Ch.10 - Kebenaran

2.5K 220 0
                                    

Beberapa hari telah berlalu, Ray masih belum menerima surat balasan dari rumahnya. Kini ia mulai cemas.

"Apa yang dilakukan Ayah dan Ibu?! Ini membuatku sangat khawatir-!"

Ia mulai memikirkan perkataan Jeremy waktu itu, bahwa orang tuanya telah tiada.

"Tidak, itu tidak benar bukan?!" Ia menggelengkan kepalanya.

***

"Hey, Ray. Ada apa denganmu akhir-akhir ini terlihat begitu murung dan gelisah?" Tanya Aron khawatir.

"..Aku khawatir akan sesuatu." Jawab Ray.

"Tentang apa?"

"Keluargaku.."

Aron mendengar itu teringat akan sesuatu. "..Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku mendengar rumor bahwa manusia telah ditemukan." Aron menceritakan dengan sedikit ragu-ragu.

"Apa-?!"

"Aku khawatir bahwa itu kamu, pada saat itu kebetulan kau tidak ada dan aku tidak menemukanmu dimanapun. Tapi syukurlah itu bukan kamu."

"Tidak-tidak, aku harus mencari tau-!" Ray memegang kedua bahu Aron, membuat Aron sedikit terkejut.
"Aron, tolong bantu aku mencari tau-!" Wajah Ray tampak sangat panik.

"Tidak masalah, aku akan membantumu." Aron dengan berusaha menenangkan Ray. "Tenangkan dirimu terlebih dahulu."

***

Hingga 3 hari berlalu, dengan kecemasan yang masih melanda. Ray hanya berharap ia mendapatkan kabar baik dari Aron.

Dikelas, pembelajaran telah dimulai hingga waktu istirahat pertama tiba.

Aron menghampiri meja Ray dengan ekspresi wajah yang tidak seperti biasanya.

"Ray, ikut aku sebentar."

Ray mengikuti Aron menuju taman pada halaman kampus.

Aron untuk sesaat menatap Ray iba, dengan ragu-ragu mulai mengatakan sesuatu.

"..Hasil penyelidikan dari bawahanku telah keluar.." Aron tampaknya mengetahui sesuatu, namun itu tetap ragu untuk melanjutkan ucapannya.

"..Dan bagaimana?!" Ray tampak kesal kepada Aron yang terlihat begitu ragu-ragu dikala Ray merasa tidak tenang, jantungnya seakan berdetak tidak karuan.

"Kumohon, tenanglah Ray.." Aron berusaha untuk menangkan Ray, ia menunjukkan ekspresi khawatir.

"Aku tidak akan bisa tenang jika melihatmu terlihat meragukan seperti ini!"

Ray seakan bisa menebak bahwa Aron akan membawakan kabar buruk bagi Ray, tapi Ray tetap berharap bahwa itu hanyalah dugaannya.

Tapi apakah memang benar seperti apa yang dikatakan Jeremy?

Aron memeluk Ray berusaha menenangkanya, Ray tidak kuasa menahan tangis dalam pelukannya.

"Tenanglah.." Aron mengelus-elus punggung Ray yang berada di dekapannya.

....

Hingga beberapa saat telah berlalu, Ray kini sudah sedikit tenang. Tampak matanya membengkak dan hidungnya memerah.

"Hiks-..Para badjingan monster itu telah menipuku!" Dengan isakan disela-sela kalimatnya.

Blood Bag [BL]Where stories live. Discover now