Discover now