"apakah kau mengalami morning sickness?"

Jaemin menggelengkan kepalanya.

"tidak terlalu. hanya saat bangun tidur. itu pun hanya sebentar. setelahnya biasa saja."

"menantuku kuat dokter. bagaimana dengan janinnya?"

Jeno kembali memastikan.

"janinnya baik-baik saja. tidak ada yang aneh. baik ibu dan bayi nya baik-baik saja" ucap Jeno menurunkan kaos Jaemin.

Jaemin terduduk dibantu oleh Jeno dan Jessica.

"karena mual mu normal, jadi aku hanya akan memberikan vitamin saja" ucap Jeno sambil mencatat resep untuk Jaemin tebus.

Jaemin menatap kearah Jeno. entah mengapa, ia ingin makan puding dan Jeno yang membuatkannya. membayangkan itu air liur Jaemin jadi menetes. Jaemin mengusap ujung bibirnya. ia menggelengkan kepalanya.

"apakah aku sedang ngidam?"

"oh Tuhan, mengapa rasanya ingin sekali."

"dokter Lee" panggil Jaemin.

Jeno menoleh "iya?"

"apakah ada dampak buruk jika ngidamku tidak terpenuhi?" tanya Jaemin ragu-ragu.

Jeno terkekeh.

"tidak juga. jika ngidammu membahayakan bayimu seperti makanan pedas, kau bisa menahannya hingga kau lupa dengan sendirinya" ucap Jeno.

"Nana-ya, kau ingin apa? eomma akan membelikannya" ucap Jessica mengusap perut Jaemin.

Jaemin menatap ragu pada ibu mertuanya.

"katakan saja sayang."

Jaemin menatap kearah Jeno.

"a-aku sedang ingin puding, eomma" cicitnya

Jessica dan Jeno tertawa kecil.

"astaga hanya puding ternyata. eomma akan membuatkannya untuk setelah ini" ucap Jessica mengusap surai Jaemin.

"t-tapi..."

"ada apa?"

"eomma, aku minta maaf sebelumnya. dan dokter Lee, aku juga sangat minta maaf..."

Jessica dan Jeno menatap Jaemin heran.

"aku memang ingin puding. tapi, aku ingin dokter Lee yang membuatkannya..."

Jeno tersedak ludahnya sendiri. Jaemin panik.

"i-ini tidak masalah. dokter Lee tidak perlu melakukannya. lagi pula tadi dokter mengatakan jika aku dan bayiku akan baik-baik saja meskipun ngidamku tidak terpenuhi" ucap Jaemin cepat.

Jaemin menatap mertuanya "maafkan aku eomma" lirihnya.

Jassica menatap kearah Jeno.

"dokter Lee, apakah kau bisa mengabulkan ngidam cucuku? ini cucu pertamaku. dan ini ngidam pertamanya. boleh kah?"

Jaemin tersentak. mertuanya meminta hal itu pada Jeno?

Jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal. ia menatap kearah Jaemin yang segera menunduk malu.

"aku masih harus bertemu pasienku hingga pukul dua siang, nyonya" ucap Jeno merasa tidak enak.

"tak apa. setelah selesai, kami akan kerumahmu."

Jaemin menggelengkan kepalanya.

"t-tidak perlu eomma. aku tidak apa-apa. ini hanya ngidam sekilas. a-aku sudah tidak menginginkannya lagi" ucap Jaemin panik.

Should I?Where stories live. Discover now