DeLuke Bakery

87 11 0
                                    

Ramai, itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan toko roti ini, lokasi yang berada di ujung desa tidak menghentikan pengunjung untuk terus berdatangan tanpa henti. Cita rasanya yang unik membuat para pelanggan rela berjalan jauh hanya untuk menikmati roti sambil berbincang kecil di kafe yang berada di dalam toko roti ini.

“Selamat datang ... ah, Nona, hari ini Anda ke sini lagi?”

Violet yang baru datang langsung tersenyum mendengar sambutan itu. “Hari ini aku ingin membantu kalian.”

“Deana, kita bertemu lagi!”

Violet menoleh, ia menghela napas lelah, di depannya sudah ada Leonard, yang setahun ini sudah menjadi temannya sekaligus pelanggan setia di toko rotinya ini.

“Kau datang lagi,” ucap Violet lelah.

“Tentu saja, aku kan pelanggan setia di sini,” balas Leonard santai.

Violet baru akan menyuarakan protesnya saat tiba-tiba Luke muncul di depannya, membuat Violet refleks berteriak.

“Kau gila ya! Sudah berapa kali aku bilang, jangan mengejutkanku!” sentak Violet kesal.

Luke mengacak rambut Violet gemas. “Aku suka melihat raut terkejutmu itu.”

Violet menepis tangan Luke. “Jangan menyentuh rambutku!”

Leonard berdehem pelan. “De, kau tidak mau melayani pelangganmu ini dulu?”

Violet melirik Leonard garang. “Berisik!”

Luke tertawa, ia menepuk pundak Leonard pelan. “Sabar saja, dia sedang sedikit sensitif.”

*

Robert duduk di kursinya dengan tatapan kosong, mejanya dipenuhi dengan tumpukan dokumen yang perlu ia cek, sementara Harold berdiri di depan sang Grand Duke dengan raut lelahnya, atasannya itu belum melakukan pekerjaannya selama satu minggu ini, membuat Harold mendapat tekanan besar dari para bangsawan.

“Robert, berhenti melamun dan kerjakan pekerjaanmu!” seru Harold kesal.

“Sebentar lagi Violet ulang tahun,” lirih Robert.

Harold mengacak rambutnya frustrasi, setahun ini Robert benar-benar kacau, keberadaan Violet yang seakan menghilang ditelan bumi membuat Robert menjadi seperti mayat hidup, tapi minggu ini semuanya memburuk karena sebentar lagi ulang tahun Violet dan Robert belum mendapat perkembangan apa pun tentang keberadaan putrinya itu, membuatnya lebih kehilangan semangatnya.

“Kalau kau mau menemukan Nona, kerjakan dulu pekerjaanmu agar kau bisa pergi mencarinya sendiri!” sentak Harold.

Robert bungkam, tapi tangannya mulai mengerjakan dokumen itu datu persatu, membuat Harold akhirnya menghela napas lega. Sampai akhirnya, pintu ruangan Robert terbuka, dan Carlos masuk dengan tubuh yang berlumuran darah.

“Astaga Tuan Muda, apa yang terjadi?!” seru Harold cemas.

“Tenang saja, ini bukan darahku,” balas Carlos santai.

“Kalau begitu setidaknya bersihkan dulu semuanya sebelum masuk ke sini!” Harold berteriak frustrasi.

“Berapa lama Ayah tidak tidur?” tanya Carlos mengabaikan kekesalan Harold.

“Bersihkan dulu tubuh Anda, Tuan muda!” sentak Harold.

“Harold, berapa lama Ayah tidak tidur.”

“Tuan muda, bersihkan dulu tubuh Anda.”

“Kau benar-benar cerewet.”

“Anda menyebalkan!”

Violet Cameron Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang