BAB V

289 30 4
                                    

Sadewa kini merebahkan tubuh lelah nya di kasur besar kesayangan nya, jika di liat liat lagi kamar nya ternyata cukup besar untuk di tempati dirinya seorang, baru hari pertama sekolah saja sudah begitu melelahkan apa lagi menghadapi teman teman si peran utama mereka terus mengikuti dan menggoda nya, bukan seharusnya mereka mendekati anzee?? Bahkan dari awal anzee terlihat tidak berpengaruh dalam cerita kali ini, apa semuanya berubah ketika ia memasuki dunia ini?

"Arghhhh gila beneran gua lama lama" kegiatan mengacak rambutnya terhenti ketika notif dari Handphone berlogo apel tergigit itu menginterupsi aksi nya

*in chat

Mama
[ Hari ini mama dan baba pulang larut, kamu pesan makanan aja ya, jangan lupa mandi kamu berangkat tadi gak mandi, jangan keluyuran nyamperin nak janen! ]

Diabaikan nya pesan mama nya, pesan terakhir membuat nya kesal saja, nemuin si tiang? Ga dulu, diri nya mau hidup tenang

Sadewa pun keluar dari kamar nya dan menuju ke dapur guna mengecek bahan pangan yang bisa ia masak, kehidupan sebelum nya ia sudah terbiasa memasak sendiri dia selalu mengingat pesan ibunya dulu untuk tidak sering memakan makanan cepat saji ataupun instan selain karena tidak sehat bagi nya juga guna menghemat keuangan

Kini sup yang masih mengepul tersaji kan didepan nya, ia tersenyum bangga setelah mencicipi masakannya lalu membawa sup itu ke arah meja makan,menyantapi nya dengan tenang sambil menelisik keseluruhan rumah, benar-benar permainan takdir sekali pikir nya
Ia selalu memimpikan rumah mewah seperti ini dengan uang yang berlimpah ia bahkan iri dengan sadewa saat membaca novel tersebut dan kini ia yang merasakannya, konyol sekali

Apa ini ada tenggat waktu nya? Atau aku akan menua dan terkubur disini? Apa ini semacam permintaan dari sadewa yang membutuhkan pertolongan? Atau emang Tuhan mengabulkan permintaan yang konyol itu sebelum nya?
Dalam ketenangan tentu saja dengan batin yang ribut memikirkan apa yang terjadi

"Hahh seperti nya gua juga mengubah alur jalan cerita ini... Hmmm coba gua pikir lagi selanjutnya apa yang terjadi dalam novel?" sambil terus menyantap sup buatannya sadewa mengingat kembali alur cerita novel yang ia rasuki

"Kenapa tiba-tiba gua lupa? Prasaan udah gua baca berkali-kali sampai tamat... Kalau ga salah nanti ada festival terus anzee di bully dan di Kurung sama si Sadewa tolol itu terusss di selamat kan oleh 6 pangeran kesiangan teruss Sadewa dipermalukan di tengah sekolah terussssss Sadewa akhirnya berhenti sekolah... OKE! Tinggal jangan menyentuh anzee aja gua aman!" dengan suapan terakhir sebagai keputusan terakhir nya dari pergumulan batin kemudian beranjak dari duduk nya menuju wastafel mencuci mangkuk dan peralatan makan lain nya. Selesai, Sadewa langsung menuju kamarnya memeriksa PR nya

Waktu berjalan dengan cepat kini jam menunjukkan pukul 11 malam, Sadewa merenggang kan tubuh nya lelah mengerjakan tugasnya dan belajar singkat, meski itu pelajaran mudah tapi itu pelajaran lampau yang sedikit mulai terlupakan di otaknya

Di liriknya handphone milik nya yang sunyi tidak ada tanda tanda kehidupan, apa dia membuat sosmed baru saja pikir nya dengan senyum mengembang, sudah lama ia tidak ber sosmed ria tak lama ia mendengar suara berisik dari lantai bawah tepat di pintu utama, apakah orang tua nya?

Sadewa keluar dari kamar nya mencoba untuk melihat siapa yang datang, dengan kondisi lampu yang sudah di matikan semua Sadewa berjalan dengan langkah pelan menuruni tangga, aneh pikir nya bila itu orang tua nya pasti mamanya akan memanggilnya atau setidaknya ada perbincangan antara pasangan suami istri tersebut, tapi ini terlalu sunyi bahkan saklar lampu tidak di nyalakan hal yang biasa mamanya lakukan bila sudah pulang dengan keadaan rumah yang sudah gelap

Sadewa mulai was was dan mencoba benda yang sekiranya berguna, tapi ia tak menemukan apapun kecuali guci guci besar sebagai hiasan di lantai bawah ini

*PRANGG

RICH ANTAGONISTWhere stories live. Discover now