Dua remaja sma di meja kantin saling bertatapan saat bell masuk berbunyi nyaring. Axel yang dari tadi memainkan ponselnya langsung berdiri membiarkan yang lebih tua menghabiskan makanannya. Sampai temannya bertanya dirinya hendak kemana axel hanya menjawab dengan santai tanpa menengok.
"Toilet!"
Tak lama axel melangkah pergi -kaleo dibuat terjingkat saat lelaki berbadan jakung duduk di tempat axel barusan. Bersyukur kuah pedas basonya tak tersedak.
"Axel ga maksi lagi?" Tanyanya to the point. Tau bila seorang kaleo tak suka bertele-tele dengan iming-iming basa basi. Bahunya mengedik menanggapi dengan mulut penuh.
"Heran, cowo gue makannya apasih. Kembang kali ya? Makanya wajah dia enak di pandang?"
Uhukuhuk
Kali ini kaleo benar-benar kesedak kuah baso pedesnya. Telinganya sampai memerah merasa perih pada hidung sampai peluhnya mendadak keluar.
"Uhuk. Ngaco lo. Pacarin dulu baru ngaku cowok lo" kaleo menyibir sebelum beranjak pergi menyusul sahabatnya.
•••
Shock
Sebernya hal yang saat ini axel rasakan saat dirinya membuka bilik toilet mendapati seorang yang selalu hangat jadi bahan gibahan sekolah hampir mencium seorang gadis. Namun wajah datarnya menutupi segala rasa malu. Axel berjalan kearah wastafel mengabaikan tatapan si lelaki yang kini melepaskan si gadis. Mungkin dia merasa canggung karena kepergok axel.
"Sorry, gausah liatin gue kayak gitu. Gue bukan tukang gibah" ketus axel mengibaskan tangannya setelah selesai mencuci bersih tangannya.
Lalu hal yang tidak terduga membuat axel menjauhkan tubuhnya dari lelaki yang dari tadi menatapnya, tiba-tiba mengedusi tengkuk axel. Lelaki itu menggeleng. "Lo pikir gue takut di gibahin hanya karena mau nyium cewek?"
Axel tak banyak bereaski. Pemuda itu masih mengernyit tak suka pada kakak tingkatnya yang mulai mendekatkan wajahnya. "Berarti gaada alasan buat lo liatin gue kayak tadi"
"Gue cuman heran aja. Segede apa sih sekolah ini, sampai gue ngelewatin cowo spek bidadari kayak lo" setelah berkata begitu, lelaki itu merogoh sakunya menawarkan lolipop di depan wajah axel.
Kalo boleh jujur axel pengen banget nonjok wajah ganteng lelaki didepannya. Tapi sayang, axel bukan siswa yang suka cari keributan. Jadi dia milih pergi gitu aja tanpa meninggalkan jejak.
Lelaki itu menjilat bibir bawahnya menatap kepergian axel. Merasa kecewa untuk yang pertama kalinya. Mustahil bila ketampanannya berkurangkan?...
Tubuhnya berbalik menatap gadis yang tadi ia bawa tengah mengawasinya dengan tenang sebelum kakinya melangkah keluar. Tiba-tiba saja dirinya merasa tak berselera hanya karena atensinya di tolak oleh adik tingkatnya.
•••
"Nih" baru saja membuka pintu axel di kagetkan oleh kaleo dengan satu plastik kresek berisi roti dan cola.
"Dari daniel. Katanya kalo nggak di makan dia beneran kasih lo kembang" axel terkekeh mendengarnya. Kelakuan temannya satu itu emang ada-ada saja "katanya juga 'nggak papa deh lo minum soda yang penting lo makan'." Lanjutnya.
"Gaada waktu juga buat makan kan le.... udah bell" ujar axel dengan bernada tanpa melunturkan senyumnya. Kaleo tau nih anak paling anti kalo daniel udah act of sarvice, langsung mleyot.
"Ya pikirin caranya. Yang penting di makan jangan sampe lo makan kembang"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Axel Adeepta
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Daniel Bonera
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kaleo kalandra
Ini cerita garing gada spesial"nya ges tapi aku pengen buat aja sebanyak-banyaknya. Biarpun nggak ada yang readingpun. Wkwk