Terlihat di sana Charles berjalan kearah dapur dengan wajah menahan amarah nya. Pemuda itu membuka kulkas dan mulai menegak habis air dingin itu

Ah. Mungkin saja pemuda tempramen itu sedang ada masalah. Pikir Fransen

"Tuan muda kau ingin makan nasi goreng?" Tanya Fransen basa basi.

Mungkin saja pemuda itu sedang ingin makan nasi goreng sama sepertinya.

Yah mungkin saja.

Charles melirik nya sekilas tapi tak lama piring yang berisi nasi goreng itu ditarik oleh Charles pemuda itu langsung memakan nya dengan lahab bahkan Fransen sedikit tersentak kaget karena Gerakan Charles yang tiba-tiba tapi dia hanya diam dan menatap lamat kakak tiri nya itu yang sedang asik makan

"Enak. Kau yang membuat nya?"

Luhan mengangguk. "iya saya membuat nya sendiri tuan muda."

"Membuat sendiri?" Charles menaikkan sebelah alis nya

"Kenapa tidak menyuruh Theo?" Theo adalah nama Chef yang barusan di temui Luhan tadi

"Dia bilang dia tak mau membuat kan saya nasi goreng dan dia menyuruh saya membuat sendiri," Jawab anak itu polos

Charles menghentikan makan nya dan menatap datar Fransen.

Anak itu hanya diam dia tak tau harus apa sekarang.

"Ambil kan tas olahraga ku di kamar ku," Suruh Charles.

"Baik tuan muda," Fransen melangkah kan kaki nya menaiki lantai atas.

Srek...

Bugh...

"Kau digaji di sini jadi jangan sok menjadi bos saat kami sedang tidak ada," Charles membogem wajah Theo Chef muda itu tersungkur ke lantai.

Tak sampai di situ Charles kembali melayangkan pukulan telak di seluruh wajah pria itu.

"M-maaf tuan muda saya tadi tidak tau kalau itu putra bungsu tuan Robert," Jawab Theo terbata bata.

Seakan sedang di rasuki iblis Charles terus menerus membogem wajah Theo. "kau bilang maaf hah!! Dia bungsu keluarga ini dan adik ku jadi jangan pernah semena mena dengan Luhan camkan itu selalu turuti semua keinginan nya jika tidak mau aku memotong kedua tangan mu itu agar kau tidak bisa memasak selama nya lagi."

"Kau dengar aku tidak bangsat!! "

"I-iya tuan muda s-saya mendengar mu sekali maaf kan kesalahan saya,"

Charles menghempaskan badan Theo ke lantai. Mata pemuda itu melirik ke lantai atas di mana letak kamar nya berada.

"Anak haram!! Di mana tas ku!!" Teriak Charles tak lama Luhan turun dari tangga dengan menggeret tas olahraga milik Charles.

Tas itu sangat berat bahkan Luhan sedikit kesusahan saat membawa nya jadilah dirinya hanya menggeret tas itu karena tak kuat mengangkat nya

"Maaf menunggu lama tuan muda, ini tas anda," Dengan susah payah Luhan menyerahkan tas itu. dengan santai Charles langsung menariknya dan menenteng nya hanya dengan satu tangan saja.

𝕯𝖆𝖓𝖌𝖊𝖗𝖔𝖚𝖘 𝕷𝖚𝖍𝖆𝖓 Where stories live. Discover now