2. Pelecehan

470 20 1
                                    


"Sialan aku bangun terlambat!!" Pagi ini Chuuya sibuk mengurus diri karena terlambat bangun. Setelh membersihkan diri dan rumah. Dia berangkat kesekolah, melirik jam sudah 7.20. 10 menit lagi gerbang akan ditutup.

"Sialan" Dazai sudah pergi duluan karena ia yang menyuruh. Chuuya terlalu lelah untuk bangun pagi sehingga sekarang ia berlari dengan kencang. "Sial gak bakal sempat"

Tit..tit
Sebuah mobil berhenti tepat di hadapan Chuuya. Hampir saja pria mungil itu menabrak jika tidak mengehentikan laju nya.

"Cih" Chuuya menghampiri pengemudi mobil itu, mengetuk kaca mobil nya. Pengemudi itu sedikit menurunkan kaca mobil nya.

"Woi, turun kau bisa ngetir gak"

"Naiklah, kalau gak kita terlambat" ditatap nya muka terkejut Chuuya. Pengemudi itu keluar dari mobil dan menggendong Chuuya yang terpaku padanya.

"Ap.. hei turunkan aku!!" Pengemudi itu membawa chuuya ke kursi penumpang depan, memakaikan nya sheetbelt. Lalu kembali ke tempat mengemudi. Memacu laju mobilnya dengan kecepatan cepat.

"Hei pelan-pelan"

---

"Hoam... Chuuya kok belum datang ya, apa masih tidur? Apa selelah itu dia karena semalam? Dazai termenung menunggu teman semejanya.

---

Setelah sampai, Chuuya keluar dengan tergesa-gesa berlari menuju kelas.

"Hei" sorak pengemudi itu. Dia melihat sebuah gelang dikursi tempat Chuuya tadi mengambil nya dan menyimpan nya di saku.

"Hah.. capeknya" Chuuya duduk dibangkunya. Napas nya masih naik turun. "Chuuya lama kali"

"Maaf aku ketiduran". Dazai menyeka peluh keringat di pelipis Chuuya. Menatap lekat mata samudra itu.

Chupp

"Daz... ini masih dikelas" Chuuya tersipu malu. Untung gak ada yang lihat.

"Hahah manisnya"

---

"Dazai kau pul-"

"Aku ada janji dengan Atsushi akan mencari club yang menarik. Jadi aku akan pulang lama" jelas Dazai memotong ucapan Chuuya.

"Oh begitukah sselamat bersenang-senang" Chuuya pergi menuju ruang osis.

Sudah banyak anak-anak menunggu disana. Setelah itu mereka masuk untuk rapat osis dengan ketua kelas.

Ya.. Chuuya jadi ketua kelas gegara Dazai yang merekomendasi namanya dan semua anak-anak mendukung nya.

"Baiklah sampai disini saja dulu rapat kita, kalian semua sudah kumasukkan di grup osis, jika ada yang mau ditanya silahkan di grup. Baiklah silakan pulang kerumah masing-masing" akhir kata dari si ketos.

"Ah kecuali kamu ketua kelas 10 A" tambah nya.

Setelah semua nya keluar,
"ada apa kk?" Chuuya mendekati si ketos lalu tiba-tiba siketos menarik lengannya dan mendekapnya, memangku tubuh Chuuya di pangkuannya.

"Akh.. lepas..senpai" siketos mencium aroma jeruk dari sampoo yang digunakan si surai senja. Chuuya semakin memberontak saat tahu tangan si ketos melingkar di pinggang ramping nya.

"Kau ramping dan cantik, kenapa harus jadi miliknya" gumam si ketos lirih .

Mengikat tangan Chuuya dengan dasi nya. Membuka satu persatu kancing baju Chuuya. Menjilat dan menggigit leher. Membuat tanda merah hingga berdarah.

"Akhhk sa..sakit.. hngg" si ketos membelai dada Chuuya. Memilin salah satu puncak dada yang berwarna merah.

"Hmm" Si ketos mencium dan menginvasi mulut Chuuya. Menahan tengkuk Chuuya untuk memperdalam ciuman. Tangannya membuka resliting celana Chuuya. Dengan panik Chuuya menggigit lidah si ketos.

"Akh, brengsek"
PLAK

Si ketos menampar tepat di pipi kanan Chuuya, membuat manik laut itu mengeluarkan cairan bening.

BRAK

"FYODOR"

"Da-dazai" ucap lirih Chuuya. Fyodor melepas tubuh Chuuya, Chuuya yang linglung menghampiri Dazai memeluknya.

"BRENGSEK, APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA!!" geram Dazai menatap tajam wajah licik fyodor.

"Hanya ingin memberi mu tantangan... dia sungguh indah, akan kurebut dia darimu Dazai" fyodor mengeluarkan senyum liciknya.

"Bajingan" saat Dazai hendak mencekik Fyodor, Chuuya menahan tangan Dazai.

"Dazai udah, ayo kita keluar" Chuuya menarik tangan Dazai.

"Eh... dos-kun, ada apa ini, siapa mereka?" Ucap Nikolai pacar Fyodor.

"Permisi senpai" ucap Chuuya sambil berlalu meninggalkan ruangan osis.

"Gak ada apa apa sayang, sekarang kita pulang ya" Fyodor menggandeng pacarnya.

-TBC-

637 words

AHHHHH.... masih chapter 2 aja udah kayak gini ni cerita....

Saya tak pandai bikin cinta segitiga
/soalnya gak pernah ngalamin/

Apa pun yg tertulis di sini adalah hasil pemikiran author sendiri. Jadi tetap semangatin author ya biar semangat juga bikin cerita nya......

Kalau Bisa Dua Kenapa Harus Satu || Dazai x Chuuya x Fyodor||Where stories live. Discover now