CHAPTER 4

16 4 0
                                    

"Pulang pada kemana bre?" Harsa menanyakan ketiga temennya , mereka sekarang lagi berjalan menuju gerbang sekolah karena sekolah sudah usai maksudnya sudah pulang mereka tuh , sebelum menuju ke parkiran Harsa bertanya ke mereka , sekiranya mau pada nongkrong dulu.

"Jen , lo pulang gausa naek bus. Bareng gue aja, kita shift bareng kan hari ini, tanggung udh jam setengah dua. Langsung aja kita cau ke kafe" tidak menggubris omongan Harsa Sean yang berada disamping Jean langsung mengasih tau jean untuk pulang bareng dia aja karna Sean naek motor, Jean yang sedang memainkan hp nya menoleh ke arah Sean dan menunjukkan jari jempolnya sambil bilang "okeh" lalu kembali fokus ke hp nya.

"Eh aku ni tunggul keu? Aku tak nampak kah?" Harsa tiba tiba melontarkan kata kata tersebut sambil menunjuk dirinya dan bertanya ke Abyan disamping dia lalu balik ke arah Sean. " Bay , aku ni tunggul?" Mengulang pertanyaannya ke arah Abyan , Abyan hanya mampu menyengir seperti menahan tawa karna tingkah bocah satu ini

"Goblok lo HAHAHA" Abnyan menoyor muka Harsa yang terlalu deket menanyakan hal random kayak gitu

"Sa , lo kayak jamet" Jean tertawa disamping Sean karna melihat muka Harsa yang habis ditoyor Abyan

Sean cuma bisa ketawa karna tingkah laku mereka semua.
"Kita mau langsung mengabdi Sa , mengabdi sambil mengaduk kopi" Sean menjawab pertanyaan Harsa yang diawal "kalo mau kumpul disana aja , lo beli nanti kita siap layani dengan hati nurani" Sean memang selalu punya kata kata aneh disetiap harinya.

"Hah tai , kalo kumpul disitu mulu" Harsa menghela napasnya , agak capek dan bosen mangan minum kopi terus.

"Ya mau gimana lagi.." Jean menjawab.

"Tau lo" Abyan menambahkan.

"Ya ya ya yaudah mau ga lo bay?" Harsa bertanya sebelum mereka menaiki motornya masing-masing ia bertanya kepada Abay

"GAS!" Abay menjawabnya lalu memakai helmnya dan menaiki motornya

"MANTAP BARUDAK!" Sean menambahkan sambil mengasih helm ke Jean lalu dia mendorong bahu Jean untuk ke posisi depan dan mengendarai motornya, betul dia cuma mau ngasih helm aja ke Jean agar safety.

"ELEUH SIA TEU BALEG" Jean terdorong kedepan sebab ulah Sean dia kira Sean yang mau memboncengnya tapi tidak kawan , turunkan ekspektasi mu.

_

KEDIAMAN HARSA

"Baru balik lo , kemana aja? Maen aja yang lo bisa." Suara itu langsung terdengar setelah Harsa masuk kedalam rumah, suara yang Harsa selalu hindari , suara yang Harsa benci. Mengapa dia harus ada disini sekarang?

"Daripada lo , mabok-mabokan aja yang lo bisa. Kerja kagak" Harsa menjawab tanpa takut , karna itu emang faktanya.

"LO BENER BENER GAK PUNYA OTAK! GAADA ADAB LO SAMA ABANG LO SENDIRI. LO KIRA LO SIAPA DISINI?" Daniel mengeraskan suaranya dan beranjak dari sopa menghampiri Harsa menarik kerah baju Harsa secara tiba-tiba.

Harsa tidak gentar dengan kungkungan abangnya , ia gapernah takut dengan itu , ia sudah muak dengan kelakuan abangnya yang sok keras ini , dibilangin susah , hidup semaunya tanpa mikirin ibunya yang susah payah menghidupkan mereka , kerjanya trek-trekan , balapan, taruhan , kalah , ngamuk , melampiaskan segalanya ke rumah.

Ia jarang berada dirumah , kalo ada dirumah ya mungkin keadaan dia sedang kalah , tidak punya uang dan dia butuh melampiaskan segalanya disini.

"Lepas! Minggir lo!" Harsa mendorong keras tangan abangnya yang menarik kerah baju seragamnya. "Gue lagi capek , males ngeladenin lo" tangan Daniel terhempas kencang kesamping tanpa Harsa peduli ia melengos saja pergi dari hadapan abangnya menuju ke kamarnya yang berada diatas

BUMANTARA (Angkasa & Segala tentang isinya)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin