Lontar

3.1K 152 29
                                    

Adel Pov

Aku mengerjapkan mataku, melihat sekeliling dan mengingat kembali kejadian semalam. Wait! Dimana Kim? Aku bangun lalu mencari keberadaan Kim. Apa dia pergi? Tega sekali dia meninggalkanku sendiri! Setidaknya berikan dulu kunci motorku.

"Hey sudah bangun?" Kim datang sambil memegang dua piring nasi goreng plus sosis di atasnya.

"Kim! Darimana saja kamu?"

"Aku baru saja selesai menyiapkan sarapan, basuh mukamu dulu lalu ikut sarapan denganku"

"Apa kau yang membuatnya?"

"Basuh mukamu dulu" Kim melotot ke arahku. Aku hanya tersenyum lebar sambil melangkah ke kamar mandi.

Aku kembali bersamaan dengan Kim yang baru selesai membuatkan susu hangat untuknya dan untukku mungkin.

"Ayo kita sarapan" Ajaknya, aku pun ikut duduk berselonjor dengannya di lantai.

"Kau tak dinas?"

"Tidak mungkin aku meninggalkan mu sendiri"

"Maaf sudah membuatmu repot"

"Tak apa, aku bisa mengatasinya! Tak perlu minta maaf"

"Makasih ya Kim"

"Sama-sama, sekarang makanlah! Sebelum nasi gorengnya dingin"

Aku pun menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutku. Lumayan! Gumamku dalam hati. Kami makan dalam diam sampai piring bersih tanpa sisa.

"Setelah ini apa kau ingin pulang?"

"Ya sebaiknya aku pulang, aku harus kuliah"

"Baiklah! Kalau kau ingin mandi, mandilah. Ada beberapa dress yang ditinggalkan sepupuku, kau bisa memakainya dan ini kunci motormu"

"Tak perlu, nanti aku mandi di ruma saja"

"Apa kau ingin ku antar?"

"Aku sudah merepotkanmu, jadi biarlah sekarang aku berusaha sendiri"

"Kau yakin?"

"Sangat yakin! Oh ya, dimana bajuku?"

"Pembantuku mengantungnya di dekat bathup, sepertinya sudah kering"

"Aku permisi ke kamar mandi sebentar, mau ganti pakaian"

"Nanti pakaian kotornya taruh saja di keranjang di bawah wastafel"

Setelah mengenakan kembali bajuku, aku pun meminta ijin untuk pulang.

"Kim!"

"Iya"

"Hmm, aku pulang dulu ya? Nanti kalau ada kesempatan kita bisa bertemu lagi"

"Memang seharusnya begitu"

"Terimah kasih sudah merepotkanmu"

"Sama-sama, tapi kamu nggak merepotkan koq"

"Sekali lagi terimah kasih!" aku memeluknya, bisa aku rasakan tubuhnya sedikit kaku. Mungkin dia kaget karna aku memeluknya tiba-tiba. Tapi perlahan dia membalas pelukanku juga. Andai dia tau bahwa aku juga merasakan kekakuan ini, tapi harus aku lakukan sebagai wujud terimah kasihku.

"Sama-sama" ucapnya sambil mengusap punggungku.

"Oh ya! Aku sudah menghubungi temanmu, aku bilang kamu ada denganku. Aku juga bilang kalau kamu mengalami kecelakaan kecil"

"Terus dia bilang apa? Apa dia memberitahu mamaku? Astaga! Mama bisa shock" aku sedikit cemas jika mama sampai mengetahuinya. Aku takut mama jatuh sakit, terdengar alay memang tapi itulah yang selalu terjadi jika aku mengalami hal buruk.

I Love You, BrigadirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang