Seluruh atensi menatap kearah Kai, cowok itu sudah menduga sebelumnya jika akan menjadi pusat perhatian. Kai sengaja melambatkan motornya saat memasuki kawasan kampus. Terlihat teman-temannya yang duduk diparkiran mengalihkan pandangannya pada Kai.
" Temen gue nih motor mogok aja langsung ganti motor baru" Ucap Andrew sembari beranjak dari motornya dan berjalan menghampiri Kai.
Kai melepaskan helmnya dan mengacak rambutnya asal. Dapat didengar suara perempuan berjerit heboh karena sosok yang mereka lihat dari pintu gerbang adalah Kaizile Xaverius.
" Bolehlah bos ntar nih motor di adu" celetuk Andrew menepuk bahu cowok yang berada disebelahnya.
" Bener, udah lama Lo nggak ikut balapan ditanyain tuh sama anak-anak" Sahut Abyan memberitahu.
" Iya, kabarin aja lah" balas Kai lalu turun dari motornya dan berjalan lebih dulu.
" Nih kalo kita jual motornya dia ngamuk nggak ya? Kan bisa beli yang baru" Ucap Andrew santai langsung mendapat tendangan maut dari Abyan.
" Kalo lo mau digantung sama dia sok aja. Dia juga beli beginian kan pake uang sendiri" ujarnya
" Bener juga ya, pake duit sendiri aja mampu beli beginian apalagi pake duit bokap tuh anak"
" Udah jangan dibahas ntar Kai denger, ke kelas aja" Putus Abyan
" Yaudah ayo sayang" tangan berotot Abyan langsung digelayuti oleh Andrew lelaki itu memang tidak pernah punya malu untung saja Abyan sudah terbiasa menghadapi tingkahnya.
Jadi cowok itu hanya diam tak ingin membalas lagi serta berjalan dengan wajah dinginnya menyusul Kai.
" Apa yang ada tapi nggak dianggap?" Tanya Andrew tiba-tiba membuat cowok-cowok itu menatapnya heran.
" Nggak tau?" Balas Abyan tak niat
" Lo! Hahaha"
" BABI BANGKE!"
" Lah emang iya"
" Kayak dianggap aja Lo" ketus Kai
Andrew menyisir rambutnya menggunakan tangannya saat memasuki area koridor biasa menarik perhatian cewek-cewek yang diam-diam memperhatikan mereka.
" ASSALAMUALAIKUM YA AHLI KUBUR, GIRLS I'M COMING YUHUU" Teriak Andrew kala kakinya menapaki lantai basecamp mereka disana sudah ada tiga gadis yang tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing.
" Berisik Drew" omel Kai
" Ya maap bos, siapa tau mereka nggak denger kan karena asik didunianya sendiri" Belannya lalu mendudukkan diri di sofa.
Cuma ada mereka ber-6 diruangan yang cukup luas itu. Tiap bagi biasanya mereka selalu menyempatkan untuk berkumpul terlebih dahulu sebelum memasuki kelas masing-masing hari ini Meisya tidak ikut karena gadis itu tidak ada jadwal kampus alias libur.
***
Instagram on.
YOU ARE READING
TAKDIR CINTA
Teen FictionDitawarin pacaran tapi memilih menikah, meskipun hanya pernikahan siri. Cinta yang awalnya dipikir tulus, nyatanya hanyalah karena sebuah alasan tertentu. Lika-liku perjalanan cinta antara seorang Hafizah cantik dan cowok berandalan yang hobi gonta...