9. Rival

526 21 1
                                    

Happy Reading!!


Jaemin kini sedang berdiri di depan pintu dengan Jaehyun di belakangnya, lelaki tinggi itu beberapa kali berdecih melihat drama anak SMA yang sangat murahan.

Lihatlah bagaimana Jeno yang merengek sok lucu di depan Jaemin karena tak rela harus pulang ke rumahnya, padahal hanya beda gang saja.

"Jeno hati hati." Ucap Jaemin, tangannya melambai dengan riang.

"Jaemin jangan lupakan aku." Teriak Jeno, setelah ia berbelok ke kanan perempatan.

Jaehyun memutar bola matanya malas, "Alay!," lalu masuk ke dalam rumah.

"Biarin!," sungut Jaemin, ia lantas segera ikut menyusul masuk ke dalam rumah.

Jaemin mengeryit keheranan saat tak mendapati sosok besar kakaknya di ruang tamu, padahal hanya berbeda beberapa detik sebelum Jaemin ikut masuk ke rumah.

Tubuh Jaemin meremang, takut jika yang tadi itu bukan kakaknya.

Ia segera berlari menaiki tangga menuju kamarnya, lalu menutup pintu rapat rapat agar hantu tidak bisa masuk ke kamarnya.

"Orang gila,"

"Oh astaga!" Pekik Jaemin.

Bahkan kakaknya sekarang sudah duduk dengan manis di atas kursi sambil menonton drama di laptop miliknya.

Apa Jaehyun itu Naruto? Pikiran nya melayang terlalu jauh sekarang.

"Astaga bocah nonton series 18+? Emang boleh?," sindir kakaknya.

Jika Jaehyun tak lupa, Jaemin sudah pernah ia tiduri ngomong ngomong.

Jaemin menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lalu tertawa canggung, ia segera mendudukkan dirinya di atas ranjang sambil melihat kakaknya yang masih membuka koleksi dramanya.

"CK, dasar bocah, aduin ke bunda lu nih?,"

"J–jangan bang, ampun deh!" Jaemin kelabakan takut jika kakak mengadu ke bundanya, maka ia harus segera memikirkan hal apa yang bisa membuat kakaknya tutup mulut.

"Gini aja! Kalau Abang berani aduin ini ke bunda, aku juga bakal aduin Abang ke papa tentang sem—mhhh" mulut Jaemin di sumpal dengan kertas.

"Ishh!," ia melihat kakaknya dengan sebal, lalu melempar kertas yang sudah berlumuran air liur itu ke wajah kakaknya.

"Anjing!,"

"Abang tu anjing!,"

"Lah udah berani ngatain Abang begitu?!," Jaehyun bangkit dari duduknya begitu pula Jaemin.

"Adek ngikutin Abang!,"

"Tapi nggk sop—"

Dok! Dok! Dok!

Pintu kamar di gedor dengan brutal, Jaehyun dengan kesal berjalan menuju pintu ingin tau siapa yang menggedor pintu kamar Jaemin tak aturan, dan setelah pintu itu terbuka ia bisa melihat Jeno yang menubruknya, dan melewati nya begitu saja.

"Gila bocah tantrum," makinya, ia segera melenggang pergi dari sana, tak ingin telinga nya sakit mendengar suara Jeno yang menggelegar di dalam ruangan itu.

"Loh Jeno kok balik lagi," tanya Jaemin keheranan, pasalnya belum ada setengah jam lelaki itu pulang dari rumahnya.

"Mamah nggk ada di rumah, jadi ayo main ke rumah Jeno!," ucapnya kegirangan.

"Woah ayo! Berenang boleh kan?," tanya Jaemin antusias, pasalnya di belakang rumah Jeno itu ada kolam renangnya.

"Boleh!,"

Keduanya berlari kecil, tapi belum sempat mereka keluar dari kamar itu, Tubuh besar Jaehyun sudah lebih dulu berdiri di ambang pintu, menatap keduanya datar.

"Eh bocah kata siapa boleh keluar main? Di rumah aja!," mintanya.

Jaemin yang mendengar itu menekuk wajahnya, merasa muak dengan kakaknya yang suka mengatur, lantas ia berjalan ke arah kakaknya, mendorong tubuh besar itu lantas menutup pintu nya dengan keras.

"Sopan kah sama orang tua begitu??,"

Jaemin kesal, kakaknya itu sangat Overprotektif padanya.



Tbc.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 28, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Step Brother | JaeJae [ Jaehyun & Jaemin ]Where stories live. Discover now