chapter 2

963 53 0
                                    

"Enak sekali kalian bisa membolos" Jimin langsung berteriak protes ketika tahu hyungnya membolos selama sekolah tadi.

"Tapi kalian bolos ke mana?"

"Hei Seokjin tadi kita pergi ke mana saja?"

"Ruang dance, kolam, ruang basket, dan terakhir pergi ke kafe dekat sekolah."

"Kalian membelikan kami kopi."

"Tidak."

"Yoongi tidak mau membayar dengan kartu kredit, sedangkan aku janji membayar tapi hanya membawa sedikit uang, jadi kami tidak membelikan kopi untuk kalian."

"Hei lagipula memang enak kopi dari tadi untuk jam segini."

"Hehe."

"Hei Tae kembalikan topiku."

"Hei Jimin topimu tidak ada di aku, tanya Jungkook sana."

"Hei hyung aku lagi, topi Jimin hyung tidak ada di aku."

"Kalian ini, cepat katakan di mana topiku."

"Jimin ini topimu?"

"Aish Hoseok di mana topiku tadi."

"Tadi aku duduki."

"Ah kau ini."

"Hei Jimin tadi kenapa Ms. Hyeon tidak masuk?"

"Ngga tau, Seokjin hyung tadi waktu kalian membolos kalian melihat Ms. Hyeon."

"Ngga."

"Mungkin Ms. Hyeon benar-benar akan pindah ke Amerika."

"Namjoon."

"Apa?"

"Bisa jadi, karena prestasi Ms. Hyeon, mungkin dia akan dipindahkan ke Amerika."

"Jin hyung."

"Ok ok, aku akan diam."

"Sudahlah aku ingin pulang, ayahku pulang dari Itali hari ini."

"Hei Tae oleh-olehnya berikan ke kami."

"Ya kalau aku ingat."

Taehyung pergi dari apartemen Namjoon paling pertama, sedangkan yang lain masih melanjutkan kegiatannya.

"Hyung adikmu itu sudah datang?"

"Ya besok dia sekolah."

"Di mana?"

"Di sekolah kakaknya."

"Namjoon jadi..."

"Jadi anak baru yang tadi pagi aku dengar itu adikmu?"

"Kalian tahu dari mana?"

"Namjoon menguping ruang kepala sekolah."

"Hfftt."

"Beruntung sekali Taehyung."

"Jangan ada yang bilang ke Taehyung ok."

"Siap hyung, biarkan dia penasaran."

"Jungkook awas kau kalau bilang ke Taehyung."

"Hah apa, aku tidak mendengar kalian."

"Bagus."

"Sudah sudah aku mau pulang dulu."

"Hei hyung, cepat sekali."

"Aku lapar, aku ingin makan di rumah."

Seokjin pergi dari sana dan menyisakan lima temannya yang masih bertatapan.

TAEHYUNG POV

Kenapa semua orang mengincar kami bertujuh, apa kami sangat tampan sampai memiliki kami sepertinya sesuatu yang sangat spesial.

Aku mengambil kamera yang tergeletak begitu saja di tempat tidur, melihat beberapa foto liburan dan terkadang foto gila kami, apa mereka yakin masih ingin memiliki kami kalau tahu sifat asli kami.

Aku menaruh lagi kamera di lemari kecil di sebelah tempat tidurku, tepat di sebelah ponselku kemudian melempar badanku ke tempat tidur. Jujur aku tidak terlalu nyaman dengan status siswa tampan atau populer karena kami yang terkadang menyebabkan pertengkaran antar sisiwi yang sebenarnya kami juga tidak tahu kenapa mereka harus melakukan itu.

Kalau saja semua siswi seperti Yujin, pasti hidupku akan lebih tenang. Setidaknya tidak ada siswi kegenitan yang mengikutiku kemana-mana.

~~~

Sekolah masih terlihat sepi, hanya terlihat beberapa siswi yang sudah setia menunggu di lorong. Kalau saja ayah tidak ada di rumah pasti aku masih bisa menikmati tempat tidur.

"Hei tumben pagi sekali datangnya?" Jimin tiba-tiba memukul pundakku.

"Sudah aku bilang ada ayahku di rumah."

"O iya."

"Kenapa wajahmu hari ini aneh sekali."

"Hah apa mukaku seperti ini saja, tidak ada yang berubah. Haa aku tahu aku makin tampan kan."

"Hah dasar bukan itu maksudku."

"Lalu?"

"Kau menyembunyikan sesuatu ya."

"Apa aku tidak menyembunyikan apapun."

"Terserah kau saja."

my hyung sisterNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ