Two years passed.
••
Katarina.
Ericccc
Kat, nggak salah?
HAHAHA
What's wrong???Aku kira nomor telponmu sudah
tidak aktif lagi
kemana saja selama ini?Waktu itu aku sempat datang ke bar tempatmu bekerja,
tapi sayangnya aku belum sempat nyapa kamu
jadi gimana? kamu baik-baik aja
selama ini, Ericsson?Yaaa gitu deh!
Gitu gimana maksudmu?
••
••
Ericsson terkekeh ketika mendapati isi pesan terakhir dari Katarina. Dia membekal tawa kecil itu sementara kakinya terus melangkah menuju sebuah rumah sederhana yang sudah dia tinggali selama kurang lebih tiga bulanan ini.
Eric memang penduduk baru di daerah itu. Meskipun selama hampir tiga tahun bekerja di tempat yang sama, tapi dia kerap kali berpindah-pindah tempat tinggal. Dia bisa melakukan itu sebanyak dua sampai empat kali dalam satu tahun. Katarina tidak pernah mendengar alasan lebih jelasnya lagi mengenai perpindahan yang sering Ericsson lakukan. Tapi yang ia tahu, Eric kerap mendapat sebuah ancaman kekerasan dari orang yang tidak dia kenali. Dan ancaman itu merupakan buah dari konflik lama yang melibatkan ayah, dan juga dirinya.
Dan karena itulah awal mula Katarina berteman baik dengan Ericsson. Perempuan itu merasa kalau nasibnya sama persis dengan dia, Eric, lelaki yang pernah membantunya ketika Katarina melewati masa sulitnya dulu. Tak hanya itu, Katarina juga menjadikan Eric sebagai tempat curhat ketika ia terjebak suatu konflik asmara, salah satunya dengan sang mantan kekasih, Matthew.
Dan sejak Katarina memutuskan berhenti bekerja, Eric sudah tidak lagi menemukan keberadaan perempuan itu. Dan di beberapa minggu setelah itu, barulah Ericsson mendengar bahwa Katarina telah dinikahi oleh seorang konglomerat muda Ben Javier.
Dan apakah Eric terkejut? Dia amat sangat terkejut. Tapi baginya, dua tahun tak bertemu dengan Katarina, Eric merasa tidak ada yang berubah dari perempuan itu sedikitpun.
"Permisi, dengan Tuan Ericsson?"
Eric hendak membalas pesan singkat terakhir yang dia terima dari Katarina. Namun disaat yang bersamaan, Eric juga mendengar suara berat seorang lelaki terdengar mengudara di dekatnya.
"Ya?"
Lelaki yang jangkungnya sama persis dengan dirinya itu terseyum kaku, dia menyerahkan sebuah kartu kecil yang berisikan identitas dirinya beserta perusahaan tempat lelaki itu bekerja.
"Bisakah kau meluangkan waktumu sebentar?" sebelah alisnya terangkat, "Ada yang harus kami sampaikan padamu, Tuan Ericsson."
Eric melengos malas ketika membaca nama dari lelaki di hadapannya ini, "Katakan saja tujuanmu."
Dia berdecih ketika melihat Eric membiarkan jemarinya melepaskan kartu nama itu hingga terbawa angin lumayan jauh dari keberadaannya, "Kau masih berani berkeliaran di tempat ini setelah sudah dua kali aku memperingatkanmu untuk pergi?"
YOU ARE READING
The Sweetest Lemonade.
FanfictionDikenalkan oleh sahabatnya, Ben Javier Ethanziré berakhir menyimpan ketertarikan tersendiri pada wanita bernama Katarina Plutovia Weiss. Tapi siapa yang tahu, perkenalan itu malah berujung dengan sebuah pilihan, sebatas friends with benefits ataukah...