8

12.2K 45 0
                                    


Pamela, dan David kini merupakan sepasang suami istri setelah melangsungkan pernikahan lima bulan lalu

Kehidupan Mela dan David nampak biasa biasa saja,Pamela yang lebih memilih menjadi ibu rumah tangga dirumah menikmati uang sang suami

Karena keinginan Mela untuk tetep tinggal dirumah sang ibu, akhirnya David mengalah dia yang kini menumpang hidup di rumah sang mertua

Orang tua Mela tentu tidak keberatan,Mela sendiri adalah anak tunggal jadi tentu saja keputusan Mela disambut baik oleh mereka

Belakangan ini,Mela merasa dirinya seperti tengah mengalami gejala hamil muda dimulai dari mual di pagi hari dan enggan melihat ataupun mencium aroma nasi

"kita ke dokter aja ya ?" ujar David bertanya pada Pamela yang tengah menggulung dirinya di balik selimut

"ngga mau,lemes " ujar Mela dengan suara parau

"ke dokter ya dek,Abang kan mau kerja, nanti jadi ngga tenang di kerjaan "

akhirnya Mela mengiyakan ajakan David untuk ke rumah sakit, ternyata benar Mela tengah berbadan dua,usia kandungan nya sudah masuk lima minggu

Ibu Mela tentu sangat senang mengetahui anaknya tengah hamil,namun sifat nya yang cerewet sering kali membuat Mela emosi

                             ***

Saat kandungan Mela memasukkan usia tujuh bulan,David sudah menyiapkan acara siraman untuk Mela minggu depan

tepat hari minggu, David mendampingi Mala untuk melakukan prosesi siraman hingga selesai, Kerabat dan keluarga pun turut hadir

selepas acara selesai, Mala langsung membersihkan diri dan ingin makan tiba tiba di ingin makan sate kambing

"Abang " panggil Mela

"iya dek?" David yang tadi tengah duduk diruang tamu dengan memangku laptop kini beralih menatap Mela

"emm,beli sate yuk" ujar Mela lirih pasalnya ibu nya pasti melarang jika Mela keluar rumah malam malam seperti ini

"adek ngidam hmm?" tanya David sambil mengelus perlahan perut istrinya yang sudah membuncit besar

"iya,Abang ngga capek kan?" David hanya menggeleng

"Ya udah bentar Abang ambil kunci mobil dulu " Mela hanya mengangguk,kini dia duduk sembari mengelus perutnya sesekali ada tendangan pelan dari dalam

Belum juga David kembali membawa kunci mobil,Ibu Mela datang

"kamu ngapain jam segini masih di ruang tamu,sana istirahat kasian anak mu "

"Mela mau keluar Bu,beli sate" ujar Mela

"Ngga ada! ngga ada ! kamu ini tadi baru beres acara 7 bulanan loh tidur sana istirahat"

"BU ! tapi Mela ngidam " ujar Mela sedikit emosi

David yang baru datang dengan membawa sweater untuk Mela,hanya menghela nafas pasti ini akan berujung panjang

Dua wanita didepan nya itu,tidak ada yang mau mengalami tentunya

"nah,nak David bilangin istrimu suruh tidur saja, besok lagi beli sate nya " ujar ibu mengadu

"Bu tapi Mela pengennya sekali!" Mela yang tadinya duduk kini bangkit dari sofa

"kamu ini ngeyel ! angin malem itu ngga bagus buat kesehatan "

"kita pergi pakai mobil, lagipula cuma sebentar"

"Denger ibu,ibu ngga kasih ijin kalian pergi "

"IBU ! ibu apa apaan si,Mela sama bang David cuma beli sate udah !"

"tapi sekarang udah jam sepuluh malam Mela ! tidur masuk kamar ,David bawa istri mu masuk " titah ibu

"NGGA!" Mata Mela sudah siap untuk meluncurkan air mata

David akhirnya buka suara " Bu,David ijin ya hanya sebentar Bu, selepas beli kita makan dirumah saja biar Mela ngga lama di luar rumahnya "

ibu Mela naik pitam karena anak dan mantunya keras kepala"TERSERAH "

Selepas itu,ibu kembali ke kamar nya meninggal Mela dan David yang bersiap untuk pergi ke penjual sate

pertengkaran kecil lebih sering terjadi sejak itu, apalagi mengingat Mela yang kelewat manja kepada suami dan  kandungan nya yang semakin membesar

bulan ke delapan, David masih bekerja dengan ijin Mela

Mela sendiri kini hanya berdua dengan sang ibu, dengan perut buncit nya itu Mela duduk diruang tamu

mengusap perutnya yang berisi anak laki laki penerus David, membayangkan nanti wajah sang anak akan mirip dengan siapa nanti saat lahir

Namun saat itu,sang Ibu kembali membuat Mela emosi ibunya itu selalu mengatakan hal hal yang membuat Mela sensitif dan mudah emosi

Karena insiden tadi yang merengek pada sang suami untuk tidak pergi bekerja,Mela beralasan jika dirinya merasa kram pada perut

Ibu Mela yang mendengar itu, mengambilnya kesimpulan bahwa anak semata wayangnya itu tengah manja dengan membuat alasan pada kehamilan nya agar David tidak jadi berangkat kerja

"kamu ini,ibu aja pas hamil kamu ngga se manja itu sama almarhum ayah" ujar ibu mencibir

"aku manja juga wajar kok sama suami sendiri " ujar Mela tak mau kalah

"jadi perempuan itu harus mandiri ngertiin juga kondisi suami mu,dia kerja juga buat biaya kelahiran anak kalian "

belum sempat Mela menjawab Ibunya kembali buka suara"Ibu malu sama nak David sebetulnya,dia pasti risih menghadapi sikap kamu yang kekanak-kanakan "

"cukup Bu,aku muak selama ini aku diem aja pas ibu larang larang aku ini itu,aku juga mulai nge bantah karena ibu kadang terlalu ngekang aku !"

"ibu ngekang kamu ?! ya karena kamu anak satu satunya ibu,ibu cuma mau yang terbaik buat kamu  !" ujar ibu sama halnya dengan Mela berbicara nada tinggi

"tapi Mela risih Bu,bahkan rumah tangga Mela aja ibu ikut campur, kehamilan Mela juga Bang David semua semua ibu yang setir ! " perut Mela rasanya kini menunjukkan gejala kram yang semakin sakit sebelum ditinggal David berangkat ke kantor

wajah nya pun sudah perlahan pucat dengan keringat yang muncul di kulit nya ,namun Ibu Mela belum menyadari itu

"KAMU INI KOK SEKARANG BEBAL BANGET DI BILANGIN,UDAH NGERASA NGGA BUTUH IBU IYA ! HAH ! "

Namun kram perut Mela kini berganti menjadi kontraksi, Mela menyenderkan kepalanya pada sofa, tangan kirinya  mencekam bantal sebelahnya dan tangan kanannya kini mencekam perut yang semakin sakit

"Argh ! " Ibu Mela yang menyadari anaknya tengah dilanda kesakitan seketika panik

apalagi ternyata sekarang darah mulai mengalir dari paha Mela

"Ya Tuhan,Mela ! " Ibu Mela langsung memanggil supir untuk mengantar sang anak ke rumah sakit

Di dalam mobil muka Mela sudah pucat dan pias,dia berulang kali mengerang dan menggelinjang karena sakit dari perutnya

"engh sakit,me-la ngga kuat emmmppppptttt" bibir pucat Mela selalu mengatakan hal demikian di dalam mobil

"ngga Mela,kamu kuat kamu anak ibu harus kuat,maafin ibu mela" ibu Mela kini menangis sambil mengusap perut anaknya

sesampainya di rumah sakit Mela disarankan untuk menggunakan operator cecar,David yang kini sudah tiba dirumah sakit pun menyetujui yang terpenting istri dan anaknya selamat

Birth Where stories live. Discover now