Arnessa berhenti melangkah menoleh kebelakang, sorot mata yang tajam dan angkuh memandang gadis yang sedang ditunjuk oleh salah satu anteknya. Kemudian kembali menghadap depan, kali ini pandangannya jatuh kesalah satu meja kantin dimana anak D'Rainbow selain dirinya sedang berkumpul. Pandangannya semakin mengecil hingga memfokuskannya ke kedua orang yang duduk bersebelahan.

Gracia dan Kaizile sedang tersenyum menonton keributan antara Andrew dan Ruby.

" Nggak, gue nggak tertarik main-main hari ini. D'Rainbow lagi ngerayain kemenangannya semalem dan Grace udah wanti-wanti gue buat nggak bikin ulah, Kai lagi nggak mood jadi khusus hari ini gue nggak bakal bertingkah" Arnessa mengatakannya seraya terus memperhatikan dua orang tersebut.

Orang awam akan menganggap Kai dan Grace sebagai manusia yang normal. mahasiswa/wi berbakat yang memiliki masa depan cerah. Namun dibalik kesempurnaan dan keindahan yang ada pada diri mereka bersarang monster yang mengerikan. Kadang-kadang monster itu menampakkan wujud aslinya.

Arnessa yang mengetahuinya begitu takut membangunkan monster yang tertidur.

" Gue nggak bakal berani nentang perintah Grace" lanjut Arnessa kemudian melangkah ke meja lain.

" Lo beruntung hari ini, lain kali Lo bakal main bareng kita" Salah seorang antek Arnessa menepuk bahu gadis berpakaian ketat itu lalu melangkah menyusul tuan mereka.

Ruby Zavira, mahasiswi ilmu komunikasi ini merupakan saudara kembar Abyan. Gadis berambut sebahu yang sering bergonta-ganti warna itu memiliki sifat yang sama seperti Meisya. Mudah tersenyum, ramah dan mudah bergaul sangat berbeda dengan saudara kembarnya bukan? Meski begitu Ruby juga kerap kali memandang rendah orang lain dan sulit didekati. Lebih tepatnya, Ruby mudah mendekati orang lain tapi orang lain akan kesulitan mendekatinya.

Gadis yang terkadang memakai kacamata seperti saat ini, sedang duduk disamping Andrew keduanya terlibat perdebatan.

" Orang yang cuma ngandelin kemampuan otot mending jangan banyak gaya" Sarkas Ruby

" Lo juga cuma otak, nggak ada otot! Kemarin aja kalah lari sama gue!" Andrew menggebu-gebu membalas sarkastik dari Ruby.

" Tapi Lo nggak bisa ngalahin Kai"

Andrew menggebrak meja beberapa kali." Woi! Jangan disangkut pautin sama Kai dong"

" Siapa yang nelpon Abyan malam-malam karena panik kena hacker setelah main-main ke Atlantis web?" Sindir Ruby

Andrew langsung terdiam, bibirnya bergetar menahan diri untuk bersuara. Faktanya begitu, Andrew yang iseng menjelajahi Atlantis web malah kena sial dengan kejadian itu identitasnya dibobol oleh seorang hacker. hal itu membuat Andrew panik dan meminta bantuan pada Abyan sang ahli IT, gara-gara kejadian itu juga Andrew terpaksa ganti nomor ponselnya.

" Emang bodoh Lo!"

" Gue cuma lagi sial aja waktu itu"

" Bego"

" Berisik!"

Kai dan Grace hanya bagian tertawa melihat tingkah mereka berdua. Berbeda dengan Abyan yang tidak tertarik dalam obrolan.

Andrew Belvano, mahasiswa arsitektur itu akrab disapa Andrew cowok humoris yang gemar sekali berpantun itu memiliki kepribadian yang mirip dengan Arnessa suka menindas mahasiswa lain. Meskipun tidak separah dan sesering Arnessa. Beruntungnya sisi buruk Andrew tertutupi oleh prestasinya menjadi kebanggaan Zervard university yang menyumbang banyak piala lomba olahraga tertentu.

Menurut Andrew, Ruby adalah orang paling munafik, sok baik didepan orang lain tapi berubah menjadi sangat menyebalkan didepan orang yang sudah akrab dengannya.

TAKDIR CINTA Where stories live. Discover now