Chapter 4 : Night

Start from the beginning
                                    

Gue menoleh n melihat shower box.
Dinding kacanya berembun cukup pekat karena uap dari air panas.
Di dalam ada bayangan Gabe berdiri menyamping, masih menggendong Cherry.
Cherry tampak mengangkang ke pinggul Gabe.

Di bawah siraman air shower yg hangat, samar2 gue melihat Gabe bergerak2 sambil menopang bagian bawah Cherry, mungkin menggosoknya.
Akibatnya tubuh Cherry ikut terdorong n kakinya pun terayun2 di kedua sisi tubuh Gabe.

Bagian bawahnya tadi emang basah sekali sampe bercucuran oleh keringat, harus digosok sampe bersih.

Jadi gue menpercayakan Gabe utk membersihkan Cherry.
Gabe juga sepertinya ga komplen.

Gue keluar n kembali ke kamar, hanya berendam sebentar, lalu bersiap2 utk tidur.

Tadi gue cuman minum 2 sloki, tapi sakenya cukup kuat, gue agak mengantuk.

Apa Gabe akan minta jatah hari ini?

Semoga engga, gue cukup cape nyetir pulang.
Gue pikir Gabe bisa nyusul tidur sendiri nanti.

Gue ga sadar uda berapa lama gue tertidur.

Hanya tengah malam, gue terbangun.
Gue ga lihat Gabe di sebelah gue.

Apa dia masih bangun?
Atau jangan2 dia ketiduran di suatu tempat?
Tadi Gabe juga minum banyak.

Gue maksain diri bangun, mau memastikan dia ga apa.
Jadi gue keluar n lewat ke kamar sebelah.

Pintunya nutup.
Oh iya, apakah Cherry baik2 saja?

Karena gue hanya mau ngecek n takut ngebangunin dia, jadi gue pelan2 membuka sedikit pintu kamarnya.

Dari celahnya terlihat di dalam sudah remang2, artinya lampu tidur nyala.

Di lantai sebelah ranjang tampak bayangan yg bergerak2, diikuti bunyi perabot berderit.
"...ahh...ahh..."
Terdengar suara Cherry, dia bangun?

"Cher?"
Gue panggil.

"...ahhh...ya?"
Cherry menjawab dari dalam.
Suaranya agak lirih.

Bayangan di lantai tampak berhenti n hilang.
Bunyi kain bergesekan n langkah kaki.

Lalu, Cherry nonggol di pintu.
Dia menahan pintu agar ga terbuka semua.
Sepertinya dia telanjang, hanya memegang selimut utk menutupi dada n bagian bawahnya.
Di leher n dadanya tampak makin banyak bercak2 merah.

"Loe jangan tidur telanjang, nanti masuk angin."
"Sama itu di badan loe ada merah2, bentar gue ambilin obat, bisa utk gatal karena alergi juga."
Gue prihatin lihat kulit putih mulusnya jadi bercak2 begitu.

"Ok, thank you, Ann."
Cherry tersenyum manis.
Meski bibirnya bengkak, tapi itu malah bikin dia kelihatan lebih seksi.
Gue segera kembali dulu ke kamar utk ngambil obat oles.

Pas gue kembali, pintu kamar sebelah uda terbuka, gue masuk.
Samar2 ada bau yg familiar, tapi gue ga inget bau apaan.

Cherry duduk di ranjang yg berantakan.
Gue ga hafal gaya tidur Cherry, tapi anak ini sepertinya tidurnya berantakan banget, sampe spreinya kusut begini.
Dia masih membungkus dirinya dengan selimut.
Gue melihat piyama gue masih terlipat rapi, hanya pindah ke meja.
Sedangkan sweater n celananya teronggok di bawah.

"Ini loe bisa obatin sendiri?"
Gue kasi obatnya.

"Bisa."
Lalu dia pergi ke cermin besar di dekat pintu, dia mengolesi bercak2 merah di badannya.

Gue mengambil sweater n celananya yg lembab, gue pikir mau gue cuciin aja sekalian besok pagi.
"Cher, ini besok gue cuciin ya, lembab begini, loe ga bisa pake."

"Ok, thank you Ann..."
Cherry masih fokus di depan cermin.

"Gue tinggal dulu. Nanti loe pake baju."
"Sampe besok pagi."
Gue bergegas keluar, sambil membawa pakaian Cherry yg kotor.
Gue mau ke ruang cuci di bawah, sekalian cari Gabe.

Lagi2 bau familiar di pakaian Cherry yg bercampur parfum miliknya.
Gue belum inget bau apaan, hanya gue rasa gue pernah cium sebelumnya.

Saat gue ambil pakaian Gabe di keranjang baju kotor, samar tercium bau yg sama.
Hmm...mungkin lembab saja.

Setelah gue masukin semua ke mesin cuci.
Gue mulai cari Gabe.
Ternyata dia sedang duduk di sofa ruang tamu n membaca sesuatu di HPnya.
Bagian atas tubuhnya telanjang tampak agak berkilau.
Gabe klo tidur hanya pake celana pendek boxer aja, bahkan dalam remang2 gue masih bisa lihat gundukannya yg besar.
Di bahunya ada sedikit garis2 merah, mungkin dia menggaruknya.
Gue ga terlalu mikirin.

"Gabe, loe belum tidur?"
Gabe menoleh n tersenyum.
"Sebentar lagi."

"Ok, jangan kemalaman."
Gue mengantuk.
Yg penting semua baik2 saja.
Jadi gue naik n tidur lagi.

Oblivious (mxm Cheating 21+)Where stories live. Discover now